BAB XXI

2.5K 277 8
                                    

Happy reading you all^_^

💠💠💠

Kini, dua mobil yang membawa kedelapan gadis cantik ini sudah terparkir apik di parkiran sekolah. Kemudian, mereka semua keluar dari mobil bersamaan dengan bisikan-bisikan semua siswa-siswi yang tengah berada disana.

"Itu bukannya jaehwa dan areum? Lalu siapa keenam gadis itu?"

"Astaga keenam gadis itu ialah anak nerd yang miskin itu"

"Kau bercanda? Mana mungkin penampilannya bak putri raja seperti ini? Pasti itu orang lain"

"Mau bertaruh kalau mereka itu anak-anak nerd itu?"

"Cih, kalau itu mau mu, mari kita lalukan"

Begitulah bisikan-bisikan yang terdengar jeonghan dan yang lainnya.

"Tidak perlu di masukkan ke hati, mereka memang seperti itu, lebih baik kita segera masuk ke aula sekolah saja" ajak areum

Lalu, mereka semua pergi meninggalkan parkiran menuju aula sekolah, tempat diadakannya pesta.

Diaula, terlihat sang kepala sekolah yang berdiri di depan podium, nampaknya bapak kepala sekolah hendak menyampaikan beberapa patah kata untuk sambutan acara.

"Selamat malam anak-anakku yang bapak cintai,  tepat malam ini, kita semua merayakan ulang tahun sekolah yang ke-50 tahun. Sebelum acara dimulai, mari kita dengarkan sambutan dari bapak pemimpin sekolah ini. Dipersilahkan kepada tuan choi" sang kepala sekolah turun dari podium dan mempersilahkan tuan choi, selaku pemilik sekolah svt untuk melakukan sambutan.

"Selamat malam semuanya, disini saya hanya ingin mengucapkan terimakasih atas partisipasinya untuk ikut meramaikan pesta ini. Dan tanpa berlama-lama lagi, langsung saja kita mulai pestanya" ujar tuan choi

Dan setelahnya, terdengarlah musik yang sangat keras, dan semua orang terlihat sedang menari bersama. Tetapi, jeonghan dan ketujuh temannya memilih untuk berada di pinggir aula, mereka menghindari kerumunan siswa-siswi yang tengah menari di tengah-tengah aula.

"Kak, kalian semua tidak ingin memakan kue ini? Cobalah, kue ini sangat enak" seketika, jeonghan dan keenam temannya langsung memutar bola matanya malas kala mendengar ucapan seungkwan.

"Astaga kwan, kau bahkan hampir menghabiskan seluruh makanan ini. Berhentilah kwan, yang lain saja belum memakan kue-kue itu" titah jisoo, sedangkan yang diajak bicara hanya menampilkan senyum konyolnya.

Akhirnya, mereka berdelapan hanya diam sambil melihat beberapa orang yang asyik menari di depan sana, dan tiba-tiba seungcheol dan keenam saudaranya mendekati mereka.

"Hai, apakah kau sudah mendapatkan pasangan untuk bermain games nanti?" Tanya seokmin kepada jisoo.

Jisoo menggelengkan kepalanya pelan. "Belum, memangnya di games itu harus berpasangan?"

"Iya harus berpasangan, jadi kau mau berpasangan denganku?" Tawar seokmin, dan jisoo langsung menyetujui tawaran seokmin tanpa pikir panjang lagi.

Sedangkan jihoon, kini ia tengah merasakan sakit kepala yang hebat kala ia melihat kalung dengan bandul hitam yang dikenakan soonyoung.

Entah kenapa, melihat kalung itu membuat jihoon teringat dengan seseorang, jihoon kini tengah berusaha untuk mengingat orang itu, sesekali ia meremas rambutnya untuk menyalurkan rasa sakit yang menjalar di kepalanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Entah kenapa, melihat kalung itu membuat jihoon teringat dengan seseorang, jihoon kini tengah berusaha untuk mengingat orang itu, sesekali ia meremas rambutnya untuk menyalurkan rasa sakit yang menjalar di kepalanya.

Soonyoung yang sedari tadi melihat jihoon memegang kepalanya pun langsung panik. "Jihoon, kau tak apa?"

Jihoon masih diam, tidak menjawab pertanyaan yang dilontarkan soonyoung. Kepalanya semakin  sakit kala ia berhasil mengingat kalung itu.

'Soonyoung, aku punya hadiah untukmu, sebentar' tangan mungil jihoon terulur untuk mengambil sebuah kalung di kantong celananya.

'Aku membelikanmu ini, selamat ulang tahun soonyoung' jihoon pun memakaikan kalung dengan bandul bintang itu dileher soonyoung.

Soonyoung memegang bandul bintang itu lalu mengernyit heran. 'Bintang?'

'Ia bintang, sesuai dengan nama panggilanku untukmu'

'Maksudmu hoshi? Memangnya apa artinya itu?'

'Hoshi dalam bahasa jepang berarti bintang, jadi aku membelikan kalung dengan bandul bintang ini agar sesuai dengan nama panggilanku untukmu. Bagaimana, kau suka?'

Soonyoung tersenyum manis. 'Aku menyukai apapun itu asalkan darimu ji'

"Ji? Jihoon? Kau dengar suaraku?" Panik soonyoung seraya menyentuh bahu putih jihoon.

Bukannya menjawab, jihoon malah berbicara hal lain. "Hoshi"

"Huh?"

•••

TBC

My Girlfriend is a Nerd Girl\\ svt gsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang