Halo. Akhirnya kembali ke kehidupan dunia oranye yang damai dan sepi ini. Apa kabar? Saya harap semuanya baik-baik saja.
Saya membawakan karya lama. Tentu saja dalam bentuk baru, sekali lagi. Jadi tulisannya akan berbeda. Saya lakukan hanya karena saya belum puas. Saya harap saya cukup puas dengan plot sekarang. Saya pun mengharapkan hal yang sama kepada para pembaca.
Perlu diingat, karya ini dibuat dan direvisi berulang sejak 2017. (Ya Tuhan. Maafkan ketidakpuasan saya.) Setiap kesamaan dalam karya barangkali hanya kebetulan. Ya, fiktif dan imajinasi belaka.
Ah, ya. Saya sangat berterima kasih kepada mentor sekaligus sahabat saya, NevMenevel_ . Beliau membantu saya terus berkembang dalam kepenulisan. Lagi, tak henti-hentinya memberikan dukungan semangat.
Terima kasih kepada Yoshihiro Togashi, penulis Hunter X Hunter atas aksi yang menginspirasi. Tentu saja, kepada penulis Inuyasha, Rumiko Takahashi. Ya, saya juga sedang mengikuti Yashahime saat ini.
Terima kasih kepada para pendukung dan pembaca saya. Jika Kirika nyata, barangkali dia senang karena banyak yang menyukainya.
Oh, ya. Seperti suatu kalimat dari kata pengantar di makalah dan tugas akhir :
Tulisan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karenanya, penulis menerima segala kritik dan saran yang membangun.
Saya menunggu komentar-komentar Anda. Entah kritik, saran, atau bahkan komentar-komentar untuk meramaikan. Jangan sungkan, saya masih membutuhkan ilmu, dalam bentuk apa pun itu.
Oh, ya. Tentu. Jangan lupa untuk menambahkan karya ini ke perpustakaan untuk mendapatkan informasi update.
Senang berbicara kembali. Jadi, sampai jumpa lagi. Tentu saja, di sini.
21-11-2020
Mono Shana
KAMU SEDANG MEMBACA
Fate : A Journey of The Bloody Rose [END]
Action18+ for violence, blood, and strong language [Action, Drama, Science Fiction] Takdir ibarat seperti langit. Jika ia biru, artinya merupakan pertanda baik. Namun sebaliknya, kalau kelabu berarti pertanda buruk. Semua yang hidup mendapatkan hal serupa...