Part 5

20K 1.1K 13
                                    

Kiara duduk di kursi ruang tamu rumahnya, ia menunggu Azka menjemputnya. Sesuai janjinya, hari ini ia akan menemani Azka ke acara ulang tahun Mamanya. Kiara menatap kotak yang berada di pangkuannya, itu kado untuk Tante Lina. Ia memberikan hadiah parfum atas saran dan pilihan Mamanya, karena jujur Kiara sangat bingung ingin memberikan apa. Jadi ia nurut saja kepada Mamanya.

Bell rumahnya yang berbunyi membuat Kiara berjalan ke depan untuk membuka pintu rumah. Ia mendapati Azka berdiri di sana dengan setelan jas yang terlihat santai. Azka terlihat begitu tampan, kalau boleh jujur sebenarnya Azka merupakan tipe idaman Kiara. Ah tidak, sepertinya Azka memang tipe idaman semua wanita.

"Kita berangkat sekarang?" tanya Azka.

"Yuk."

"Kita pamitan dulu," cegah Azka saat Kiara akan mengunci pintu.

"Mama Papa sedang pergi, lagi pula aku sudah izin dengan mereka tadi."

"Baiklah kalau begitu," ucap Azka akhirnya.

♡♡♡

"Kita akan ke mana?" tanya Kiara saat sudah berada di jalan.

"Ke rumah orang tuaku. Mama mengadakan pesta kebun di belakang rumah. Tidak banyak kok yang datang, hanya beberapa teman dekatnya saja."

Tidak membutuhkan waktu lama mereka sudah sampai. Kiara mengamati rumah di hadapannya. Rumah dua lantai ini terlihat cukup luas. Dari luar, rumah itu terlihat biasa saja karena memiliki cat yang dominan berwarna putih. Tapi begitu masuk ke dalam, Kiara di buat takjub dengan desainnya. Di dalam rumah lumayan penuh dengan perabotan tapi tidak terlihat sesak sama sekali, bahkan terkesan nyaman dan hangat. Di setiap sudut ruangan juga ada tanaman, tidak lupa ada berbagai lukisan terpampang di dinding. Lalu di ruang tengah juga terdapat banyak foto keluarga. Rumah yang nyaman batin Kiara.

Akhirnya mereka tiba di halaman belakang rumah yang tampak ramai. Mereka menghampiri Lina sambil mengucapkan selamat untuknya.

"Maaf Tante kita datang terlambat," ucap Kiara sungkan.

"Tidak apa, lagi pula acaranya baru di mulai. Ayo duduk dan nikmati makanan di sini," ujar Lina sangat ramah.

"Ini kado dari kita untuk Tante." Kiara memberikan paper bag miliknya dan Azka yang ia bawa tadi.

"Wah terima kasih. Azka ayo ajak Kiara duduk sini." Lina memberikan kode kepada Azka.

"Iya Ma." Azka menarik kursi untuk Kiara lalu ia sendiri duduk di sampingnya.

"Azka sekarang sudah punya pacar ya," ujar salah satu teman Lina.

Baru saja Kiara akan menyangkal hal itu, Lina sudah bersuara terlebih dahulu.

"Iya dong. Azka memang sudah waktunya untuk menikah." Kiara menatap Azka meminta penjelasan, sedangkan Azka hanya mengedikkan bahunya.

"Sayang sekali, Azka nggak berjodoh sama anak Tante."

"Iya betul," sahut teman-teman Lina yang lainnya.

Kiara hanya tersenyum kikuk menganggapinya, Azka terlihat cuek bahkan tidak terpengaruh. Kini Kiara jadi tahu kalau Azka ternyata memiliki banyak fans.

Setelah cukup lama duduk dan mengobrol, Azka pamit untuk sedikit menjauh dari sana. Karena ia sudah merasa tidak nyaman.

"Ada apa?" tanya Kiara saat mereka sudah berada di sudut taman.

"Tidak ada, hanya merasa tidak nyaman. Apa kamu senang berada di sana?"

Kiara tertawa menanggapi ucapan Azka. "Tentu saja aku nggak nyaman, aku pikir kamu nggak terpengaruh sama sekali."

My DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang