Tsukishima memandangi mojito yang tak lagi dingin dengan kosong. Kehidupannya jadi runyam semenjak Kuroo menghilang bak ditelan bumi, tak ada seorangpun tahu di mana keberadaannya sekarang.
Sedotan di gelas bergerak pelan seakan mencoba untuk membuat Tsukishima meminumnya.
Bukannya tidak mau, justru Tsukishima sangat suka dengan mojito stroberi, tapi kali ini berbeda. Ada sesuatu yang menghilang dan hal itu membuatnya jadi tidak nafsu untuk menyantap minuman favoritnya. Tenang saja, ini tidak beralkohol kok. Dia sendiri tidak mau malam menuju tahun barunya hanya diisi dengan mabuk-mabukan saja.
"Kuroo sialan. Jika besok aku lihat batang hidungnya, akan ku banting dia." gumam si pirang kesal lalu menegak mojito yang sudah menunggu dari tadi.
"Ini uangnya. Aku mau pulang," Tsukishima meletakkan tiga lembar uang dengan kasar.
Si bartender mengambilnya lalu bertanya, "Besok kesini lagi?"
Tsukishima mendengus kesal, "Aku akan terus datang sampai Kuroo muncul lagi. Jika dia datang, tahan dia dan hubungi aku. Akan aku kuliti lelaki itu hidup-hidup."
Perlahan tapi pasti, Tsukishima berjalan menuju ke apartemen kecilnya yang terletak tak jauh dari bar. Malam itu dingin, tapi ia tidak memakai mantel atau pakaian tebal untuk menghangatkan tubuhnya.
Tap tap tap
Langkah kaki Tsukishima menggema di tangga besi yang sudah tua.
"Ah, Tsukki!"
Tsukishima menoleh ke sumber suara. Matanya melihat Kuroo sedang melambaikan tangan tepat di depan pintu kamar apartemennya. Sakit hati, Tsukishima mendorong bahu Kuroo dengan kuat, cukup kuat hingga lelaki itu menyingkir dari jalannya.
"Tsukki, aku bisa jelaskan. Tolong dengarkan aku." pinta Kuroo seraya menarik tangan Tsukishima.
Ditepisnya tangan Kuroo dengan kasar, , "Setelah menghilang berminggu-minggu tanpa alasan, kau pikir aku akan menyambutmu dengan tangan terbuka? Begitu maksudmu? Maaf, tolong pergi dari hadapanku," hardik Tsukishima.
"Aku mohon, ini serius!"
"Jika aku turuti, apa kau akan diam dan tidak menggangguku lagi?"
Kuroo segera mengangguk. Sambil menghela nafas gusar, Tsukishima membiarkan Kuroo masuk ke dalam kamar apartemennya.
Tanpa rasa canggung sedikitpun, Kuroo masuk begitu saja dan duduk di sofa diikuti dengan Tsukishima.
"Apa yang ingin kau bicarakan?" tanya Tsukishima tanpa banyak basa-basi.
Kuroo terkekeh pelan, matanya memperhatikan jendela dengan tatapan sendu, "Besok, aku akan pergi lagi,"
"Dan? Kau selalu melakukan itu, untuk apa k-"
"Aku tidak akan kembali."
Jantung Tsukishima seakan berhenti berdetak ketika mendengarnya. "Apa maksudmu?" tanyanya was-was.
Kuroo tersenyum samar seakan tak ingin Tsukishima merasa sakit hati, "Ada sesuatu yang terjadi dan aku dibutuhkan di sana. Kemungkinan besar, kita tidak akan pernah bertemu lagi. Jadi....Ini adalah pertemuan terakhir kita, Tsukki."
Tsukishima berdiri lalu berjalan menjauhi Kuroo yang terlihat ingin menangis. Tsukishima sendiri pun rasanya juga ingin menumpahkan air mata yang sudah menggenang di pelupuk mata.
"Setelah sering menghilang, tiba-tiba saja kau mengatakan itu? Jangan bercanda. Itu tidak lucu."
"Tsukki, aku juga tidak mau-"
"Kalau tidak mau, kenapa kau terima?! Kan kau bisa saja menolak!"Kuroo menggeleng pelan.
Tsukishima berdecak kesal kemudian pergi ke dapur, "Baiklah. Karena ini perpisahan, mari kita minum sejenak sambil menunggu hitung mundur. Kau mau apa?"
Si surai hitam berdiri dari tempatnya. Kaki jenjangnya berjalan ke arah Tsukishima yang sedang sibuk mencari sesuatu di kulkas.
"Apricot fizz."
"Huh?"
"Aku ingin apricot fizz. Kau?"
Tsukishima hanya diam. Tangannya sibuk mengambil bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat minuman. "Kau ini mengerti bahasa koktail kan? Tidak perlu kode, tinggal katakan saja," Tsukishima melirik Kuroo yang berdiri di belakangnya, "Jangan berbelit-belit."
Kuroo malah tertawa, "Aku memang ingin apricot fizz. Terlepas aku tahu arti sebenarnya atau tidak, itu tidak penting."
"Aku ingin Kir." jawab Tsukishima singkat.
Tak lama kemudian, kedua minuman sudah siap untuk dinikmati. Kuroo langsung menenggaknya hingga tersisa hanya es batu saja.
"Apricot fizz itu artinya 'Berbaliklah dan lihat aku', kan?" Kuroo bertanya.
"Hm."
"Lalu Kir itu artinya 'Aku beruntung bertemu denganmu'. Aku benar, kan?"
"Tsk. Bisa diam tidak?" omel Tsukishima.
"Kita ini....Benar-benar penakut ya. Mengandalkan koktail sebagai kode, padahal bisa saja bicara langsung. Ahaha...." Kuroo menggaruk leher belakangnya yang tidak gatal.
Seharusnya, mereka berdua akan minum-minum sampai tahun baru nanti, sayang sekali takdir berkata lain.
Ponsel Kuroo mendadak berdering berisik, ada banyak pesan yang masuk ke alamat domainnya. "Tsukki, aku harus pergi sekarang. Terima kasih atas semua waktu yang kita habiskan selama ini. Aku tidak akan pernah melupakannya." ujarnya sambil tersenyum.
Tsukishima hanya berdiri membelakangi Kuroo, tangannya masih memegang gelas berisi Kir yang baru diminum setengah.
"Pergi saja. Pintunya tidak dikunci."
Kuroo tampak ragu untuk melangkah, "Tsukki, a-"
"Cepat pergi! Aku sedang berusaha agar tidak menangis! Aku tahu kau juga menahan tangismu, kan? Pergi sebelum aku sendiri yang menendangmu dari sini." potong Tsukishima.
Kuroo meneguk ludah, "Tsukki...."
"Apa lagi?"
"Suatu saat nanti, kita pasti akan bertemu lagi. Aku janji. Sampai jumpa dan selamat tahun baru."
Blam!
Tsukishima tetap tidak berbalik. Dalam benaknya, suara debam pintu yang tertutup terngiang-ngiang dengan begitu jelas. Air mata jatuh perlahan ke pipinya, "Sial, padahal bukan ini yang aku inginkan...."
Matanya menatap nanar ke kertas resep mojito stroberi buatan Kuroo. Hanya mojito buatan si rambut ayam itu yang paling ia sukai di antara yang lainnya. Tangannya mengulur kemudian melepas kertas itu dari magnet kulkas.
"Sepertinya...." Tsukishima membuang kertas itu ke tempat sampah, "Aku tidak akan minum mojito lagi."
Selamat tahun baru, semuanyaaa~
Semoga kalian bisa mendapatkan hal baru ya di tahun yang baru ini. Btw, maaf ya ku kasih angst hehe. Padahal tahun baruan buat seneng2, eh malah angst.Gak tau aa sih, kepikiran aja gitu kan.
Maaf juga jarang up, aku usahakan untuk sering2 up.
Happy new year <3
![](https://img.wattpad.com/cover/246885522-288-k701131.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Oneshots Anime dan Lainnya
Fanfictionisinya ya....Oneshots. Emangnya apalagi:) Lebih sering ngetik angst dan fluff karena aku suka banget angst dan aku gak bisa bikin smut apalagi lemon:v BxB ada GxG otw BxG ada Xreader juga ada uhuyyyy