Kiara berguling-guling di atas ranjang milik Fita. Mereka baru saja sampai setelah melakukan spa di salon. Wajah dan badan Kiara rasanya sangat enak sehabis perawatan. Sebelum pulang, ia memutuskan mampir dulu dirumah sahabatnya ini. Sepulang kuliah dulu, Kiara memang sering mampir di rumah Fita. Ia jadi merindukan hal itu, karena kedepannya ia mungkin tidak bisa sering-sering melakukannya lagi.
"Fit kamu pernah takut sama pernikahan nggak?" tanya Kiara tiba-tiba.
"Aku takut punya mertua jahat aja sih. Beruntung banget kamu, orang tua Azka baik. Semoga aja, aku bisa dapet mertua yang baik juga nanti." Jelas Fita.
"Emang yang di takutin kebanyakan perempuan itu sih." Kiara membenarkan.
"Iya, emang."
"Tapi ada yang lebih penting dari itu Fit," ujar Kiara.
"Apaan?"
"Waktu malam pertama," jawab Kiara jujur.
"Astaga, aneh banget sih," ujar Fita sambil tertawa, sepertinya ia sedang menertawakan kepolosan dan kebodohan Kiara.
"Aku serius ih."
"Yang kamu takutin dari malam pertama tuh apa? Bukannya malah enak ya." Fita mengerlingkan wajahnya menggoda Kiara.
"Dasar mesum." Kiara menepuk kepala Fita dengan bantal.
"Bukan mesum, tapi kenyataan."
"Emang pernah cobain."
"Belum sih," ujar Fita sambil nyengir.
"Aku pernah baca cerita di novel, dia sama kayak aku takut waktu malam pertama. Kamu tahu, akhirnya suaminya di kasih obat tidur sama dia. Apa Azka aku gituin juga ya?" tanya Kiara lebih kepada dirinya sendiri.
"Jangan gila! Ini dunia nyata bukan novel, lagian itu dosa. Suami kamu berhak mendapatkannya."
"Tapi kan aku takut Fit."
"Yang kamu takutin itu apa?" Fita duduk bersila menghadap Kiara.
"Aku baca di forum wanita, katanya sakit banget."
"Kebanyakan baca yang aneh-aneh kamu, udah jalanin aja. Kalau kamu nekad aku aduin sama Azka nanti."
"Ish tukang ngadu." Kiara mencebikkan bibirnya kesal.
"Biarin, wlee." Fita memeletkan lidah kearahnya.
Kiara jadi kesal karena Fita tidak bisa diajak kongkalikong. Mereka berdua seumuran, hanya beda beberapa hari saja. Tapi sahabatnya ini terlihat lebih dewasa dibanding Kiara, meskipun dalam keadaan tertentu Fita suka lemot. Tapi Kiara bersyukur memiliki sahabat sebaik Fita.
♡♡♡
Kamis malam Kiara bersama keluarga besarnya sudah menginap di hotel karena akad akan diadakan besok pagi pukul delapan. Kemarin malam ia sudah melakukan pengajian di rumahnya.
Kiara mematut diri di depan cermin dalam kamar hotelnya, kenapa waktu cepat sekali berlalu. Besok pagi statusnya sudah berubah menjadi istri Azka.
Getaran ponsel yang ia taruh di depannya mengalihkan perhatian Kiara, ternyata Azka yang menelpon.
"Assalamualaikum Mas," jawab Kiara mengangkat panggilan itu.
"Waalaikumsalam, mas kira udah tidur kamu," ujar Azka di seberang sana.
"Belum kok, ada apa Mas?"
"Nggak ada apa-apa, cuma mau denger suara kamu."

KAMU SEDANG MEMBACA
My Destiny
Chick-Lit"Dia..." "Dia suamiku." Setelah mengucapkan itu Kiara segera tertunduk. "Apa?!" "Kita pulang sekarang." Tanpa kelembutan sama sekali, Azka menarik Kiara menuju mobilnya terparkir. "Ternyata seperti ini kelakuan kamu kalau di belakang suami!" uca...