°7°

208 63 9
                                    

Hari ke-1
Pukul 04.30

"Woy ini siapa yang mau ambil alih?" ucap Dongheon sedikit ngegas.

"Lo lagi aja kak." jawab Minchan sambil berusaha kembali tidur di samping Kangmin.

Dongheon menggeleng kuat. "Nggak, gue mau istirahat dulu."

"Biasanya juga lo keliling-keliling gak jelas, kenapa tiba-tiba pengen istirahat." jawab Hoyoung.

Dongheon memutar kedua bola matanya malas. Ini kenapa sahabatnya nggak ada yang paham sih?

"Gue kan abis gelut sama anteknya sang iblis. Tubuh gue pegel semua karena dia narik-narik tubuh gue keluar dari tubuhnya Yongseung. Kayak mau robek rasanya."

"Tapi kan lo gak robek kak." jawab Jo Gyehyeon yang telah kembali dengan ucapan sarkasnya.

Dongheon menjentikkan jarinya. "Oke lo ambil alih."

Gyehyeon membelalak terjekut. "Lho, kok gue?"

Semuanya berpaling dari Gyehyeon. Minchan telah kembali tidur dengan Kangmin, Hoyoung berbalik menuju tempat di mana jiwa Yongseung tidur --untuk mengawasinya--, Dongheon bersiap merebahkan diri, lalu Yeonho--

--hantu itu hanya menatapnya dengan mata polosnya itu.

Gyehyeon menghela nafas.

Yeonho segera bangkit. Wajahnya berbinar-binar. "Gue aja kalau gitu yang ambil al--"

"NGGAK BOLEH!" teriak Dongheon sesegera mungkin.

"Kok nggak boleh sih?" tanya Yeonho sambil mencebikkan bibirnya.

"Lo keluarnya pas keadaan santai aja."

"Kenapa?"

Dongheon memejamkan matanya lelah. "Lo lupa pas Kangmin keluar dia ngapain?"

Yeonho tampak berpikir sejenak sebelum akhirnya menjawab. "Berantem sama anaknya Yongseung."

"Nah itu tahu."

Hening sejenak.

Lalu beberapa saat kemudian Yeonho memahami apa maksud ucapan Dongheon. Ia segera berlari menghampiri Dongheon dan mengguncang-guncangkan bahunya.

"TAPI KAN GUE BUKAN KANGMIN KAK!!!"

Gyehyeon lagi-lagi menghela nafasnya.

Mau tidak mau ia segera berjalan menuju cahaya yang menjadi portal baginya untuk mengendalikan tubuh Yongseung.



***


Pukul 07.00

Soora sudah siuman kemarin malam tepat setelah sampai di rumah orang tua Kangmin. Tak lama setelah itu Yongseung --Dongheon-- datang bersama paman Yoo.

Saat bangun Soora merasa pegal di punggungnya karena semalam terus duduk di samping ranjang Kangmin. Bibi Yoo sudah menyuruhnya untuk beristirahat dengan benar di ranjang lain tetapi Soora sama sekali tidak setuju dengan hal itu. Ia ingin menunggu anaknya sampai sadar apapun keadaannya saat itu.

Dongheon juga menawarkan diri untuk bergantian menunggu Kangmin tapi Soora juga menolak. Wanita itu benar-benar keras kepala jika sudah menyangkut dengan keluarganya.

Setelah kejadian kemarin dimana ia menitipkan Kangmin pada orang lain untuk dijemput dan berujung pada petaka, Soora kali ini sama sekali tidak mau meninggalkan anaknya. Ia harus memastikan Kangmin tetap disisinya saat ini.

"Soora ayo sarapan dulu." panggil paman Yoo diambang pintu.

Soora hanya menoleh sejenak lalu menggeleng.

[ii] G.B.T.B | VERIVERYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang