#7

9 4 0
                                    

Dia benar-benar tidak yakin dengan hidupnya yang berjalan seperti roda gerobak bakso yang didorong mas selamet tiap sore, yang sering lewat depan rumahnya. Apakah yakin dirinya akan menjadi manusia hanya dengan seperti ini terus dalam hari-harinya? Hal terakhir yang mampu memberi suatu yang membekas baginya adalah waktu malam itu bersama kekasihnya, yang tidak mungkin bisa dia dapatkan lagi dari sembarang siapapun.

Kok ada dia lagi dalam otakku? Siapapun tolong hentikan apa yang sedang kupikirkan.

Syukurnya pikiran itu berhenti sendiri, seperti ada yang mendengar teriakan minta tolong.

Memikirkan jika seandainya hidupku ada yang mengendalikan, persis seperti Nia yang dikendalikan oleh Windy misal.

Mungkin aku tidak perlu susah payah berpikir apa yang harus kulakukan, karena ada pendongeng yang mau mengatur laku hidupku.

Akan ada masanya sesuatu yang besar, rahasia besar, dari hidup Jiwa terungkap, tentang apa itu? Tidak ada yang tahu.

Kegabutannya kali ini membawanya kepada sosial media, dia melihat beberapa influencer lalu-lalang di time line-nya. Sesekali berhenti memandangi, ingin rasanya mengunjungi, tempat yang ciamik cocok untuk instastory.

Kalau ngajak jalan-jalan Riri gimana, ya?

Aku ada uang gak, ya?

Karena omongannya itu, dia pergi membuka lemarinya, mengosek-osek bagian bawah tumpukan bajunya, tepat di sebuah celana jeans yang tidak pernah dia pakai, dia rogoh sakunya dan menghitung uang yang ada di dalamnya. Dan masih banyak, lalu membuka m-banking miliknya dan mengecek saldo yang juga masih lumayan banyak, sisa menabung dari uang 900.000 yang dibagi dari ibunya setiap bulan.

Jiwa

Ri, kamu mau gak aku ajak jalan-jalan?

Dirinya tanpa sadar, menanyakan hal yang tidak pernah dia tanyakan pada siapapun, bahkan ibunya sekalipun. Tidak menunggu lama, nampaknya mereka berdua memang sama-sama sedang suntuk, dan hanya menghabiskan waktu dalam ponselnya.

Riri

Walah, tumben bener?

Emang mau kemana?

Jiwa

Gak tahu. Kamu yang biasah jalan-jalan kan, sama keluarga kamu?

Riri tidak percaya dengan apa yang sedang dia baca dari temannya ini, sesuatu yang baru pertama dia dapatkan dari temannya selama 1 tahun berkawan.

Riri

Kamu sehat?

Maksudnya, beneran mau ngajak jalan-jalan?

Jiwa

Lah, iya. Beneran.

Riri

Aku ada tempat, kota tua gitu. Bagus, suasana vintage, agak lumayan jauh sih. Tapi, aku udah 2 kali kesana bareng keluarga.

Jiwa

Yaudah, boleh. Hayu...

Riri

Sekarang?

Jiwa

Gila bener.

Sabtu gimana?

Riri

Jiwa yang SepiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang