4. Pertandingan sepak bola

90 62 8
                                    

Follow dulu🗡️

Klik bintangnya takut lupa

***

"Terkadang perselisihan kecil sangat di butuhkan dalam setiap keluarga, karna tanpa kita sadari, ada sikap peduli yang membuat kita bisa merasakan bagaimana hangatnya sebuah keluarga."

***

"Bang Fariz?" tanya mommy

"Iya, paling dia bersih-bersih dulu abis itu langsung kesini"

"Itu apa?" Nisa meletakkan kantong plastik yang di pegangnya ke atas meja, seraya mendaratkan bokongnya tepat di samping mommy tercinta.

"Itu camilan buat nemenin kita nonton mom"

"Banyak banget" ujar mommy

"Harus dong! Yang makan kan bukan cuma buat satu perut aja, tapi empat perut loh" tatapan Nisa langsung beralih pada daddynya.

"Eh iya, sekarang yang main tim mana dad?"

"Kita" Nisa menyernyit, otak jeniusnya berputar mencari jawaban, dan ia pun terkejut seketika

"Waahh tanding dong kita" seru Nisa sumringah

"Iya sekarang final menuju pemenang piala dunia, udah kamu jangan banyak berharap karna jagoan abi pasti menang" angkuh daddynya

"Berharap itu boleh, selagi kita masih punya harapan kenapa enggak? Lagian mulai juga belum tapi udah nyerah aja, gak baik. Karna manusia itu harus menjauh dari sifat putus asa. Setan aja punya semangat tinggi buat bikin manusia terjerumus api neraka, masa kita yang manusia gampang banget putus asa?" jelas mommy dengan lembut, sungguh kelembutannya itu bisa memberikan kehangatan di tengah keluarganya.

"Nah betul itu apa yang di ucapkan sama Ustadzah mommy, jangan putus asa! Lagian Nisa yakin jagoan Nisa yang bakal menang"

"Karna sampai saat ini mereka yang membawa tropi piala dunia terbanyak" sambung Nisa dengan bangga. Sedangkan mommynya mengaminkan di dalam hati kala Nisa menyebut dirinya seorang Ustadzah.

"Itu mah lagi kebetulan aja kali" sanggah daddy

"Mana ada kebetulan! Mereka maennya profesional, butuh sekedar peluh untuk menetes dan sebuah perjuangan buat bobolin gawang lawan! Bukan sembarangn kebetulan!" jelas Nisa tak terima

"Kita liat aja nanti" final daddynya

"Siapa takut" smirk Nisa

Beberapa menit lagi pertandingan pun akan di mulai, tapi abangnya itu belum juga hadir di tengah-tengah mereka.

Emang abangnya itu kalau udah mandi lama banget lebih-lebih dari dirinya. Eh, atau dirinya aja ya kalau mandi kecepetan? Bodo amat dah yang penting mandi dan wangi!.

Gak bisa di biarin kalau dirinya harus menunggu tanpa kepastian begini, ia harus segera membuat abangnya itu turun dari sarangnya. Tapi ia tidak mau menyusul abangnya ke sana, kakinya males buat sekedar berdiri karna ia sudah menemukan posisi enaknya. Tapi kalau enggak begitu, sebentar lagi pertandingannya akan di mulai.

Gimana ya?

Ia mulai berpikir untuk menemukan sebuah ide yang pas.

Aha.. Sebuah ide dengan baiknya sudah memenuhi otak cantiknya tanpa dirinya harus berpikir lebih keras lagi.

"BANG FAARIIIZ BURUAAAAN UDAH MAU MULAAAAAIIII" pekik Nisa dengan sangat kencang. Sehingga orang-orang yang berada di sebelahnya terlonjak kaget dan reflek menutup kedua telinganya.

Istri NakalkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang