Happy reading 💦
don't forget to vote and comment°°°
"ngapain lo senyum-senyum. Kerasukan falak"Miko
•••
Bel pulang sekolah sudah berbunyi 5 menit yang lalu. Membuat para siswa-siswi SMA Ananda's berlarian keluar kelas mereka masing-masing dengan berbagai tujuan. Ada yang ingin langsung pulang ke rumah, main ngemall, nongkrong, bahkan berpacaran. Namun Shala dan kedua temannya yang tak lain dan tak bukan, Indi dan Fifah masih berada didalam kelas menunggu sekolah sedikit lengang baru mereka pulang.Semenjak berteman dengan Shala, Indi dan Fifah selalu pulang saat sekolah terlihat lengang. Sebelumnya mereka akan pulang saat bel berbunyi sambil berdesak dengan siswa lainnya.
"Woi ikut gue dulu ya ntar keruang guru,gue di suruh Farel nganterin nih tugas sejarah ke meja Bu Nunuk," ucap Indi dengan kesalnya pasalnya Farel selaku ketua kelas menyuruhnya mengantarkan buku tersebut dengan embel-embel bahwa ini adalah pekerjaan sekertaris kelas.
"Yah gue udah ditunggu doi gue nih, barusan dia WhatsApp gue kalo dia udah di parkiran," kata Fifah berjalan keluar kelas yang terlihat agak lengang.
Indi menatap kepergian Fifah dengan wajah tertekuk masam. Fifah berubah begitu saja saat kenal dengan cowok tersebut. Indi menyesal karena sudah mengenalkan cowok tersebut kepada Fifah.
Shala menepuk bahu Indi pelan."Lo tenang aja gue bakal nemenin lo keruang guru kok," ucap Shala tersenyum.
Sontak Indi menoleh ke arah Shala dan tersenyum. Setidaknya Indi masih memiliki Shala yang peduli kepadanya.
Shala dan Indi berjalan beriringan menuju ruang guru dengan membawa beberapa buku sejarah milik kelas Bahasa 3. Sesampainya di ruang guru mereka meletakkan buku tersebut ke meja Bu Nunuk yang nampak kosong karena pemiliknya ada dinas luar. Mereka keluar ruang guru saat mereka telah meletakan rapi buku tersebut.
"Shal lo pulang sama siapa? Gue perhatiin lo ga bawa kunci motor lo," kata indi.
"Oh iya gue ga bawa motor soalnya tadikan hujan juga, jadi gue dianterin sama ayah gue. Palingan nanti dijemput ayah gue," balas Shala.
"Oh yaudah gue pulang dulu ya,hari ini gue ada les privat," pamit Indi.
Shala menganggukkan kepalanya."Wokeh semangat lesnya Indi," kata Shala.
Indi tersenyum dan berjalan meninggalkan Shala. Shala berjalan ke depan gerbang untuk menunggu Mahendra. 15 menit Shala menunggu namun Mahendra belum kunjung tiba. Membuat Shala ketakutan pasalnya keadaan sekolah saat ini benar-benar sepi. Shala hendak menghubungi ayahnya namun seketika Shala teringat bahwa ponsel miliknya masih tertinggal didalam kelas karena Shala tadi menchargernya didalam kelas.
Shala berbalik menuju kelasnya untuk mengambil handphonenya yang tertinggal. Sesampainya di depan pintu kelasnya Shala terdiam melihat punggung lelaki asing yang membelakanginya. Shala berjalan mendekati satu langkah lagi Shala berhasil melihat apa yang dilihat oleh lelaki tersebut. Namun naas lelaki tersebut membalikan tubuhnya hingga hingga kepala Shala bertabrakan dengan dada bidang lelaki tersebut.
Shala mengusap kepalanya yang terasa perih. "Astagfirullah,itu dada apa batu sih keras banget," sungut Shala kesal bercampur kaget pasalnya lelaki yang menabrak dirinya adalah MIKO ARDIANSYAH . Lelaki yang dulu menghalangi dirinya saat ingin menatap sebuah foto yang berada di mading.
Lelaki tersebut terdiam menatap Shala yang masih mengusap kepalanya.
"Loh itu hp gue, oh jangan-jangan lo pencuri ya." Mata Shala membola saat ponselnya dipegang oleh lelaki itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Meet Again
Teen Fiction( FOLLOW SEBELUM MEMBACA) (don't copy my story) " Takdir sungguh kejam ya," ucap Shala menatap mata Dewa. " Bukan takdir yang kejam,tapi pemainnya yang kejam," elak Dewa. " Ya pemain nya emang kejam, Dewangga Byantara." Shala menarik napas...