Chapter 17: The Reason Why

197 31 4
                                    

Hai, semua

Akhirnya bisa update juga dan setelah sekian banyak judul lagu akhirnya aku pakai lagu Twice juga untuk judul chapter di Rain. Jujur baru pertama kali denger lagu ini dan bagus juga, kalian boleh denger juga sambil baca chapter ini.

Jangan lupa vote dan komennya ya...

Happy Reading ;)

***

Taehyung hanya menghela nafasnya pasrah, lalu memalingkan wajahnya agar Wooshik tidak bisa melihat wajah jengahnya dan matanya yang hampir berputar 180 derajat karena kesal. Bagaimana tidak, pria itu sudah membuatnya menunggu lebih dari sejam di tempat asing dan sekarang ia kembali memintanya menunggu tepat setelah kaki mereka masuk ke dalam sebuah bar di kawasan Itaewon.

"Kau boleh pesan apa saja, hari ini aku yang traktir." pesan Wooshik yang ditanggapi dengan anggukan dan senyum terpaksa Taehyung. "Seojoon hyung dan Hyunshik akan datang sebentar lagi."

Itu kalimat terakhir sebelum pria itu pergi entah kemana dengan ponsel ditelinganya. Kali ini Taehyung terang-terangan memutar bola matanya, lalu berjalan ke sebuah meja yang sudah Wooshik pesan.

Bar itu berdisign industrialis dengan lampu-lampu neon berwarna perunggu yang menggantung di berbagai sudut dan langit-langit yang membuat kesan temaram pada bar itu. Taehyung cukup menyukainya walaupun ini kali pertama ia datang kesana. Tapi sayangnya ia tampak sangat menyedihkan sekarang. Duduk sendirian di meja yang cukup besar, sangat menggambarkan pria kesepian.

Taehyung menyandarkan tubuhnya ke sofa. Kepalanya mendongak ke atas menatap langit-langit bar yang hanya seperti kerangka besi dengan beberapa lampu menggantung disana. Ia menarik nafasnya dalam-dalam, mencoba menikmati kesendiriannya yang sedikit emosional. Bukan hanya karena kesal dengan Wooshik yang memintanya menunggu. Tapi juga karena saat menunggunya tadi ia mengalami banyak hal yang tidak terduga dan kini mengganggu pikirannya.

Flash back

Taehyung setengah melamun dengan kepalanya yang menempel di kaca jendela mobil sport milik temannya sembari menatap awan kelabu yang berarak di bawah langit yang menjingga. Mobil yang ia tumpangi melaju cepat membelah kota Seoul yang tanpa lelah terus terjaga. Taehyung hanya duduk santai di kursi penumpang tanpa membuka percakapan dengan pengemudi yang tampaknya masih sibuk dengan panggilan teleponnya.

Urusan pekerjaan. Mungkin saja, dari nada bicara pria itu juga Taehyung sudah bisa menebaknya. Lagipula apapun itu, Taehyung tidak berniat ikut campur secara mereka belum seakrab itu sampai harus mencampuri urusan satu sama lain. Mereka kenal baru beberapa minggu dan pertemuan di pesta itu membuat mereka saling menghubungi, hingga mereka memutuskan untuk pergi bersama.

"Maaf Taehyung-ahh, kita putar balik sebentar ya." Pria itu tiba-tiba berucap setelah mengakhiri percakapan teleponnya dan tanpa persetujuan Taehyung ia membelokan mobilnya lalu melaju ke arah yang sebelumnya mereka lewati.

Untuk beberapa detik Taehyung terbengong, terkejut dan ingin memprotes. Namun pria disampingnya itu lebih dulu membungkam mulutnya dengan, "Kita ke JYPE dulu ya, aku harus bertemu seseorang."

Lagi-lagi Taehyung dibuat terkejut dengan ucapan pria itu dan kini membuat jantungnya gelisah dan panik mendadak. "Ada apa? Apa ada masalah?" tanya Taehyung ragu yang dijawab anggukan oleh pria cuby itu namun dari sudut bibirnya pria itu justru tersenyum lebar. Taehyung mengerutkan keningnya heran bercampur bingung. "Kalau ada masalah, kita batalkan saja. Aku akan menghubingi Seojoon hyung dan hyungshik hyung." Taehyung berinisiatif. Sayangnya pria itu tidak menggubrisnya, karena sekarang ia tampak sangat bahagia.

RAIN (Taehyung x Jeongyeon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang