>>Happy Reading<<__________________________________________
Seorang teman akan membantu temannya pula jika dalam kesulitan. Mau sebesar apapun dikecewakan, tapi tetap saja harus membantu. Tidak ada kabar, perasaan buruk menyelimuti relung hati. Hanya baru beberapa saat, perasaan itu muncul.
Walaupun sudah dikecewakan, Karina tetap ingin membantu Kevin. Teman semasa kecilnya. Perasaannya tak karuan saat ini.
Membawa mobil dengan kecepatan sedang, fokus atau tidaknya yang penting Karina tetap ingin mencari Kevin. Karena biasanya cowok itu akan memberinya kabar jika ingin ke manapun.
Kesal, sedih, khawatir bercampur menjadi satu. Karina sudah mencari Kevin ke mana-mana. Namun hasilnya nihil. Jejaknya saja tidak ada. Menghubungi pun ponsel Kevin tak aktif.
"Uh ... haus! Ke minimarket dulu deh," gumamnya. Karina membelokkan setirnya ke arah minimarket yang ada di samping kiri.
Saat Karina hendak membuka pintu mobil, ia di kejutkan dengan seseorang yang baru saja keluar dari minimarket.
"Satria?" gumamnya heran. Pasalnya Satria tengah bersama seseorang. Namun Karina tak tau itu siapa.
"Sama siapa tuh anak?" Karina melihat Satria memasuki mobil berwarna hitam tak jauh dari mobil Karina.
Mobil yang di kendarai Satria itu berjalan. Karina mengurungkan niatnya untuk pergi ke minimarket. Persetanan dengan kata haus. Ia memilih mengikuti Satria.
Beberapa hari ini memang ada keanehan dalam diri Satria. Hanya Karina yang menyadari. Bahkan ia pernah memergoki Satria tengah membicarakan sesuatu dengan Viola di belakang sekolah.
Karina terus mengikuti mobil Satria. Mobil itu berhenti di sebuah rumah besar bercat putih. Di hiasi bunga-bunga di sekelilingnya. Karina berdecak kagum dengan rumah itu. Sungguh indah.
"Rumah siapa ini?"
Sadar akan tujuan, Karina geleng-geleng kepala. Mobil Karina tak jauh dari rumah itu. Jadi sebisa mungkin ia tak akan ketahuan.
Keluarlah Satria dengan seorang gadis dari mobil hitam yang terparkir di garasi rumah indah itu. Dari kejauhan, Karina melihat pemilik rumah yang baru saja keluar. Ia mengernyit, saat melihat si pemilik rumah. Itu Viola.
Seakan tak sadar dengan keadaan, Karina terus menguntit mereka. Bahkan Viola kini tengah memperhatikan mobil Karina dari kejauhan sembari menampakkan smirk-nya.
Viola tahu bahwa Karina sudah curiga pada Satria. Pura-pura tak tahu saja ia selama ini. Satu kata untuk Viola, pintar. Gadis itu tak bodoh. Rencana ini sudah ia siapkan matang-matang.
"Kenapa Satria bisa di sini?" gumam Karina heran. "Siapa cewek itu? Pacarnya Satria? Tapi mana mungkin?"
"Ck! Gue bakal cari tahu besok!"
Karina menjalankan mobilnya, menjauhi rumah itu. Ia tidak akan berhenti sampai sini. Karina akan memulai rencana untuk menanyai soal gadis itu pada Satria.
Sementara di sisi lain, Satria, Viola, dan Viona menatap kepergian mobil itu. Mereka geleng-geleng kepala.
"Temanmu bodoh!" celetuk Viona.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Devil Queen (END)
Aktuelle LiteraturBudayakan follow dulu yuk sebelum membaca(。•̀ᴗ-)✧ ^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^ 'Aku telah kembali Ku datang padamu Ku temukan tempat persembunyian mu Dan kini, kau tak bisa lari dariku Kau menatapku dari balik jendela Ku tatap e...