Cool Boy Gryffindor [HarryxYou]- END

Boggart pt. 2

Pengen rasanya cakar kalian yang gak ngevote tapi yaudah sabar aja.

Paling nanti kalian kejedor pintu.

Aminn..

🎏

"Bisa diam!" Bisik ku tajam.

Draco tertawa kecil lalu ia berdiri tegap untung saja aku meremas lengan kanan nya kalau aku meremas tangan kirinya dia akan dramatis berkata lengannya sakit lagi.

"Aku tidak bisa memberikan definisi yang lebih baik dari itu" ucap Professor Lupin.

"Jadi si Boggart yang duduk dalam kegelapan lemari ini belum bentuk. Dia belum tahu mau berubah bentuk apa dibalik pintu ini. Tidak ada yang tahu, seperti apa bentuk boggart saat sendiri. Tapi jika kukeluarkan, dia akan berubah menjadi apa yang masing masing kita takutin"

Deg.

Yang benar saja! Kenapa ada pelajaran begini dalam Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam?!, Aku... Aku tidak mau memperlihatkan apa yang aku takutkan ke mereka!, Oke ini terdengar lebay atau berlebihan dan kalian akan menganggap apa yang aku takutkan itu hal sepele tapi..

Tapi menurut ku sendiri itu hal yang paling aku tidak sukai! Aku sangat tidak suka harus menunjukkan apa yang aku takutkan pada semua orang bahkan aku juga tidak mau menunjukkan atau memberitahu Father mother bahkan Draco.

"Nah! Keadaan kita sekarang menguntungkan bukan Harry, tahu kenapa?" Suara Professor Lupin bertanya ke Harry.

Aku diam saja memikirkan bagaimana terlepas agar tidak ikut menangani boggart sialan itu.

"Eh- karena disini banyak orang maka dia bingung akan berubah menjadi apa yang kita takutkan?"

"Persis"

"Lihat mudblood itu kecewa tidak dipilih menjawab pertanyaan Professor itu" bisik Draco pada ku. Aku diam saja, itu tidak penting bagiku.

Draco mengerutkan keningnya lalu menarik paksa daguku untuk menatapnya. "Ada apa? Kenapa kau pucat? Kau sakit?" Tanya nya cemas, bisa kulihat dia memang cemas.

Aku menggeleng kepala. "Tidak, aku.. aku baik baik saja cuma.. cuma eumm- gugup" alasan ku, draco memincing kan mata tidak percaya. Aku cuma tersenyum tipis kembali fokus kedepan.

"Kita akan berlatih mantra ini tanpa tongkat dulu. Tirukan aku.... Riddikulus!"

"Riddikulus!"

"Bagus!, Bagus sekali. Tapi itu bagian yang mudah. Soalnya kata itu tidak akan cukup, Nevile ayo maju"

Aku mengamati anak Gryffindor bernama Neville itu maju dengan gemeteran. Aku jadi takut membayangkan aku seperti anak itu.

"Baiklah Neville, kita mulai dari hal penting. Apa yang kau takutin di seluruh dunia ini?"

Aku tidak mendengar apa yang ia katakan begitu juga Professor Lupin. "Maaf neville, aku tidak dengar. Bisa ulangin lebih keras?"

"P- Professor Snape" ulang dia.

Aku tertawa mendengar itu, yang benar saja dia takut father? Pantas saja dia tadi terlihat gemetar saat father lewat.