9. TDQ (Liburan)🔪

1.1K 94 2
                                    

>>Happy Reading<<


___________________________________________



🕕 05 : 50


Pagi ini kelima remaja berada di depan apartemen Raffi. Mereka memasuki barang bawaan ke bagasi mobil.

Untuk keadaan Raffi, dia sudah sehat dan sudah bisa berjalan seperti biasa. Memang ajaib anak itu, baru semalam kecelakaan, tapi dalam satu malam Raffi sudah bisa berjalan.

"Semuanya udah siap?" seru Satria pada keempat temannya.

"Siap!" sahut serempak.

Setelah selesai memasukkan barang-barang, mereka masuk ke dalam mobil. Hanya satu mobil yang dikendarai. Karena mobil yang di tumpangi mereka cukup besar, dan pemiliknya adalah Raffi.

Dengan Kevin yang mengendarai, Raffi duduk di depan, tepatnya di samping Kevin. Sedangkan Clara, Satria, dan Karina di belakang.

Melihat Raffi yang merenung, Satria menepuk bahu Raffi. "Gue bilang juga apa, Raff. Dia gak bakal mau ikut."

Tak ada jawaban dari Raffi. Ia hanya dia tak bergeming. Kenapa saat ini mood-nya tidak baik?

"Dia? Siapa?" tanya Clara.

Karina juga ikut bertanya, "Lo ngajak siapa lagi, Raff?"

Jawaban Raffi hanya menggeleng. "Biasalah, si cewek dingin itu," sahut Kevin.

Clara angguk-angguk. "Oh ... Terus, dia gak ikut?"

"Ngga," jawab Kevin.

"Alhamdulillah," celetuk Clara mendapat toyoran dari Karina. Clara menyengir sembari mengangkat dua jarinya membentuk V.

"Udahlah, Raff. Mungkin dia gak bisa ikut karena ada kesibukan atau ... dia juga liburan mungkin sama keluarganya," kata Karina meyakinkan Raffi agar tidak merenung lagi.

"Yaudah, sekarang kita jalan, ya?" seru Kevin. Ia pun menancap gas. Mengendarai dengan kecepatan sedang



Di perjalanan kelima manusia itu baik-baik saja. Sampai jalanan pun macet total, Terdengar juga suara klakson dari berbagai mobil.

"Hoih! Apa masih lama, Vin? Pegel banget ini bokong gue!" kata Satria kesal.

Kevin berdecak. "Sabar! Macet panjang banget ini!"

Satria makin frustasi karena kemacetan ini. "Halahh! Kenapa harus macet panjang gini? Udah satu jam loh ini mobil gak gerak-gerak!"

"Ini lagi dua curut! Enak banget ya tidur," sungut Satria.

Karina dan Clara memang sudah tertidur sebelum jalanan macet. Sampai saat ini pun mereka masih nyenyak. Entah apa yang mereka mimpikan dalam tidurnya.

"Berisik lo!" sembur Raffi.

Seketika Satria bungkam. Jika Raffi sudah marah, bisa dipastikan Satria akan babak belur karena sedari tadi ia selalu saja memprotes soal kemacetan ini. Lebih baik Satria tidur seperti Karina juga Clara.

The Devil Queen (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang