Part 17

10.1K 547 5
                                    

"Kita mau makan malam di mana?" tanya Kiara saat sudah berada di mobil Azka. Sesuai janjinya, Azka benar-benar mengajak Kiara makan malam setelah semua persiapan pernikahan mereka hampir selesai. Tidak terasa, seminggu lagi status mereka berdua berubah menjadi suami istri.

"Di hotel ku," jawab Azka santai.

"Serius?"

"Iya, dari dulu aku sudah berniat mengajak kamu makan malam di sana. Tapi baru sempat sekarang."

Mereka sudah sampai di hotel dan langsung menuju lantai paling atas. Saat memasuki restoran, mereka di sambut beberapa pelayan. Jujur, ini pertama kalinya Kiara makan di restoran hotel bintang lima seperti ini. Suasana dalam restoran terlihat remang-remang. Di setiap meja dilapisi taplak putih, tidak lupa ada lilin dan bunga mawar di atasnya. Hanya ada beberapa orang di dalam sini, tapi itu tidak mengherankan. Tidak semua kalangan bisa makan di sini, apalagi hari masih belum terlalu gelap.

"Kita keluar dulu yuk, pemandangan dari sana cukup bagus," ujar Azka menarik Kiara menuju balkon restoran.

"Astaga, bagus banget," ujar Kiara kagum menatap pemandangan di bawahnya.

"Kalau malam, malah lebih bagus," ujar Azka yang sudah berada di sampingnya.

"Aku jadi mau lihat juga."

"Iya, nanti malam kamu bisa melihatnya sampai puas." Azka memeluk Kiara dari belakang.

"Makasih mas," ujar Kiara tulus.

"Hmm.." Azka hanya bergumam sambil mengecup pipi Kiara sekilas.

"Nggak kerasa ya seminggu lagi kita sudah menikah," ujar Azka di sela-sela pelukan mereka.

"Kalo Kiara gabisa jadi istri yang baik buat Mas, gimana?" tanya Kiara tiba-tiba.

"Mas nggak pernah menuntut kamu buat jadi istri yang sempurna, karena Mas sadar mungkin mas juga masih belum sempurna bila jadi suami kamu nanti. Kita sama-sama belajar ya." Ucapan Azka barusan membuat Kiara lega. Ia menatap Azka lalu mengangguk sambil memberikan senyum terbaiknya.

"Ayo kita masuk dan makan dulu " ujar Azka karena melihat hari mulai gelap.

♡♡♡

"Makasih ya Mas, udah ajak Kiara makan malam," ujar Kiara saat mereka sudah sampai di depan rumah Kiara.

"Sama-sama sayang, kamu seneng nggak?"

"Seneng banget," jawab Kiara dengan senyum yang sedari tadi menghiasi bibirnya.

"Ini mungkin terakhir kalinya kita bertemu sebelum akad, karena Oma mau kita di pingit dulu," ujar Azka mengelus rambut Kiara.

"Iya Mama juga bilang begitu," jawab Kiara.

"Sebenarnya aku nggak mau, tapi mau gimana lagi."

"Kita nurut aja ya sama para orang tua," ujar Kiara.

"Iya. Udah malem, kamu masuk gih."

"Iya, Mas hati-hati pulangnya. Kalau udah sampai kabarin Kiara ya."

"Siap nyonya."

"Belum!" Kiara menepuk lengan Azka.

"Calon nyonya ya."

Jawaban Azka barusan membuat Kiara tersipu. Ia menutupi wajahnya dengan bunga pemberian Azka saat makan malam tadi. Hal itu memancing kekehan pelan dari Azka yang gemas melihat tingkah Kiara.

My DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang