3. TDQ (Back)🔪

1.8K 146 0
                                    


>> Happy Reading <<

___________________________________________






"Jadi gitu."

Satria bungkam. Raffi dan Clara mengutuk mulut Satria yang menyebalkan.

"Lo ... Viola?" tanya Karina.

Viola diam tak bergeming. Hanya menatap datar. Lalu ia menyodorkan sesuatu pada Raffi. "Ketinggalan."

Raffi mengambil benda yang ada di tangan Viola. "Dasar teledor!" celetuk Clara dihadiahi tatapan tajam Raffi.

"Maka—" ucap Raffi terpotong saat melihat bahwa Viola sudah tak ada lagi di hadapannya.

"Barusan dia pergi. Ke kelas maybe," kata Kevin.

"Gila! Gue nanya malah gak di jawab!" gerutu Karina.

Clara terkikik geli melihat temannya yang sedang menggerutu kesal. "Sabar."

Melihat Satria yang sedari tadi diam, Karina menepuk bahu Satria. "Kenapa lo?"

Satria geleng-geleng. Ia melanjutkan makan bakso lagi sampai habis tak tersisa. Lalu pergi meninggalkan kantin menuju rooftop.

"Kenapa tuh anak?" tanya Kevin heran.

Semua hanya mengangkat bahu tak tahu. Heran juga, kenapa Satria tiba-tiba meninggalkan mereka?

Raffi beranjak. "Gue susul Satria dulu," ujarnya diangguki Karina, Clara, dan Kevin.



Angin menerpa wajah Satria yang kini tengah bersantai di rooftop. Ia sedikit bergidik jika mengingat wajah Viola yang agak menyeramkan.

"Kenapa lo tiba-tiba ke sini?" tanya seseorang dari belakangnya.

Satria menoleh ke sumber suara. "Gabut aja gue, Raf!"

Raffi mendekati Satria, lalu duduk di samping cowok itu. "Pfftt ... masa?"

Satria mengembuskan nafasnya perlahan. Andai lo tau, Raf.

"Sejak kedatangan dia, gue gak ngerasa nyaman," kata Satria.


Raffi mengangguk. "Tapi, gak ada salahnya juga sih kalau kita ajak kenalan. Kali aja sikap dinginnya itu berubah jadi sedikit hangat. Dan lagi, kayaknya dia gak punya teman."

Satria terdiam. Semakin lo kenal, semakin lo tau jati diri dia yang sebenarnya.

"Gak taulah, bingung gue!"

Raffi mengembuskan nafasnya perlahan. "Soal Viola ... Kok gue gak asing ya sama wajahnya?" herannya. Pasalnya wajah Viola nampak tak asing bagi Raffi.

Satria menoleh cepat. "Ke-kenal di mana?"

Jika mengingat lagi ... akhh! Raffi pun tak ingat. Tapi kenapa wajah itu mirip seseorang yang pernah ia kenali?

The Devil Queen (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang