Aleena jasmine harus merasakan pahitnya kenyataan hidup bukan hanya kehilangan orang tua,ia pun dikhianati kekasih dan dijadikan alat untuk membayar hutang oleh sang paman.Namun pertemuannya dengan Julian Russel seorang pria dengan sejuta pesona ya...
Nicholas mengerang merasakan pusing akibat alkohol yang ia minum semalam,ia melirik jam di nakas yang menunjukan pukul 11 siang.
"Kau sudah bangun "suara Celine membuat Nicholas mendongak menatap Celine
"Apa kau yang membawaku kemari"Tanya Nicholas
Celine mengangguk ia kemudian memberikan segelas air putih dan obat penghilang sakit kepala kepada Nicholas,dengan segera ia pun meminum nya.
"Apa yang terjadi nick ,sampai kau berkelahi dengan jason semalam" ucap Celine menatap Nicholas seolah meminta penjelasan
"Aku tidak harus selalu mangatakan semuanya padamu Celine,tolong ingat batasanmu"peringat Nicholas
"Apa aku tidak berhak bertanya ini padamu ?lima tahun nicholas apa itu tidak cukup bagimu untuk bisa mencintaiku"lirih Celine
"Aku tidak pernah meminta !kau sendiri yang menawarkan diri,dan bukan kah dari awal aku sudah bilang aturan mainnya Celine,jangan libatkan perasaan dalam hubungan kita "
"Mudah sekali bagimu berkata seperti itu,kau tahu aku mencintaimu nick bahkan jauh sebelum dia datang dalam hidupmu"
"Jangan membuatku mengulangi kata-kataku Celine!aku lebih baik pergi dari pada terus mendengar mu membahas masalah ini"ucap Julian berjalan keluar dan menutup pintu kamar Celine dengan keras
"Nicholas aku belum selesai !kita harus bicara"teriak Celine mengejar Nicholas
"Aku tak ingin membahas apapun tentang kita Celine! Karena kau sudah tahu jawaban dari pertanyaanmu" ucap Nicholas tanpa menoleh pada Celine yang terisak dibelakang nya.
Paris,perancis
Hari ini adalah hari yang tidak pernah Aleena sangka akan terjadi begitu cepat ,ia memandang pantulan dirinya di cermin,gaun putih sederhana membalut tubuhnya dengan sempurna
"Kau adalah pengantin tercantik yang pernah ku lihat "ucap mauren membuat Aleena terkejut dan menoleh ke arahnya.
"Nyonya Russel"
"Panggil aku nenek,kau akan menjadi cucu menantuku "pinta Mauren
"N-nenek"
"Aleena, aku tahu kalian menikah bukan karena cinta tapi bisakah kau berjanji padaku untuk menjaga dan menerima julian.
"Kenapa anda berkata seperti itu !anda seharusnya marah karena aku menikahi julian untuk kepentingan ku sendiri
Mauren tersenyum penuh arti pada Aleena dan menggenggam tangannya
"Apapun alasan kalian tapi saat nanti kalian mengucapkan janji pernikahan itu artinya kalian punya tanggung jawab untuk menjaga janji kalian nantinya"
"Apa kau sudah siap "Tanya sean yang berdiri diambang pintu
"Tentu saja sayang ,mempelai wanitanya sudah siap "jawab mauren
"Ayo Aleena calon suamimu sudah menunggu di Altar "ucap sean sambil mengulurkan tangan kepada Aleena.
Dengan sedikit ragu Aleena menerima uluran tangan Sean,ia menarik nafas untuk mengurangi rasa gugupnya dan melingkarkan tangan di siku Sean.
Tangan Aleena terasa dingin dan ber keringat karena gugup,sean yang menyadari hal itu mengusap tangan Aleena lembut .keduanya pun mulai berjalan menuju altar dimana seorang pria dengan jas putih tengah berdiri menunggu dengan gagahnya.
"Jaga Aleena dengan baik Julian"pesan sean sambil menyerah kan tangan Aleena pada Julian
Julian mengangguk ia menerima tangan Aleena dan menatap wanita yang sebentar lagi akan menjadi istri nya.
"Apa kalian berdua sudah siap"tanya pendeta
"Iya kami siap"jawab Julian tegas
"Aku Julian Russel berjanji akan menjaga melindungi dan menyayangi Aleena jasmine Roux sebagai istriku aku akan menghormatinya dan akan selalu berada disisinya baik dalam suka atau pun duka"
"Aku Aleena jasmine Roux,berjanji akan menjaga,melindungi dan menyayangi Julian Russel sebagai suamiku,menghormati dan berada di sisinya dalam keadaan suka ataupun duka"
"Mulai hari ini kalian resmi menjadi suami istri silahkan cium istri mu"ucap pendeta membuat Aleena malu dan juga salah tingkah
Julian membuka penutup wajah Aleena ia mendekatkan wajahnya membuat jantung Aleena berdegup kencang "dua tidak benar-benar akan menciumku kan ?pikir Aleena
"Buang pikiran kotormu itu,aku hanya tidak ingin orang curiga dan berkata yang bukan-bukan "ucap julian diatas bibir Aleena.
Pesta pernikahan Julian dan Aleena memang diadakan sangat sederhana karena hanya dihadiri keluarga Julian ,beberapa sahabatnya sementara dari pihak Aleena hanya Clara yang hadir mendampinginya.
"Aku sungguh tidak menyangka kau sekarang sudah menjadi seorang istri"goda Clara
"Clara,apa keputusanku sudah benar"Tanya Aleena menatap clara sendu
"Aku tahu ini sulit Al,tapi kau harus mulai percaya pada pilihanmu dan juga pada Julian"saran Clara
"Aku akan berusaha Cla,walaupun aku menikah tanpa cinta tapi aku akan melakukan yang terbaik yang kubisa untuk Julian "ucap Aleena tersenyum
"Aku yakin kau bisa, karena Aleena yang ku kenal adalah orang yang selalu memegang komitmen yang ia buat "kekeh Clara
Bandara Charles De Gaulle ,prancis
Setelah acara selesai julian dan aleena pun langsung berangkat menuju bandara
"kalian baru saja menikah apa kau tidak bisa menunda keberangkatan mu"bujuk Mauren
"Nenek kan tahu aku kesini karena kakek yang memintaku dan aku juga ingin bertemu kalian ,tapi sekarang aku harus kembali karena saat ini perusahaan membutuhkan ku"jelas Julian
"Kau sudah memberitahu ayahmu tentang pernikahan mu kan?"tanya Mauren yang hanya dibalas keterdiaman Julian
" Jangan bilang kau tidak memberi tahu ayahmu Julian!karena bagaimanapun dia tetap ayah mu "ucap mauren mengusap lengan Julian
"Dia juga tidak akan peduli nek ,jadi percuma aku memberitahunya "kesal Julian.
"Kami harus berangkat sekarang pesawat kami sudah menunggu,aku janji akan segera mengabari kalian saat kami sudah sampai "ucap julian memeluk Mauren yang mulai terisak dipelukannya.
"Jaga dirimu dan Aleena baik-baik disana "pesan Mauren memeluk julian setelahnya ia pun berganti memeluk Aleena
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aleena dibuat melongo saat memasuki pesawat bagaimana tidak fasilitas yang ada dipesawat ini benar-benar mewah.Ia sampai menggeleng dan berfikir seberapa kayak sebenernya Julian Russel.
"Kau bisa mengaguminya nanti sekarang duduklah pesawat ini segera take off"ucap Julian dingin
Dengan kesal Aleena menuruti perintah Julian dan duduk sambil melihat pemandangan langit
"Apa anda ingin kami membawakan wine Sir"tawar seorang pramugari
"Tidak usah nanti saja "tolak Julian
Aleena yang duduk dekat jendela dan melihat pemandangan merasakan kantuk tanpa sadar ia mulai tertidur dan julian yang melihatnya hanya tersenyum tipis kemudian menyelimuti Aleena dan ikut tertidur karena mereka harus melakukan perjalanan cukup panjang.