🎋33. Extra Part II

487 33 6
                                    

🌟🌟🌟

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌟🌟🌟

"Mas!"

Emosiku meluap melihat mas Rafiq tidak beranjak dari kasur barang sesenti pun. Padahal aku sudah membangunkannya sejak tadi.

"Mas, bangun!"

Mas Rafiq mengerang. "5 menit lagi."

Aku menggeleng. "Tidak ada 5 menit, ayo bangun atau tidak ada jatah untuk satu minggu kedepan!" ancamku.

Mendengar perkataan Qela, mas Rafiq dengan spontan bangkit dari ranjang dan berlari ke arah kamar mandi.

Aku yang melihat semuanya hanya menggeleng samar. Dasar! Sudah punya anak, tetapi terus saja meminta jatah setiap malam.

Tok! Tok! Tok!

"Ayah!"

"Iya, tunggu sebentar, ayah akan turun bersama mama," sahutku, membuat Rara menghentikan aktivitasnya.

Setelah merapikan tempat tidur dan menganti seprai yang terkena muntahan lahar putih, aku segera mengetuk pintu kamar mandi karena merasa mas Rafiq terlalu lama berada di dalam sana.

Tok! Tok! Tok!

"Mas, apa masih lama? Anak anak sudah menunggu!"

"Sebentarhh lagihh."

Aku mengkerutkan kening, apa yang sedang diperbuat mas Rafiq? Kenapa dia mengeluarkan suara aneh?

Mungkin pernikahan kami telah berjalan cukup lama. Namun, percayalah aku tidak sedikit pun berani melihat mas Rafiq dalam keadaan telanjang kecuali saat melakukan 'itu'. Rasanya sangat aneh melihat mas Rafiq telanjang bulat di hadapan ku. Ugh membayangkannya saja membuatku bergerak kegelian.

Cklek

"Sedang apa kamu di depan pintu kamar mandi?"

Aku terkesiap dan segera bergerak normal. "Engh anu---Cepatlah berpakaian, kami menunggumu di bawah," titahku mengalihkan perhatiannya.

Dengan terbirit-birit aku segera berlari keluar kamar. Namun, sayang aku malah menginjak bagian bawah pakaianku.

Bruk!

"Awh! Huaaaa bokong seksiku," gerutuku kesal

Mas Rafiq tertawa terbahak-bahak melihat tingkah konyolku, dengan kesal aku menatap Rafiq tajam.

AQQELA [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang