Aleena terbangun dengan keadaan jauh lebih segar,ia pun mencuci muka dan berjalan menuju dapur .Aleena membuka kulkas dan bersyukur masih ada bahan makanan yang bisa di masak.ia pun berfikir untuk membuat omelette sosis karena ia tidak punya waktu cukup untuk membuat masakan lain .
"Clara "panggil AleenaClara yang masih tidur mendengus kesal karena suara Aleena yang mengusik tidurnya"Aku masih ngantuk biarkan aku tidur sebentar lagi "Clara memelas
Aleena menarik selimut Clara"memangnya kau tidak bekerja apa?cepat bangun atau aku akan mengguyurmu dengan air dingin"Ancam Aleena
"ishhh baiklah aku bangun,puas"ucap
Clara kesal dan masuk ke kamar mandi dengan membanting pintu yang justru membuat Aleena tertawa puas.Ia sebenarnya ingin bertanya pada Clara bagaimana ia bisa ada di kamarnya karena seingatnya semalam ia tertidur di mobil Julian.
"Apa dia yang membawamu sampai ke kamar "pikir AleenaTidak mungkin "ucap aleena sambil menggelengkan kepalanya.bagaimana bisa ia berfikir bahwa Julian lah yang menggendong nya.Clara yang baru keluar dari kamar mandi melihat tingkah aneh Aleena.
"Apa kau mengalami geger otak "Tanya Clara sambil meraih pakaian kerjanya dilemari .Aleena pun menoleh dan mencibir Clara yang suka bicara asal.Ia kemudian berlalu dan menunggu Clara di meja makan pikirannya tidak bisa lepas dari pertanyaan siapa yang membawanya sampai ke kamar.Clara yang melihat Aleena melamun hanya tersenyum jahil.
"semalam tuan Russel benar benar kuat menggendong mu dari lobby sampai ke kamar "Goda Clara
Aleena yang tengah minum pun sampai tersedak "dia menggendong ku? Kenapa kau tidak membangunkanku "kesal Aleena
"Dia melarangku ,dan dia juga tidak tega mengganggu tidurmu yang pulas "jelas clara sambil memakan omelette nya.Aleena mendengus kemudian menyantap makanannya
"Aleena kau hari ini istirahat dirumah saja ,kalau ada apa-apa langsung hubungi aku"ucap Clara panjang lebar membuat Aleena hanya bisa menganggukkan kepalanya .Julian yang sudah siap dengan setelan kerjanya menghampiri kakek dan neneknya di meja makan ,Ia duduk dan meminum kopi yang sudah disiapkan oleh maid.
"Semalam kau pergi lagi kemana"tanya mauren sambil mengolesi roti dengan selai untuk Julian . Julian menaruh cangkir kopinya kemudian menatap sang nenek sambil mengambil roti ditangannya.
"Hanya memeriksa sesuatu nek, "jawab Julian asal .Mauren menatap Julian tak percaya sejak kapan cucunya itu turun sendiri untuk memeriksa sesuatu.Ia yakin ada sesuatu yang disembunyikan oleh cucunya dan ia pasti akan mencari tahu.
"Kalau begitu aku berangkat dulu"ucap julian sambil mencium pipi mauren dan menepuk bahu sean.
"Kurasa dia menyembunyikan sesuatu dari kita sean "ucap mauren yang diangguki oleh Sean
"Kita hanya perlu menunggu Julian mengatakan semuanya untuk sekarang kita biarkan saja julian"putus SeanAleena yang baru saja selesai mandi mendengar ketukan pintu.Ia melihat jam di dinding yang baru menunjukan pukul 7 malam dan tidak mungkin itu Clara karena baru saja ia mengirimi pesan bahwa ia akan pulang terlambat.Dengan ragu kiara menuju pintu
"Siapa"Tanya Aleena sambil mengintip di lubang pintu namun ia tak menemukan siapapun.Aleena pun memutar kunci pintu dengan sangat pelan saat ia membuka pintu ia pun tak melihat seorangpun diluar ,Aleena menggeleng kemudian masuk dan hendak mengunci kembali pintu namun tiba-tiba kaki seseorang menghalangi pintu dan membuat kiara terkejut.
"kau"teriak kiara panik dan melangkah mundur ia mengumpat bagaimana bajingan yang adalah pamannya ini bisa tahu tempat tinggalnya.
"Menemukanmu bukan hal yang sulit sayang,sudah kukatakan kau adalah milikku setelah aku menikmatimu kau akan kujual "ucap Leon sambil tersenyum sinis
"Itu hanya akan terjadi dalam mimpimu sialan,pergi atau aku akan berteriak "ancam Aleena
Leon hanya tertawa mendengar ancaman Aleena.ia tahu bahwa gedung apartemen yang ditempati Aleena ini kedap suara jadi walaupun Aleena berteriak tak akan ada seorang pun yang mendengarnya.
Aleena sudah ketakutan dan ia merutuk karena hanya memakai bathrobe sekarang. Leon menyeringai melihat Aleena yang gemetar karena takut.
"Pergi"teriak Aleena sambil melempar apapun yang bisa ia raih ke arah Leon.Aleena berharap Clara segera pulang dan menolongnya .
"Sudahlah sayang lebih baik kau menyerah simpan tenagamu untuk nanti "Ejek Leon sambil melangkah mendekati Aleena yang terus berjalan mundur.
"Dasar bajingan bagaimana bisa kau berpikir seperti itu,aku ini keponakanmu putri dari kakakmu sendiri"marah aleena sambil terus berusaha menghindar.
"Kau tahu aku sudah menunggu sangat lama sampai akhirnya ayah dan ibumu pindah kemari kupikir saat itu akan mudah tapi ayahmu sudah curiga padaku jadi aku terpaksa menyingkirkan kedua orang tuamu"ucap leon membuat Aleena terkejut.
"K-kau "Aleena benar-benar tak menyangka bahwa pamannya bisa berbuat sampai sejauh itu.Sementara Leon yang menyadari keterkejutan Aleena langsung menggunakan kesempatan itu Ia membopong tubuh Aleena di pundaknya yang sontak membuat Aleena berjengit kaget dan memukul Leon namun entah antara tenaganya yang kurang atau memang leon yang kuat pukulan Aleena tidak berpengaruh apapun Leon tetap berjalan menuju kamar Aleena.
"Lepaskan aku ,ku mohon "Rengek Aleena putus asa yang tak di gubris oleh Leon .Dengan tidak berperasaan Leon membanting tubuh Aleena ke Ranjang membuat bathrobe yang dikenakan Aleena sedikit terbuka .Aleena yang menyadari itu segera bangun dan menutup tubuhnya ia berusaha turun dari Ranjang dan berlari menuju pintu namun sialnya Leon mengunci kamar tsb.Leon menertawakan kemalangan keponakannya itu.
"Sudahlah Aleena lebih baik kau menyerah dan mari kita nikmati malam ini "Ucap Leon senang
"In your dream ,aku lebih baik mati dari pada membiarkan iblis sepertimu menyentuhku ciiih "marah Aleena sambil berusaha menghindar dari leon .
"Kau akan menjadi milikku dan akan kupastikan kau meneriakan namaku saat aku
Plak
Aleena menampar Leon ia sungguh muak mendengar ucapan yang keluar dari mulut leon.Leon menyentuh pipinya yang baru saja ditampar oleh Aleena,matanya berkilat marah menatap Aleena.Leon pun kembali membanting tubuh Aleena ke ranjang dan mengurungnya membuat Aleena semakin menangis karena ketakutan
"Aku sudah mencoba bersikap lembut tapi kau selalu membuatku harus bersikap kasar"ucapnya sambil mencengkram dagu Aleena.Leon menyentuh pipi Aleena dan berusaha menciumnya Namun Aleena menghindar sehingga Leon hanya menyentuh telinganya .
"Jangan membuatku marah sayang atau kau akan tahu akibatnya "Ancam leon sambil kembali mencoba mencium aleena .Dengan sisa keberaniannya Aleena menendang selangkangan Leon membuat ia menjerit kesakitan ,Aleena tak membuang kesempatan itu ia bangun dan mengambil vas yang ada di di nakas dan memukul kepala Leon sampai berdarah.
Leon benar -benar sudah kehilangan kesabarannya ia menyeka darah di kepalanya dan menatap kiara yang gemetar dengan Tajam
"Dasar jalang kecil sialan ,"umpat Leon sambil membanting tubuh Aleena ke tembok ,ia pun mencengkram rahang dan menampar Aleena sampai sudut bibir Aleena sobek dan berdarah.Leon yang sudah gelap matapun membangunkan Aleena yang sudah tak berdaya dan mencekiknya.
"Kau ingin mati kan ?baiklah akan kukabulkan"ucapnya sambil mencekik Aleena semakin keras
Namun suara dobrakan pintu membuat Aleena kembali
Suara engsel pintu yang rusak akibat dobrakan membuat Leon menoleh .
Bugh
Julian menarik Leon dan memukul rahangnya sampai cekikan dileher Aleena terlepas.
Bugh....bugh
Julian terus memukul Leon membabi buta sampai ia muntah darah dan terkapar Julian pun meminta anak buahnya untuk mengurus Leon.ia menghampiri Aleena yang tidak baik -baik saja ia segera melepas jas ia yang pakai dan memakaikannya ke tubuh Aleena ia pun segera membawa Aleena keluar dari apartemennya.
"Telpon dokter abraham suruh ia untuk datang ke apartemenku sekarang "perintah julian pada Louis
Ia masuk kemobil dengan masih menggendong Aleena."Apa yang telah kau lakukan pada gadis ini, Jul"tanya abraham menatap tajam Julian.
"Bagaimana keadaannya"Tanya balik Julian datar
"Keadaannya tidak baik-baik saja punggungnya mengalami memar akibat benturan dan ia mengalami syok cukup berat"jelas abraham
Tangan Julian mengepal ,bagaimana bisa gadis itu kembali terluka padahal semalam ia sudah lebih baik
"Maaf tuan saya ingin memberitahu bahwa Tuan Leon sudah dibawa ke kantor polisi dan kasus ini akan segera di usut "lapor Louis
Julian mengangguk dan meminta Louis pergi abraham yang mendengar itupun mulai paham apa yang terjadi pada gadis ini.
"Siapa gadis ini?apa dia kekasihmu "Tanya abraham penasaran
Julian hanya mendengus kemudian menepuk bahu abraham.
"Dia hanya karyawan diperusahaan
Yang baru ku ambil alih"jelas Julian yang justru membuat abraham tertawa
"Apa seorang Julian Russel sudah berubah menjadi seorang malaikat yang dengan sukarela membantu karyawannya "ledek Abraham yang dibalas tatapan tajam Julian
"Aku tahu bagaimana dirimu ,kita bersahabat sejak sekolah menengah sampai lulus kuliah kau pikir aku tidak bisa melihat kekhawatiran dimatamu saat melihat gadis itu "jelas Abraham sambil menunjuk Aleena yang tertidur
"Kau salah aku tidak khawatir,hanya kebetulan saja aku menolongnya "Elak Julian
"Lalu kenapa kau membawanya ke apartemenmu kenapa tidak kerumah sakit "Ucap Abraham sambil menaikkan alisnya seolah meminta penjelasan.
"Aku hanya kasian padanya itu saja ,sudahlah sekarang kau pulang aku akan mentrasfer biayanya ke rekeningmu"jawab Julian sambil membawa Abraham keluar dari kamarnya.
Setelah mengantar Abraham sampai ke depan pintu Julian masuk ke kamarnya dan menatap Aleena yang tertidur,entah kenpa ia tidak suka saat melihat luka di wajah Aleena.Julian melihat kernyitan di dahi Aleena dengan reflek ia mengusap kepala Aleena dengan lembut membuat kernyitan di dahinya menghilang.
"Siapa sebenarnya kau Aleena ,dan apa yang kau lakukan padaku sampai aku merasakan perasaan aneh ini saat di dekatmu ,kau tahu aku belum pernah merasakan perasaan seperti ini sebelumnya "batinnya

KAMU SEDANG MEMBACA
ALL MY STAR(ON GOING)
Lãng mạnAleena jasmine harus merasakan pahitnya kenyataan hidup bukan hanya kehilangan orang tua,ia pun dikhianati kekasih dan dijadikan alat untuk membayar hutang oleh sang paman.Namun pertemuannya dengan Julian Russel seorang pria dengan sejuta pesona ya...