Chapter 33: Make Her Back

18.8K 1.3K 39
                                    

Chapter 33

Make her back

Pertemuan dengan para sesepuh, kadang memang bisa menjadi hal yang sangat tidak nyaman. Katakanlah memang mereka orangtua kita, tapi jika pikiran mereka dan kita tak pernah sejalan, menemukan titik temu untuk bisa sepaham itu bukan hal mudah.

Seperti saat ini, mengumpulkan orangtua dan juga mertuaku di kediaman orangtuaku. Susah sekali mengutarakan maksud bahwa aku berniat membawa istriku kembali, sedangkan yang aku tahu bahwa mereka tak pernah menginginkannya.

Raut mereka berwarna, aku tak bisa menilai apalagi menerka. Kukatakan, aku sudah tahu di mana Nayyara dan anak-anak. Dan kebisuan hampir 15 menit menguasai mereka. Orangtuaku dan orangtua Nayyara, seperti seperti bersembunyi, padahal nyata mereka ada di hadapanku.

Tak ada yang berniat untuk memecahnya, kecuali aku yang sesekali bersuara, menyebut Nayyara, Danial, dan anak kedua kami Diandra.

"Mungkin Papa dan Mama sekalian ngga ada yang tahu, tapi Dewa dan Maya sudah lebih dulu menemui mereka."

Masih juga bisu.

"Rayyan ingin membawa mereka pulang."

"Untuk apa?" Akhirnya, keluar juga suara dari mereka. Namun yang tak kusangka, pertanyaan itu justru keluar dari bibir ibu mertuaku.

"Kok untuk apa, sih, Ma?"

"Kamu boleh melupakan anak itu, Ray. Sudah kemauan dia sendiri untuk pergi. Bukan kamu yang mengusirnya. Jadi biar saja."

"Tapi Nayyara masih istri Rayyan, ngga mungkin kan Rayyan membiarkannya begitu saja?"

Bibir mama mertuaku tertarik kecil. Aku melihatnya seperti sebuah kesinisan. Bahkan, tanpa menatapku beliau dengan tenangnya menjawab, "Soal status? Tenang saja, kami bisa membantumu bisa terlepas dari status suami Nayyara secepatnya. Kalian bisa bercerai."

"Ma—?"

"Ma! Ngomong apa kamu?"

Suaraku terputus dengan ayah mertuaku yang tiba-tiba bersuara. Tak biasanya beliau mengutarakan pendapatnya. Terutama tentang Nayyara. Papa Andre akan selalu menuruti apapun keputusan mama Inez. Dan ketika beliau memiliki suara yang berbeda, tentu saja, kami tak bisa menyembunyikan keterkejutan kami.

"Kenapa memangnya, Pa? Kenapa?" tuntut mama dengan pandangan menyalang. "Papa juga tau, kan. Rayyan itu bukan jodoh Nayyara. Papa sendiri yang lihat, Rayyan bertemu lagi sama mantannya itu."

Aku terkesiap mendengar penuturan mama Inez. Apa? Mama melihatku bertemu Kayla?

"Jangan dikira mama ngga tau, Pa, karena waktu itu mama diam saja. Biarkan Rayyan bahagia sama perempuan pilihannya. Biarkan Naya pergi kalau memang itu mau dia!"

Mertuaku itu beranjak dari posisinya yang persis di sampingku.

"Rayyan, sudah. Kamu berhenti saja. Biarkan saja Naya hidup dengan cara dia sendiri. Kamu tahu betul, dia ngga pernah bahagia di sini. Biar dia cari kebahagiaanya sendiri. Kamu pun demikian. Berbahagialah, dengan perempuan pilihanmu."

Lidahku kelu, aku bahkan tak bisa merespon apapun yang disematkan mama Inez padaku. Aku terlalu terkejut. Bahkan aku masih terpaku sampai kedua mertuaku pergi dari ruang tamu keluarga.

Nayyara, Lost in MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang