Chapter 18: Say Something

215 31 6
                                    

Hai, teman-teman

Aku Up chapter baru, semoga kalian suka ya...

Jangan lupa vote dan komen yang banyak ya...

Happy Reading ;)

***

Taehyung menunjukan senyuman tipis yang lebih terlihat seperti seringaian puas saat Jeong terlihat sangat frustrasi setelah Wooshik pergi. Gadis itu jelas sedang mengumpat atas keadaannya sembari melirik Taehyung yang memasang wajah datar. Jeong jelas tidak nyaman dengan keberadaan Taehyung sekarang, sebenarnya ia lebih memilih untuk pergi sendiri dari pada terlibat suasana canggung seperti sekarang.

"Emm...kau bisa pergi sekarang. Aku bisa pergi sendiri." ketus gadis itu lalu melangkah pergi meninggalkan Taehyung.

Untuk beberapa saat Taehyung hanya diam ditempat, matanya menarawang pada gadis dihadapannya yang sudah melangkah menjauh. Ada sesuatu yang mengganggu pikirannya saat ini, sedikit membuatnya bimbang. Apakah ia harus pergi atau ikut dengan gadis itu yang kini tampak benar-benar lucu. Gadis itu berjalan seperti kucing, yang beberapa kali menoleh ke belakang karena takut seseorang membuntutinya.

Taehyung menarik nafasnya dalam lalu menghembuskannya. Sebuah senyum tipis terulas dibibirnya sampai ia memutuskan untuk melangkah, mempersempit jaraknya dengan Jeongyeon. Dari jaraknya sekarang, Taehyung bisa melihat bahu sempit Jeongyeon yang dibalut dengan t-shirt hitam kebesaran dipadukan dengan jins dengan warna senada. Ia juga bisa melihat sejumput rambut berwarna pirang dibawah topi hitam gadis itu.

Taehyung mendengus heran, kenapa gadis itu memakai pakaian serba hitam seperti itu? dimana gadis feminim dengan dress terbuka berwarna ungu malam itu? seperti orang yang sama sekali berbeda, kesan itu bahkan tidak berbekas. Atau malam itu hanyalah mimpi...

Taehyung membuang mukanya ke samping, ia mencoba menghalau apapun tentang malam itu. Pesta itu hanya membuatnya muak.

"Berhenti." Pekik seseorang mengagetkan Taehyung. Ia seperti ditarik kembali ke dunia nyata yang baru saja direnggut dengan ingatan buruk malam itu dan kini matanya membelalak ketika ia menyadari seseorang sedang menatapnya, lebih tepatnya memelototinya.

"Hah." Taehyung tampak cukup glagapan, meski sedetik kemudian ia bisa menguasai ekspresi wajahnya menjadi datar kembali. "Kenapa?"

Jeongyeon mendongak, menatap matanya dengan kaku. Kalau Taehyung tidak salah membaca, gadis itu tampak sangat kesal. "Berhenti mengikutiku, aku bilang aku bisa pergi sendiri."

Sebuah helaan keluar dari bibir Taehyung, beberapa menit lalu ia bahkan lupa jika ia sedang membuntuti seseorang. Emm lebih tepatnya mengantarkan seorang gadis yang tanpa terimakasih justru memelototinya.

Gadis itu sepertinya akan mengomel kembali, saat Taehyung melihat sebuah sepeda motor melaju zigzag dari arah belakang gadis itu. Beberapa pejalan kaki berhamburan menghindari pemotor itu, kecuali gadis di hadapannya. Namun dengan sigap Taehyung menarik lengan gadis itu ke arahnya hingga membentur dadanya. Mereka berdua sedikit terhuyung ke belakang, tapi untung saja Taehyung cukup kuat untuk menopang beban gadis itu yang kini terperangkap dalam pelukannya.

Hampir tidak ada jarak antara mereka, kecuali pakaian yang mereka kenakan tentunya. Tapi itu sudah cukup untuk Taehyung merasakan detak Jantung gadis itu yang tidak beraturan. Sedangkan nafasnya yang memburu menerpa dada Taehyung.

Jeongyeon tampaknya sangat syok terlebih sepeda motor itu baru saja menabrak sesuatu, lalu jatuh hingga terseret beberapa meter dengan suara yang cukup mengerikan, bahkan tubuh Jeong sedikit gemetar hingga ia lupa untuk melepaskan dirinya dari dekapan Taehyung.

RAIN (Taehyung x Jeongyeon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang