Kuroo mengerjapkan matanya saat sinar matahari berhasil menyusup melewati gorden yang terbuka sedikit. Pria berumur 30 an itu menoleh ke jam weker di atas nakas. Masih terlalu pagi. Biasanya Kuroo akan tertidur lagi, namun entah kenapa ia merasa tidak ingin tidur.
Ia berdiri dan membawa tubuhnya ke kamar mandi untuk sekadar mencuci muka dan menggosok giginya. Mandinya nanti, kalau sekarang air terlalu dingin. Kuroo tidak mau hipotermia hanya gara-gara mandi di pagi buta.
"Tetsu?"
Pria berambut acak-acakan itu menoleh dan langsung melesat kembali ke ranjang. "Tidurnya nyenyak, Kei?" tanya Kuroo sembari mengelus rambut Kei dengan lembut.
"Lumayan.....Walau masih sakit....." jawab Kei dengan pelan. Kuroo meringis. Bahkan pria dingin seperti Kuroo pun bisa hampir menangis. Kei tersenyum kecil lalu mengusap-usap pipi Kuroo.
Suara batuk mengejutkan Kuroo. Dipandangnya Kei dengan penuh kekhawatiran. "Sebentar ya, aku ambilin minum," ucap Kuroo cepat.
"Tetsu, aishiteru yo....." gumam Kei dengan senyum penuh arti sebelum akhirnya ia terbatuk lagi. Kuroo menoleh dan mengecup dahi Kei.
"Sebentar ya....."
Kei mendengar langkah kaki Kuroo menjauh. Ditatapnya langit-langit kamar dengan miris. Bertanya-tanya, mengapa rasanya dunia begitu tidak adil kepada mereka, kepada Tetsu-nya. Sejak awal, Kei tidak bisa membayangkan hidup tanpa Kuroo. Tapi kenyataannya malah sebaliknya, Kuroo harus hidup tanpa dirinya. Tanpa sadar pria bersurai pirang itu menitikkan air mata.
Ah....Kenangan demi kenangan berputar-putar di benak Kei. Membuat pria itu semakin sesak.
"Kami-sama, arigatou...."
Kei menutup matanya. Rasa kantuk mulai menyerangnya kembali.
"Kei, bangun dulu yuk. Ini minumnya." panggil Kuroo saat memasuki kamar dengan segelas air di tangannya.
"Kei?Bangun dulu," panggil Kuroo lagi. Lalu mata Kuroo membulat. Tangannya meletakkan segelas air di atas nakas dan menghampiri Kei.
Tangan mereka saling bersentuhan, tetapi tidak saling menggenggam. Kuroo mendekap tubuh yang tak lagi bernyawa itu dengan penuh perasaan. Sedih, lega, dan rela bergabung menjadi satu. Tidak, Kuroo tidak menangis. Lebih tepatnya, ia tidak bisa menangis. Dikecupnya dahi dan bibir Kei sambil mengucapkan kata 'aku mencintaimu' dan 'sayonara' secara berulang.
Karena level tertinggi kesedihan adalah saat dimana air matamu tidak bisa mengalir.
Fin.
Anjayyyyy angst awokwok.
Pendek ya hehe. Btw, aku mau ngomong sesuatu deh.Aku agak sedih saat tau kalo ship KuroTsuki itu gak terlalu disukain sama shipper KuroKen dan TsukiYama. Kek....Kenapa gitu loh.
Aku kan sering scroll2 tentang KuroTsuki di tiktok, IG, Pinterest, dan kebanyakan shipper KK dan TY tuh pada gak suka:)
Mereka beranggapan bahwa Kuroo hanya untuk Kenma, dan Tsukki hanya untuk Yamaguchi.Padahal nggak woy. Ih:(
Karena itu aku seneng banget kalo pada multi-shipper, jadi mereka bisa menerima semua pairing. Kalo emang bukan multi-shipper, seenggaknya tolonglah jangan 'ngebolongin' kapal yang lain. Jangan:)Buktinya aja Kuroo di ship sama semuanya, begitu pula sama Tsukki.
BoKuroo, KuroDai, KuroYachi
TsukiYachi, Tsukihina, KageTsuki, DaiTsukiBanyak kok banyak. Ship gak cuma itu2 aja. Kalo gak suka, gak usah dikomen. Kalo gak suka sama ship nya, jangan ngebolongin. Kan di FFN sama di Ao3 kan ada filter tuh, dipake filternyaaaaaa:)
Maaf banget kalo merasa tersinggung atau aku ada salah ngomong, maaf banget ya:)
Gak bermaksud menyinggung. Sumpah.Sekian~
![](https://img.wattpad.com/cover/246885522-288-k701131.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Oneshots Anime dan Lainnya
Фанфикisinya ya....Oneshots. Emangnya apalagi:) Lebih sering ngetik angst dan fluff karena aku suka banget angst dan aku gak bisa bikin smut apalagi lemon:v BxB ada GxG otw BxG ada Xreader juga ada uhuyyyy