Hari ke-4
Pukul 10.00.Hari ini yang mengambil alih tubuh Yongseung adalah Yeonho. Sekarang mereka sedang berada di taman, Kangmin nampak murung setelah kejadian kemarin dan Yeonho berinisiatif mengembalikan senyum anak itu.
Sudah hampir setengah jam Kangmin berlari-larian di taman dengan Yeonho yang berpura-pura menjadi zombie dan mengejarnya. Keadaan taman tidak terlalu ramai karena ini bukan akhir pekan sehingga Kangmin bebas berlari tanpa takut menabrak orang.
Semalam tidak ada yang terjadi. Tidak ada penyerangan sama sekali. Padahal Hoyoung sudah was-was kalau malam itu antek sang iblis akan menyerang mereka secara brutal karena Kangmin sempat muntah darah.
Muntah darah itu sendiri, Hoyoung yakin pasti ada hubungannya dengan Minchan dan sang iblis. Maka dari itu, pagi-pagi sekali tadi Hoyoung sudah keluar dari tubuh Yongseung dan menyuruh Yeonho untuk mengambil alih.
Dongheon dan Gyehyeon masih belum kembali itu sebabnya Hoyoung mau tak mau memilih Yeonho. Meski begitu sekarang Yeonho dapat diandalkan tidak seperti dulu yang senang berbuat rusuh dan bermain-main.
Soora tertawa melihat Kangmin bermain perosotan dengan Yeonho menunggu di ujung. Saat turun kaki Kangmin tidak sengaja mengenai tulang kering Yeonho membuat sang empunya meringis.
Kangmin buru-buru menghampiri Yeonho lalu membantunya mengusap tulang keringnya. "Papa Yeonho nggak apa-apa?" tanya Kangmin merasa bersalah.
Yeonho mencubit hidung Kangmin gemas. "Nggak apa-apa kok."
"Beneran? Soalnya itu kan tubuh Papa Yongseung."
Senyum Soora memudar saat melihat raut khawatir dari anaknya. Kangmin memang tertawa dan bermain bersama tubuh Yongseung tapi anak itu tidak pernah lupa sedetik pun bahwa di dalam tubuh itu terdapat jiwa orang lain.
Jantung Soora terasa sesak seperti ada yang meremasnya dengan kuat. Sakit sekali melihat anak lima tahun itu harus menanggung beban yang orang dewasa saja hampir menyerah melakoni ini.
Yeonho menyisir rambutnya ke belakang gugup. "Kalau gue gak merasa sakit berarti tubuh Yongseung baik-baik aja." jelas Yeonho.
Kangmin mengangguk.
Ia berbalik, berlari menghampiri Soora yang sejak tadi duduk di taman seraya mengamati mereka.
"Mama!" panggilnya.
"Hm?"
"Kangmin lapar."
Soora mengusap surai hitam itu lembut. "Mau makan apa?"
"Apa aja."
Yeonho yang menyusul di belakang Kangmin segera bertanya. "Mau gue masakin aja?"
"Memangnya kamu bisa masak?" tanya Soora sangsi pada hantu yang sejatinya berumur 17 tahun itu.
Memangnya anak laki-laki berusia 17 tahun bisa memasak?
Yeonho tersenyum kikuk. "Nggak jago sih tapi kalau telur gulung bisa lah."
Sontak Kangmin tertawa. Anak itu bahkan sampai memegang perutnya karena menertawai ucapan Yeonho yang menurutnya lucu.
"Kenapa?" tanya Yeonho bingung. Ia menoleh pada Soora namun perempuan itu menggendikkan bahunya tanda tak mengerti.
"Oke telur gulung aja." kata Kangmin sambil menghapus air mata yang keluar dari ujung matanya karena tertawa.
Soora mengernyit. "Tiba-tiba?"
"Memangnya kenapa?" tanya Yeonho pada Soora tak mengerti.
Memangnya ada yang salah dari telur gulung?
![](https://img.wattpad.com/cover/245270054-288-k491581.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[ii] G.B.T.B | VERIVERY
Fanfiction[COMPLETED] Buku Kedua dari seri PHOTO Go Beyond The Barrier. «The devil is back, it's time to pull the trigger back.» Sang iblis kembali. Semuanya menjadi dingin dan kegelapan terus melanda. Tidak ada cara lain selain terus berlari. Tetapi mau sa...