Happy reading 💦
don't forget to vote and comment°°°
"Astagfirullah ini guru atau wakil Malaikat izroil sih"Shala
•••
Pagi ini langit terlihat sangat tidak bersahabat,hujan turun begitu derasnya membuat genangan-genangan air tercipta.
Shala menatap air hujan yang turun dengan derasnya dari balkon kamarnya.Shala ingin libur sekolah jika seperti ini, namun ketua kelasnya kemarin malam memberi info bahwa akan ada ujian yang di adakan besok pagi membuat Shala mengurungkan niatnya.
Mau tak mau Shala tetap harus pergi sekolah mengingat dirinya murid baru dan siswa tingkat akhir. Shala berjalan keluar dari kamarnya dan menuruni tangga untuk menghampiri ayahnya yang sedang sarapan di meja makan, karena tak biasanya ayahnya sarapan di jam seperti ini.
"Yah, tumben sarapan biasanya jam segini udah ga ada dirumah," kata Shala yang baru saja tiba dan duduk di kursi sebelah ayahnya.
"Ayah tadi telat bangunnya,ibu kamu juga telat jadi yaudah deh hari ini libur aja dulu. Apalagi hujan-hujan begini pasar pasti becek," balas Mahendra sambil meniup kopi panas miliknya lalu meminumnya.
"Oalah gitu toh,terus ibu sama kak Shasa mana?" tanya Shala.
"Ibu kamu mah kalo hujan-hujan begini ya tidur Piak,kalau Uni kamu mah tadi waktu ayah bangunin katanya dia masuk siang," balas Mahendra.
Sekadar informasi Mahendra selalu memangil Shala dengan sebutan Upiak yang artinya anak perempuan. Sedangkan memanggil Shasa dengan sebutan uni yang artinya kakak perempuan.
"Oalah jadi ini ayah yang buat nasi goreng sama susu coklat ini." Shala terkejut saat menatap menu sarapan di depannya.
"Masak nasi padang aja bisa, yakali nasi goreng doang ayah gabisa Piak," jawab Mahendra dengan lagak sombongnya.
"Hehehe iya juga sih." Shala memakan sarapan paginya yang di buatkan oleh ayahnya.
"Upiak, nanti berangkat sekolah sama ayah aja. Ayah anter pakai mobil biar tas sama baju kamu ga basah," ucap Mahendra yang diangguki Shala.
***
"Yah,Shala turun dulu ya," pamit Shala sambil meraih tangan Mahendra dan menciumnya.
Shala hendak membuka pintu mobil namun tak jadi sebab Mahendra memangilnya.
"Tunggu dulu Piak."
Shala menoleh ke arah Mahendra."Kenapa yah?"
Mahendra mengeluarkan dompetnya dan mengambil uang berwarna biru.Lalu memberinya kepada Shala.
"Nih uang jajan kamu, jangan sampai lupa Piak nanti kamu gabisa jajan di sekolah," tegur Mahendra.
"Heheh iya Yah maaf Shala lupa, yaudah kalo gitu Shala turun dulu byee assalamualaikum," pamit Shala sambil membuka pintu mobil. Mahendra meninggalkan sekolah Shala saat melihat Shala sudah memasuki gerbang sekolahnya.
"Shala tunggu." Suara seseorang membuat langkah Shala berhenti dan menoleh ke belakang memastikan siapa yang memanggilnya.
"Ada apa Ris?" tanya Shala saat orang yang memanggilnya berada di depannya.
"Hehehe engga papa sih,cuma mau ngajak lo aja ke kantin nemenin gue sarapan. Mau ga?" tanya Rista.
"Oh nemenin lo,boleh sih tapi gue naruh tas gue dulu di kelas dulu ya," kata Shala.
KAMU SEDANG MEMBACA
Meet Again
Teen Fiction( FOLLOW SEBELUM MEMBACA) (don't copy my story) " Takdir sungguh kejam ya," ucap Shala menatap mata Dewa. " Bukan takdir yang kejam,tapi pemainnya yang kejam," elak Dewa. " Ya pemain nya emang kejam, Dewangga Byantara." Shala menarik napas...