Part 28

7.6K 408 11
                                    

Kiara mengambil baju milik Azka dari dalam lemari, lalu ia berikan kepada suaminya. Dengan segera Azka memasukannya ke dalam koper. Entah kenapa Kiara tidak pernah rapi dalam menata baju, berbanding terbalik dengan Azka. Lihat saja, saat ini suaminya sedang menata bajunya di dalam koper dan terlihat sangat rapi. Coba saja kalau Kiara yang menata, pasti tidak akan muat dalam koper mini itu.

"Udah kan mas itu aja cukup?" tanya Kiara.

"Iya, ini aja cukup sayang." Azka segera menutup kopernya.

Sesuai rencana Minggu lalu, hari ini Azka akan pergi ke Malang untuk membicarakan pembangunan hotel barunya disana. Rencananya ia akan menginap selama dua hari dan akan pulang hari Minggu.

"Kamu yakin nggak mau ikut?" tanya Azka sekali lagi. Entah sudah berapa kali Azka bertanya kepada Kiara.

"Enggak Mas, kan Kiara nanti ada kelas jam satu. Dosennya galak, Kiara nggak mau dapet nilai jelek dan harus ngulang di semester depan. Nanti Kiara nggak lulus-lulus dong." Jelas Kiara.

"Yaudah secepatnya Mas akan pulang, mungkin hari Minggu pagi mas sudah kembali."

"Iya, Mas nggak perlu khawatir. Kiara bisa jaga diri kok."

"Yaudah Mas berangkat dulu ya sayang." Azka menangkup pipi Kiara lalu mencium bibir istrinya. Kiara mengalungkan lengannya di leher Azka sambil membalas ciuman suaminya. Azka melepaskan pertautan di bibir mereka, lalu ganti memeluk Kiara.

"Nanti jadi berangkat kuliah sama Priscilla?" tanya Azka sambil mengecupi bahu mulus Kiara. Ia pasti sangat merindukan istrinya nanti.

"Jadi kok."

Azka melepaskan pelukannya lalu keluar sambil membawa kopernya, Kiara mengekor di belakang.

"Kalau udah sampai, jangan lupa kabari ya Mas." Kiara mencium punggung tangan Azka dan dibalas Azka dengan mengecup kening Kiara cukup lama.

"Iya nanti Mas langsung kabarin. Kamu jaga diri baik-baik, kalau ada apa-apa langsung telepon Mas." Azka memasukkan kopernya ke dalam mobil, lalu ia segera beralih ke kursi kemudi.

"Hati-hati Mas." Kiara melambaikan tangannya saat mobil Azka mulai menjauh.

"Saya aja non yang kunci pagernya," ucap Pak Adi yang merupakan suami Bi Ira saat Kiara akan menutup pagar.

"Yaudah kalau gitu saya masuk dulu ya Pak." Kiara segera masuk ke dalam kamar untuk melanjutkan aktivitasnya yang sempat tertunda tadi.

♡♡♡

Kiara memasukkan buku-bukunya ke dalam tote bag, ia sudah siap untuk ke kampus. Tinggal menunggu Priscilla datang menjemputnya. Saat akan keluar kamar, ponselnya berbunyi tanda ada panggilan masuk. Ternyata Azka yang menelpon.

"Assalamualaikum Mas," jawab Kiara.

"Oh mas udah sampai, syukurlah kalau begitu."

"Iya ini Kiara udah mau berangkat, tinggal nunggu Priscilla aja."

"Iya, waalaikumsalam." Kiara segera mematikan panggilannya lalu menyimpan ponselnya di tas.

Saat melihat mobil Priscilla sudah di depan rumahnya, Kiara segera keluar untuk menghampirinya.

"Kasian yang lagi LDR sama suaminya." Baru saja Kiara memasuki mobil, ocehan Priscilla yang menyebalkan sudah terdengar.

"Apaan sih cuma dua hari aja, lagian aku pengen nyoba gimana rasanya LDR waktu udah jadi suami istri."

"Iya deh iya yang udah nikah, sini yang masih single dan jomblo cuma bisa diem." Kiara tertawa mendengar jawaban Priscilla.

"Tumben mau jemput?"

"Karena dulu kamu juga sering jemput aku, jadi sekarang gantian. Aku juga pengen makan sushi sama ramen, nanti pulang kuliah temenin ya."

"Okay, udah lama juga aku nggak makan itu." Kiara jadi tidak sabar untuk makan sushi dan ramen nanti sepulang kuliah.

♡♡♡

Kiara menggeliatkam tubuhnya sambil melirik jam. Ternyata sudah pukul tujuh pagi. Dengan segera ia bangun dan meraih ponselnya yang ia taruh di nakas samping tempat tidur. Kiara melihat ada beberapa panggilan tidak terjawab dari suaminya pukul lima tadi. Pasti Azka membangunkannya untuk mengingatkan sholat. Kiara tadi tidak dengar karena ponselnya semalam ia silent. Kiara mengacak rambutnya frustasi, ia takut kena omel Azka nanti. 

Notif pesan masuk dari WhatsApp mengalihkan perhatiannya sejenak, ternyata itu dari Felix.

Felix : Gimana Kiara, kamu jadi datang nanti malam? 

Kiara diam memikirkan jawaban yang tepat, lagi pula ia belum izin dengan Azka. Lebih baik sekarang ia menelpon pria itu untuk meminta izin.

"Assalamualaikum mas," sapa Kiara pelan saat Azka menjawab panggilannya.

"Waalaikumsalam, pasti baru bangun." Kiara meringis mendengar tebakan Azka yang seratus persen benar.

"Maaf," jawabnya merasa tidak enak.

"Yaudah gapapa, anggep aja ini hari bebas kamu karena nggak ada Mas, kalau ada Mas jangan harap kamu bisa skip sholat subuh."

"Iya, mas lagi apa sekarang?"

"Ini mau bertemu sama orang yang mengajak kerja sama."

"Mas kalau Kiara dateng ke acara reuni SMA boleh nggak?" tanya Kiara takut-takut.

"Kapan?"

"Nanti malam."

"Mau berangkat sama siapa?"

"Sama temen deket dulu di SMA."

"Yaudah boleh, pulangnya jangan malam-malam tapi ya. Buruan mandi terus sarapan, mas yakin kamu pasti belum mandi."

"Iya, Kiara mandi dulu. Bye Mas." Kiara segera mematikan panggilannya ketika sudah mendapatkan jawaban dari Azka.

Kiara menghembuskan napasnya lega, ternyata tidak sesulit itu meminta izin kepada suaminya. Dengan segera ia mengabari Felix.

Me : Iya Kak, Kiara jadi ikut.

Felix : Nanti berangkat bareng mau?

Me : Boleh Kak, Kiara kasih alamatnya nanti.

Felix : Sampai ketemu nanti malam.

Setelah berbalas pesan dengan Felix, Kiara menaruh ponselnya dan segera beranjak untuk mandi dan sarapan seperti pesan Azka tadi.

♡♡♡

Tbc...

My DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang