Ketika bulan telah digantikan oleh matahari dan sinarnya yang mulai memasuki setiap celah gorden, keenam hantu itu berdiri melingkar.
Dongheon menatap kelimanya satu per satu. "Oke, jadi siapa yang mau ambil alih tubuh Yongseung pagi ini?"
Mereka berlima bergeming.
Tidak ada satu pun yang menjawab. Bahkan Yeonho dan Kangmin yang biasanya aktif kali ini lebih memilih membungkam mulut mereka.
Bukan tanpa alasan mereka ragu untuk mengambil alih tubuh Yongseung. Pasalnya selain harus bisa beradaptasi dengan tubuh Yongseung mereka juga harus bisa beradaptasi dengan keluarga Yongseung.
Ada Soora dan Kim Kangmin yang harus mereka rawat.
Setelah tahu bahwa yang hidup dalam tubuh suaminya sejak hari itu bukanlah Yongseung, Soora menjadi canggung setiap kali melakukan kontak mata dengannya. Wajahnya memang wajah yang familier baginya tetapi jiwanya bukanlah sosok yang sama.
Kim Kangmin juga merasa ada yang aneh dengan Papanya. Dia selalu tahu bahwa yang hidup di dalam tubuh Papanya bukanlah sosok yang selama ini selalu mengajarinya bermain rubik.
Mereka payah.
Kangmin merindukan Papanya. Namun Soora selalu bilang bahwa Papanya akan kembali secepatnya ketika masalah ini telah selesai.
Sejujurnya Kangmin tidak tahu masalah apa yang saat ini dialami oleh keluarganya. Tetapi ia hanya mengangguk, menuruti ucapan Soora agar tidak memperkeruh suasana.
"Ya udah gue aja yang keluar." ujar Kangmin mengusak rambutnya seraya berjalan menuju cahaya dimana itu adalah pintu utama untuk memasuki tubuh Yongseung.
"Nggak boleh!" seru kelima hantu tersebut.
Kangmin menghela nafasnya.
"Nggak, jangan lo lagi. Kasihan anak Yongseung kalau lo yang keluar." ujar Gyehyeon yang langsung membuat Kangmin cemberut.
Bagaimana mungkin kelima hantu itu membiarkan Kangmin lagi yang mengambil alih? Kemarin saat Kangmin mengambil alih tubuh Yongseung, bukannya berdiskusi bersama Soora tentang bagaimana cara melawan sang iblis,ia justru bertengkar dengan Kim Kangmin.
Kim Kangmin yang belum tahu bahwa jiwa Papanya sedang tertidur, memaksa Kangmin untuk mengajarinya bermain rubik edisi terbaru. Awalnya Kangmin berkata dengan halus bahwa ia lupa cara bermain rubik, tetapi Kim Kangmin tidak percaya dan terus memaksanya.
Lalu setelahnya mereka bertengkar.
Kangmin meninggal di usianya yang baru 16 tahun. Itu berarti ia tidak mengalami pertumbuhan atau perkembangan. Sosoknya tetap berusia 16 tahun. Hal itu membuat Soora sedikit banyak memaklumi ketika pertengkaran itu terjadi.
Lalu Minchan, Gyehyeon dan Yeonho meninggal di usia 17 tahun. Sedangkan Hoyoung dan Dongheon meninggal di usia 18 tahun.
Hal tersebutlah yang membuat mereka ragu tentang siapa yang harus mengambil alih tubuh Yongseung. Ketika mengambil alih, mereka harus bisa bersikap se-dewasa mungkin agar orang lain yang tak mengetahui tentang permasalahan ini. Hal ini juga akan membuat orang lain tidak sadar bahwa bukan Yongseung yang mengendalikan tubuhnya.
"Menurut gue Kak Hoyoung yang lebih baik ambil alih pagi ini." ujar Minchan yang disetujui oleh yang lain.
"Kok gue?" tanya Hoyoung bingung. Jujur ia tidak memiliki persiapan dalam hal ini.
"Lo yang paling sabar. Siapa tahu lo bisa ngadepin anaknya Yongseung." celetuk Dongheon seraya menepuk-nepuk kedua bahu Hoyoung.
"Enggak bukan gitu, masalahnya--"
"Pengalaman hantu kak Hoyoung kan juga lebih banyak dari kita. Jadi kak Hoyoung pasti banyak belajar dari manusia bagaimana cara menjadi dewasa kan?" jawab Gyehyeon.
"Kan Dongheon juga sama,"
"Dia mah beda!" seru Yeonho yang akhirnya mau buka suara.
Dongheon yang mendengar hal itu sontak mendelik pada Yeonho, membuat hantu bergingsul itu segera berlindung di balik punggung Minchan.
Pada akhirnya Hoyoung mengangguk, menuruti saran dari kelima sahabatnya.
Ah, maksudnya empat.
Karena Kangmin sudah kembali tidur lagi sejak dia dilarang mengambil alih tubuh Yongseung.
Saat permainannya dimulai, mereka akan selalu seperti ini setiap hari.
Bergantian mengambil alih tubuh Yongseung demi menyelamatkan nyawanya.
"Kali ini kita nggak boleh gagal."
"Jangan sampai Yongseung mati."
"Harus ada seenggaknya satu orang yang jaga dia. Jangan sampai dia mengelana terlalu jauh."
"Ingat bahwa sebenarnya Yongseung tidak tidur. Dia selalu tahu apa yang kita lakukan dengan tubuhnya."
Tbc
061120
![](https://img.wattpad.com/cover/245270054-288-k491581.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[ii] G.B.T.B | VERIVERY
Fanfiction[COMPLETED] Buku Kedua dari seri PHOTO Go Beyond The Barrier. «The devil is back, it's time to pull the trigger back.» Sang iblis kembali. Semuanya menjadi dingin dan kegelapan terus melanda. Tidak ada cara lain selain terus berlari. Tetapi mau sa...