Part 16

10K 581 4
                                    

Dua bulan kemudian...

Kiara menatap sekeliling rumah Azka. Akhirnya rumah ini terlihat seperti rumah sungguhan, bagian dalamnya tidak sekosong saat pertama kali Kiara datang. Ia dan Azka belakangan ini sedang giat-giatnya untuk mengisi rumah yang akan mereka tempati setelah menikah. Azka benar-benar menyerahkan seluruh keputusan kepada Kiara. Kiara senang-senang saja, apalagi ia dulu ingin sekali mendesain rumahnya sendiri dan itu bisa terwujud sekarang. Harus Kiara akui, bersama Azka mimpinya banyak yang terwujud.

Dalam mengisi rumah, Kiara selalu mencari ide-ide di pinterest. Dan yah seperti sekarang ini, ia sangat puas dengan hasilnya. Meskipun ada beberapa perabot yang belum datang karena mereka tidak bisa membeli langsung dan harus custom terlebih dahulu. Tapi tidak apa jika harus menunggu, asal hasilnya sesuai seperti yang ia mau.

"Kalau seperti ini kan bagus," ujar Kiara menghampiri Azka yang duduk di meja bar. Meja ini juga Kiara yang memesan, ia benar-benar niat dalam mengurus rumah Azka.

"Iya, aku sangat menyukainya," jawab Azka jujur. "Terima kasih sayang." Azka menyodorkan minuman kearah Kiara untuk melakukan cheers.

"Sama-sama," jawab Kiara sambil duduk di samping Azka.

"Oh ya, kamu mau mahar apa dari aku?"

Kiara menatap Azka bingung karena ditanyai tiba-tiba seperti itu.

"Aku nggak pernah nentuin hal itu sih. Tapi dari yang aku baca, apapun itu asal nggak merendahkan aku dan nggak memberatkan Mas juga."

"Aku tahu itu, sebenarnya aku udah nyiapin mahar yang pantas buat kamu. Semoga kamu suka ya." Azka sangat senang dengan pemikiran Kiara, ia sangat jauh berbeda dengan perempuan yang selama ini dekat dengannya. Ia tidak bermaksud membandingkan, hanya saja ia merasa keputusannya untuk menikah dengan Kiara sangat tepat.

"Kiara ngikut mas aja" jawab Kiara akhirnya.

♡♡♡

Kiara diam memperhatikan orang-orang yang berlalu-lalang. Saat ini ia sedang berada di salah satu mall terkenal yang ada di Surabaya. Ia akan bertemu dengan Felix. Lebih tepatnya ia sedang menemani Felix untuk mencari kado buat keponakannya.

Tadi ia sempat pamit kepada Azka, jika akan pergi dengan teman SMA-nya. Untung saja Azka tidak bertanya yang aneh-aneh, jadi Kiara merasa aman.

"Hei." Tepukan di pundaknya tidak terlalu membuatnya terkejut, ia sudah tau siapa pelakunya.

"Udah nunggu lama ya?" tanya Felix merasa tidak enak.

"Enggak kok kak, baru lima belas menit," jawab Kiara.

"Kita jalan sekarang?"

"Iya." Mereka mulai berkeliling di area mall.

"Keponakan kakak umur berapa?" tanya Kiara.

"Umur 4 tahun, dia sangat suka sama tokoh kartun Frozen," jawab Felix sambil menunjukkan foto keponakannya.

"Oh ya, lucu banget sih." Komentar Kiara saat melihat foto keponakan Felix.

"Iya, aku bingung mau kasih hadiah apa. Nanti tolong bantu pilihkan ya."

"Iya Kak."

Mereka masuk ke dalam toko mainan dan mulai memilih-milih. Di sini pilihannya cukup banyak, Kiara sampai bingung ingin membeli yang mana. Setelah melihat-lihat, mereka akhirnya memutuskan untuk membeli baju, tas, dan boneka dengan gambar Frozen.

My DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang