HQ!!(OsaTsuki)

309 31 1
                                    

Lanjutan chapter yang sebelumnya:"

Osamu's special day with Tsukki

Tsukki libur, full selama dua bulan kedepan. Gara-gara insiden pingsan kemaren, Osamu memaksanya untuk hiatus sebentar. Awalnya si pirang gak mau, tapi editornya juga meminta Tsukki untuk hiatus, dengan catatan harus ada bonus chapter sebelum pengumuman hiatus. Atasan Tsukki sebenarnya hanya mengizinkannya hiatus selama satu bulan, tapi ditambah karena Tsukki adalah anak kuliahan yang sebentar lagi ulangan.

Setelah insiden pingsan itu pula Osamu jadi makin sering berkunjung dan makin sering lagi saat tau kalau Tsukki sebentar lagi ulangan. Gini-gini Osamu tuh pinter ye, jangan salah.

"Kei, ajarin aku gambar dong," ucap Osamu mendadak. Tsukki yang awalnya gambar-gambar gabut pun menoleh ke pemilik toko Onigiri Miya itu.

"Tumben. Gabut ya?" tanya Tsukki. Osamu mengangguk. Mereka lagi capek dan males belajar, jadi Osamu main aja di kamarnya Tsukki.

Osamu mendekati Tsukki dan duduk di sebelahnya. "Kamu awal-awal belajar gambar pake pensil jenis apa?" tanya Osamu sambil memperhatikan tangan Tsukki yang bergerak dengan lihai.

"Aku sih pake pensil mekanik. Masih ada gak ya.....Coba aku cari sebentar," Tsukki mengambil tas miliknya dan mengacak-ngacak isinya. "Ada." ucap Tsukki pendek dan memberikannya ke Osamu.

Ctek ctek

"Isinya gak ada. Kamu ada isinya gak?"

"Lah?Perasaan terakhir kali dipake masih ada deh. Bentar...." balas Tsukki dan mengacak-ngacak tas miliknya lagi.

🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓

"Tadaimaaaaa....." Kuroo mengunci pintu rumah dan melepas sepatunya. Ia melihat ada sepatu lain di rak yang terlihat tidak asing di matanya.

"Okaeri. Tumben lu pulang cepet." balas Ushijima yang sedang menonton televisi bersama Bokuto.

"Tsukki di kamar sama Osamu, kalo lu mau tau." timpal Bokuto. "Iye. Gw ke kamar dulu ya. Sisain snack nya, gw mau ikut nonton." ucap Kuroo.

Bokuto hanya memberikan jempolnya kepada Kuroo.

Tap tap tap....

[Isinya abis, cuma ada tempatnya....]

Seketika langkah kaki Kuroo berhenti. Samar-samar pria bersurai hitam itu mendengar suara dari dalam kamar Tsukki.

Ket:
[.....]= Tsukki
{.....}= Osamu

{Kalo abis gimana dong?}
[Ya.....Mau gak mau pake yang lain.]
{Yahhh.....Yaudah deh....}
[Eh bentar, aku nemu dua]

Kuroo bingung. Mereka didalem ngomongin apa, lagi ngapain. Kuroo rasanya pengen trobos masuk. Ia melupakan tujuannya ke kamar dan tetap menguping Osamu dan Tsukki.

{Nemu dimana?}
[Di selipan tas]
{Berarti tinggal masukin doang kan?}
[Iya. Pelan-pelan masukinnya]

Kuroo melotot.
ANJIR MEREKA NGAPAIN DIDALEM?!

[Samu, pelan-pelan! Nanti pat- AH!]

Yang diluar pintu meringis. Kuroo tuh gak bisa diginiin. Pengen nangis rasanya.

{Maaf maaf, tapi masih bisa kan?}
[Bisa sih, tapi ati-ati. Kita cuma punya dua]

INI PIKIRAN GW YANG KOTOR ATAU MEREKA EMANG PENGEN NGANU?!

{Udah masuk}
[Yaudah sekalian aja]
{Gakpapa? Emang bisa?}
[Bisa kali. Paksain aja]

Mereka makin aneh. Kuroo yakin mereka ngelakuin hal yang gak bener di dalem.

[Ih pelan-pelan!]
{Tadi katanya dipaksain gakpapa}
[Ya tapi pelan-pelan, Samu.....]

Brak!

"HEH NGAPAIN KALIAN?!"

Osamu dan Tsukki langsung menoleh. Mata kucing Kuroo melebar. Ia melihat Tsukki yang sedang memegang salah satu isi pensil mekanik, sedangkan Osamu sedang memasukkan pensilnya dengan terburu-buru.

"M-MAAFIN GUEEEEEEE!!" teriak Kuroo lalu keluar dari kamar Tsukki sambil menutupi wajahnya karena malu.

"Temen lu kenapa, Kei?"
"Biarin aja. Kuroo-san emang gila."

Sejak saat itu, Kuroo bertekad untuk tidak pernah menguping pembicaraan orang lain lagi dan memperbanyak menonton acara-acara religi yang bisa menghilangkan pikiran kotornya.


Oneshots Anime dan LainnyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang