Part 15

12.1K 649 4
                                    

Kiara bermalas-malasan di sofa ruang keluarga. Ia menatap tv yang menampilkan sinetron dengan malas. Papanya sibuk dengan hpnya sedangkan Mamanya menonton tv dengan amat serius, mereka seperti punya dunia sendiri, tidak terpengaruh dengan keadaan sekitar. Sebenarnya Kiara ingin menanyakan sesuatu kepada Papanya, tapi ia bingung bagaimana memulainya karena pembahasan ini sedikit sensitif menurutnya.

"Pa." Kiara mencoba memanggil Papanya.

"Hmm," jawab Nugroho tanpa mengalihkan pandangan sama sekali.

"Papa!" Panggil Kiara lagi karena tidak puas dengan respon Papanya.

"Ada apa?" tanya Nugroho melihat Kiara.

"Ehm.. masalah hutang yang sama Azka itu gimana?" tanya Kiara pelan.

Nugroho menghembuskan napas pelan, lalu melepas kaca matanya dan menaruh ponselnya di meja.

"Itu dia, sebenarnya Papa juga bingung," ujar Nugroho sambil menerawang.

"Bingung kenapa?" Kiara menegakkan bahunya, ia duduk bersila menghadap Papanya.

"Orang yang nipu Papa memang sudah tertangkap, tapi uangnya sudah tidak ada. Uangnya udah ia habiskan untuk berjudi. Jadi percuma, dia hanya bisa mendekam di penjara."

"Terus?"

"Karena Azka yang membayar uang itu, jadi Papa memutuskan untuk memberikan surat tanahnya kepada Azka. Karena memang ia yang berhak atas itu. Tapi Azka menolaknya, ia bilang tanah itu sebagai ucapan terima kasih darinya karena telah mengizinkan dia untuk menikahi kamu. Papa bingung harus bersikap bagaimana, memaksa Azka pun percuma. Jadi Papa hanya bisa berterima kasih kepada Azka." Jelas Nugroho

"Gitu ya." Kiara mangut-mangut mendengar penjelasan Papanya. Ia sendiri juga bingung bagaimana harus menaggapinya. Memaksa Azka untuk menerima surat itu juga percuma, pria itu pasti tidak akan mau.

Panggilan di ponselnya mengagetkan Kiara dari lamunannya.

Mas Azka calling...

Panjang umur sekali Azka, baru saja dibicarakan namanya sudah menari-nari di layar ponsel Kiara.

"Assalamualaikum, ada apa Mas?" jawab Kiara pelan, ia malu jika didengar orang tuanya. Apalagi ia sekarang memanggil Azka dengan sebutan Mas.

"Oh gitu, yaudah Kiara mau siap-siap dulu."

"Iya, waalaikumsalam." Kiara mematikan panggilan dari Azka.

"Azka?" tanya Hana penasaran.

"Siapa lagi?" Kiara balas bertanya.

"Ada apa dia telpon?" Kini giliran Nugroho yang bertanya.

"Hari ini mau fitting baju buat akad,"

"Yaudah buruan siap-siap."

"Iya Ma, Kiara naik dulu." Kiara segera masuk ke dalam kamarnya untuk bersiap-siap. Karena sebentar lagi Azka akan menjemputnya.

♡♡♡

"Mas," panggil Kiara pelan kepada Azka. Saat ini mereka sudah berada di mobil menuju butik langganan Tante Lina.

"Ya?" jawab Azka singkat sambil menoleh ke arah Kiara.

"Tadi Papa cerita soal Mas."

"Cerita apa?"

"Masalah hutang itu, katanya Mas sengaja kasih ke Papa buat hadiah."

My DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang