Part 27

7.9K 421 8
                                    

"Astaga sayang, peluknya nanti aja ya di rumah." Azka berusaha melepaskan pelukan Kiara sambil tersenyum sungkan kearah orang-orang di sekitarnya.

"Kenapa?" Kiara mendongakkan wajahnya menatap Azka dengan raut wajah bingung.

"Kita sudah menjadi tontonan." Kiara menatap sekeliling dan benar saja, ada beberapa pasang mata yang sedang menatap mereka. Dengan segera Kiara melepaskan pelukannya, lalu berjalan terlebih dahulu meninggalkan Azka sambil bersikap seolah tidak terjadi apa-apa.

"Kiara malu banget mas," ujar Kiara saat mereka sudah berjalan sedikit menjauh dari kerumunan tadi.

"Udah abaikan aja, lagi pula kita juga nggak kenal sama mereka dan belum tentu akan bertemu lagi," jawab Azka santai.

"Iya juga ya." Kiara membenarkan perkataan Azka.

"Pelukannya nanti lanjut lagi ya di rumah." Azka menaik-naikkan alisnya menggoda Kiara.

"Dasar mesum!" Kiara menepuk lengan Azka lalu berjalan lagi meninggalkan pria itu dibelakangnya.

"Kiara, tunggu." Teriak Azka sambil tertawa, istrinya sangat lucu jika sedang malu seperti sekarang. 

Sesampainya di rumah, Kiara membantu Azka membawa belanjaan mereka yang tidak terlalu berat lalu ia taruh di atas meja makan. Setelah itu Kiara mulai mengeluarkan belanjaannya untuk ia tata di dalam kulkas.

"Non istirahat aja, biar bibi yang nata ini semua," ujar Bi Ira kepada Kiara.

"Gapapa kok bi, Kiara suka nata belanjaan di kulkas."

"Tapi non, bibi jadi nggak enak kalau non yang melakukan semuanya."

"Yaudah bi Ira aja yang nata ini, Kiara mandi dulu kalau gitu."

"Siap non, biar semua bibi yang kerjain." Dengan cekatan Bi Ira melanjutkan pekerjaan Kiara.

♡♡♡

Saat masuk ke kamar Kiara mendengar suara gemericik air dari kamar mandi. Suaminya sedang mandi sepertinya. Dengan segera Kiara menyiapkan baju Azka dan menaruhnya di atas ranjang. Ia lalu duduk di meja rias dan mulai membersihkan wajahnya dengan micellar water. Tiba-tiba saja pintu kamar mandi di belakangnya terbuka dan menampilkan Azka yang terlihat segar dengan handuk yang melilit pinggangnya. Jangan lupakan dadanya yang berbulu lalu beberapa tetesan air dari rambutnya. Kiara terpaku melihat suaminya yang tampak seksi sekarang.

"Kalau pakai baju di dalam kamar mandi dong Mas, biar nggak basah semua," ujar Kiara setelah mendapatkan kembali kesadarannya.

Azka mengabaikan perkataan Kiara, ia malah menghampiri istrinya dan memeluknya dari belakang.

"Mas kangen sama kamu, kamu nggak kangen sama Mas?" tanya Azka sambil melihat wajah Kiara dari pantulan cermin.

"Kan tiap hari udah ketemu," jawab Kiara.

"Bukan kangen itu maksudnya," ujar Azka kesal.

"Terus apa?" Tanpa perlu bersusah payah menjelaskan, Azka langsung menggendong Kiara menuju ranjang.

"Mas kan Kiara belum mandi." Kiara meronta di gendongan Azka.

"Gausah mandi gapapa kok. Kan nanti juga berkeringat lagi." Goda Azka. 

"Nggak mau, Kiara mandi dulu." Tolak Kiara mentah-mentah. Ia sudah beraktivitas seharian ini, mana mungkin ia 'melakukannya' dengan Azka tanpa mandi terlebih dahulu.

Melihat Kiara yang terus meronta akhirnya Azka membiarkan istrinya turun.

"Jangan lama-lama." Teriaknya saat akan Kiara masuk ke kamar mandi.

"Nggak janji, wlee." Kiara memeletkan lidahnya kearah Azka, membuat Azka dengan gemas menghampiri Kiara. Tapi belum sempat ia sampai, Kiara segera membanting pintu dan menguncinya. Azka bisa mendengar tawa Kiara dari dalam kamar mandi, membuatnya ikut tersenyum juga. Sepertinya ia akan awet muda jika terus seperti ini.

♡♡♡

Akhir pekan ini Kiara dan Azka hanya berdiam diri di rumah, tanpa berencana pergi kemanapun. Kiara sedang menonton drama Korea sambil menikmati buah mangga sedangkan Azka dari tadi fokus dengan ipad-nya.

"Mas kerjaannya banyak banget ya?" tanya Kiara sambil menyuapi Azka buah, ia sudah mulai bosan apalagi Azka juga mengabaikannya dari tadi.

"Iya, ada kerjasama untuk membangun hotel di Malang. Mas sedang meninjaunya dan harus segera memutuskan, kira-kira kalau Mas ambil kesempatan itu bagus atau tidak."

"Oh gitu." Kiara hanya mengangguk-anggukkan kepalanya, meskipun nyatanya ia tidak paham sama sekali mengenai pekerjaan Azka.  Getaran di ponselnya membuat Kiara mengalihkan pandangan dari suaminya. Ia melihat pesan masuk yang ternyata dari Felix.

Kak Felix : Acara reuninya sabtu depan Ki, kamu jadi datang?

Kiara diam sambil memikirkannya, haruskah ia datang ke acara reuni atau tidak. Azka pasti mengizinkannya datang tapi dengan catatan ia harus diantarkan oleh pria itu. Jika ia datang dengan Azka, Felix pasti akan langsung tahu jika ia sudah menikah.

"Mas angkat telpon dulu ya," ujar Azka saat ponselnya berbunyi.

"Iya mas," jawab Kiara dengan gugup. Lebih baik ia tidak membalas pesan Felix terlebih dahulu.

"Siapa mas?" tanya Kiara saat Azka sudah kembali duduk di sampingnya.

"Orang yang mengajak kerja sama, yang tadi sempat mas ceritakan," sahut Azka.

"Oh iya, ada apa emang?"

"Dia bilang kita harus bertemu untuk membicarakan secara langsung. Menurut Mas juga lebih baik seperti itu."

"Yaudah kalau gitu mas temuin aja."

"Iya, tapi dia minta Mas yang ke Malang."

"Gapapa, kan Malang juga nggak begitu jauh dari sini Mas"

"Kemungkinan Mas akan berangkat Jum'at depan. Kamu mau ikut?"

"Kan Kiara ada kelas di hari Jum'at."

"Bolos sehari nggak akan jadi masalah Ki."

"Kiara dirumah aja ya, Mas berangkat sendiri gapapa kan?"

"Yaudah kalau gitu, Mas akan usahain pulang secepatnya supaya kamu nggak sendirian di rumah."

"Iya Mas tenang aja, kan ada Bi Ira yang jagain Kiara" Kiara mengelus lengan Azka untuk menenangkan suaminya agar tidak terlalu khawatir.

Kiara kembali berpikir, jika Azka ke Malang pada hari Jum'at itu artinya ia bisa pergi ke acara reuni tanpa perlu khawatir dicurigai pria itu. Tapi ia juga belum tahu Azka akan menginap berapa hari di sana. Dengan segera Kiara membalas pesan Felix.

Me : Kiara belum tahu Kak, nanti akan Kiara kabari lagi jadinya gimana.

Kiara segera menyimpan ponselnya, pergi atau tidaknya ia ke acara reuni nanti, biar ia putuskan saat hari H saja.

♡♡♡

Tbc...
Tandai ya kalo ada typo, kadang mata suka siwer hehe
Jangan lupa tekan tombol bintang ❣

My DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang