22

49.6K 3.2K 79
                                    

clarissa yang melihat arshen masih tersulut api cemburu, ia mengusap dada bidang arshen agar sedikit lebih tenang, kemudian ia menjinjitkan kakinya agar bisa sedikit sejajar dengan wajah arshen, clarissa menangkup pipi arshen dan tersenyum 

"enggak usah cemburu mas, bang gibran bercanda" ucap clarissa kemudian clarissa membawa arshen kembali duduk 

"nih pak" ucap bagas menyodorkan segelas air

disaat clarissa mengusap arshen, bagas pergi mengambil minum agar emosi arshen reda

"terima kasih" ucap arshen mengambil gelas tersebut dan langsung menghabiskan airnya

clarissa tersenyum melihat kelakuan arshen yang sangat cemburuan ini

"udah dong cemburuannya" bujuk clarissa

"udah tau aku cemburuan masih aja kamu tanggepin" tutur arshen yang masih membuang muka 

"ihhh gemes deh, bang gibran tuh udah aku anggap abang sendiri, ya enggak mungkin lah aku sama bang gibran, lagian juga udah ada kamu, jadi jangan marah ya ya ya" bujuk clarissa dengan sedikit menunjukkan sisi manisnya

"ck, emang ya mas tuh enggak pernah bisa marah sama kamu" ucap arshen sambil mengusap kepala clarissa sambil tersenyum manis

"pak" panggil keila

"pangil abang aja kalau di luar kampus, saya tidak setua itu" ucap arshen 

bagas dan keila mengangguk 

"bang arshen adik tingkat bang gibran?" tanya bagas 

arshen mengangguk 

"berarti adik tingkatnya bang bian sama kak citra juga dong?" tanya keila 

"iya pas di oxford dulu" jawab arshen 

inilah kenapa clarissa, bagas dan keila termasuk mahasiswa yang berprestasi karena memang keluarga mereka sangat pintar tetapi kepintaraan bagas dan keila masih dibawah clarissa 

arshen sedikit menceritakan bagaimana ia bertemu dengan abang dan kakak mereka dan dari sini lah bagas dan keila menjadi akrab dengan arshen, bahkan kata killer yang melekat di diri arshen hilang dari pandangan keila dan bagas, adanya hanya kata humble yang mendeskripsikan arshen 

"princess" panggil seseorang menepuk pundak clarissa 

clarissa pun menenggok melihat seseorang yang memanggilnya 

"vano, vino" ucap clarissa senang dan memeluk keduanya, vano vino adalah sepupu kembar clarissa mereka juga sangat akrab dengan clarissa 

vano juga vino mengecup kedua pipi clarissa secara bergantian kemudian beralih kepada bagas

"apa kabar gas?" tanya vano kepada bagas sambil memeluk bagas sebentar begitu juga dengan vino

"baik van, lo berdua gimana?" tanya bagas baik

"alhamdulillah baik" ucap vino yang diangguki oleh vano

vano dan vino menatap keila yang tidak pernah mereka lihat sebelum begitu juga dengan arshen, tetapi agak curiga karena arshen mengenakan batik yang sama dengan clarissa 

"kenalin ini pacar gua keila, kei ini sepupu clarissa" ucap bagas memperkenalkan keila kepada vano vino begitu pun sebaliknya

"keila" ucap keila sambil mengenggap tangan vano dan vino secara bergantian 

"vano"

"vino"

"dan ini pacar clarissa mas arshen" ucap clarissa antusias memperkenalkan arshen 

DOSEN or PACAR  [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang