>>Happy Reading<<____________________________________________
Hati-hati🔞
10 tahun yang lalu ....
Seorang gadis kecil keluar dari mobil bersama pria berjas yang diketahui adalah orang tua gadis ini. Gadis kecil itu berlari masuk ingin bertemu dengan bunda tercintanya.
"Bunda! Ola pulang!" teriak gadis kecil yang bernama Viola. Dia berumur tujuh tahun saat ini.
Ola ialah nama panggilan keluarganya untuk dirinya.
Dari dalam, wanita paruh baya keluar dengan senyum sumringah. Ia merentangkan tangannya untuk menangkap Viola kecil. Gadis itu berlari hingga berhamburan ke pelukan sang bunda.
"Anak bunda udah pulang. Gimana sekolahnya sayang?" Bunda—Tasya, melepaskan pelukannya lalu mengusap kepala Viola.
"Bunda tahu, di sana menyenangkan. Banyak teman-teman juga. Bahkan ada lelaki yang cinta padaku, Bunda. Lelaki itu tampan." Viola menceritakan dengan semangat.
Mendengar kata cinta yang terselip di cerita Viola, Tasya mengernyit. "Apa? Cinta? Siapa yang mencintaimu?"
"Anaknya Joan, Bun. Bunda tahu, kan?" seru pria berjas itu—Rey.
"Ah, ya!" Tasya tertawa. "Kalian ini masih kecil. Tidak boleh cinta-cintaan."
"Tapi, Bunda. Cinta itu apa?" tanya Viola dengan polos sekaligus heran. Karena ia tak tahu mengenai kata 'cinta'.
Tasya tersenyum. "Saat dewasa, nanti kamu juga akan mengerti tentang cinta. Lebih baik, sekarang ini kamu fokus sekolah dulu. Agar sukses seperti ayah kamu."
Mendengar pujian sang istri, Rey terkekeh. "Bisa aja, Bunda."
"Aku mau ganti baju dulu," ujar Viola.
"Iya. Sana," kata Tasya.
"AYAH!" teriak seorang gadis yang lebih kecil dari Viola. Dia Viona yang saat ini berusia empat tahun.
Viona berlari menghampiri Rey. Sedangkan Rey merentangkan tangannya. Viona berhamburan di pelukan Rey. Gadis itu mendongak menatap sang ayah.
"Aku rindu Ayah." Viona menunjukkan rentetan giginya. Rey mengernyit saat melihat gigi Viona ternyata ompong.
"Hei, gigimu ompong? Kenapa?"
Viona terkikik. "Tidak apa-apa, Ayah."
"Tadi dia makan lollipop. Waktu dia gigit permen itu, giginya patah. Hebatnya anakmu yang satu ini tidak menangis, melainkan tertawa saat melihat giginya jatuh," jelas Tasya sembari terkekeh.
Rey pun ikut terkekeh. "Lain kali hati-hati makan permen, dan makan secukupnya saja, ya. Nanti gigimu bisa habis."
"Baik, Ayah."

KAMU SEDANG MEMBACA
The Devil Queen (END)
Fiction généraleBudayakan follow dulu yuk sebelum membaca(。•̀ᴗ-)✧ ^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^ 'Aku telah kembali Ku datang padamu Ku temukan tempat persembunyian mu Dan kini, kau tak bisa lari dariku Kau menatapku dari balik jendela Ku tatap e...