Nicholas memandang pemandangan malam kota seattle di balkon apartemennya,ia masih mengingat jelas bagaimana Julian menggenggam tangan Aleena saat membawanya pergi dari pesta sang ayah.
"Apa yang sedang kau pikirkan Nick" tanya Celine memeluk Nicholas dari belakang
"Tanpa ku ku jawab pun kau sudah pasti tahu jadi jangan tanyakan sesuatu yang hanya membuatmu terluka"ucap Nicholas melepas pelukan Celine dan meninggalkannya di balkon
Celine yang melihat sikap Nicholas yang semakin dingin padanya hanya bisa mengepalkan tangannya
"Seharusnya kau tidak kembali Aleena karena kehadiranmu hanya membuat Jarak diantara aku dan Nicholas "batin Celine
Sementara itu Gabriel sangat marah karena ulah Julian yang sudah mempermalukannya dan membuat rencana yang sudah ia susun gagal.
"Cari tahu semua tentang wanita bernama Aleena jasmine roux dan pastikan aku sudah mendapatkannya besok pagi"perintah Gabriel pada seseorang
Riana yang melihat suaminya gusar hanya bisa berusaha untuk menenang kan sang suami.
"Sudah lah Sayang kau tidak perlu marah-marah "
"Anak itu sudah berani mempermalu kan dihadapan semua orang dan aku akan membuat perhitungan dengan gadis itu karena dia penyebab semua ini"
"Tapi julian benar dia sudah menikah tidak mungkin dia bertunangan dengan Bianca"
"Kau tidak mengerti Riana pernikahan ini bukan hanya tentang Julian dan Bianca tapi juga tentang perusahaan keluarga Russel"
Dilain tempat Julian dan Aleena tengah menikmati suasana malam di taman kota hanya berdua tanpa bodyguard.
"Julian bolehkah aku menanyakan sesuatu"
"Kenapa harus bertanya kau Boleh menanyakan apapun jadi tanyakan lah yang ingin kau tanya kan"
"Kau sudah tahu bahwa ayahmu berencana untuk menjodohkan mu kan"
Julian menghela nafas kemudian memandang Aleena dan menatap dalam mata cokelat itu.
"Ya aku tahu ,karena itulah aku sengaja datang memenuhi undangan nya"
"Kalau begitu kau juga sengaja menolak perjodohan ini dan membuat ayah mu dipermalukan dengan mengatakan kebenaran tentang kita"
Julian hanya diam dan mengalihkan pandangannya membuat Aleena tahu bahwa semua yang terjadi memang sudah direncanakan oleh Julian
"Julian aku bahagia kau mengumum kan tentang hubungan kita tapi aku juga sedih dan khawatir tentang ayah mu"
"Kau masih bisa memikirkan tentang ayahku padahal dia baru saja ingin menjodohkan suami mu ini dengan wanita lain"
"Karena aku tahu kekhawatiran ayah mu tentang status ku yang bukan siapa-siapa dan aku sadar bahwa aku memang tidak pantas berdampingan dengan mu"
Julian memberi isyarat dengan telunjuknya agar Aleena tak melanjut kan ucapannya
"Apa yang membuatmu merasa tak pantas untuk ku Aleena"tanya Julian sedikit gusar
Aleena sendiri bingung karena terlalu banyak perbedaan diantara dirinya dan Julian
"Kau adalah langit yang di hiasi oleh jutaan bintang yang bersinar begitu terang sedangkan aku hanya bintang kecil di langit mu "
"Maka jadilah bintang ku satu-satu nya karena hanya kau yang akan yang terlihat di langit ku"
Aleena terdiam mendengar ucapan Julian ia tak pernah menyangka bahwa Julian bisa mengatakan kata-kata yang begitu manis dan menyentuh hatinya.
"Lihatlah aku hanya menggoda mu sedikit tapi wajah mu memerah "goda Julian
Aleena memegang kedua pipinya yang terasa panas karena godaan Julian
"Wajahku memerah karena udara disini panas"elak Aleena
"Aku baru tahu kalau udara malam bisa membuat wajah seseorang memerah "goda Julian
Aleena mencubit pinggang Julian karena kesal sementara Julian hanya tertawa karena tingkah istrinya.
"Kau tahu Julian aku takut semua ini hanya mimpi dan aku takut untuk bangun"ucap Aleena menatap langit malam
"Kenapa kau berfikir begitu "tanya Julian
"Karena aku merasa tidak pantas untuk semua kebahagian yang aku rasakan saat ini"jawab Aleena
Keduanya terdiam hanyut dalam pikiran masing masing hingga dering ponsel Julian membuat keduanya tersadar.
Julian menatap ponselnya bingung hingga membuat Aleena heran
"Kenapa kau tidak mengangkatnya siapa tahu itu penting"
"Ini hanya salah satu klien yang meminta untuk bertemu aku bisa menghubunginya nanti,sekarang lebih baik kita pulang "
Aleena mengangguk dan menerima uluran tangan Julian dan keduanya pun berjalan berdampingan sambil bergandengan tangan.
Di negara yang berbeda seseorang tengah kesal karena panggilannya tak kunjung diangkat.
"Sebenarnya apa yang sedang dia lakukan sampai mengabaikan panggilan ku"ucapnya kesal
"Apa kau sedang menghubungi pria yang waktu itu"tanya si wanita
Si pria hanya diam dan memberikan senyuman misterius yang membuat si wanita bergidik.
"Dia benar-benar pria yang aneh kau tahu apa yang dia tawarkan padaku untuk membantunya "
"Memangnya apa"
"Perusahaan dan seluruh aset mendiang kakak angkat ku"ucapnya sambil terkekeh
"Bantuan seperti apa yang dia minta dari mu"
"Sebuah bantuan kecil namun bisa menghasilkan hal yang besar bagi ku di masa depan"
" aku sungguh kasihan padamu keponakan ku nasibmu benar-benar tidak beruntung "batin si pria tertawa sinis.
Pagi ini seperti biasa Aleena bangun lebih dulu dan menyiapkan sarapan untuk Julian
"Selamat pagi tuan howard,tolong minta pelayan menata makanan ini aku akan membangunkan Julian"
"Baik nona "
Aleena pun bergegas ke lantai atas menuju kamar Julian ia sempat bingung saat melihat pintu kamar Julian tidak terkunci
Dengan ragu Aleena membuka pintu kamar Julian dan samar-samar ia mendengar suara Julian yang sedang bicara dengan seseorang melalui telepon.
Awalnya Aleena ingin pergi dari kamar Julian namun niatnya terhenti saat mendengar ucapan Julian
"Maaf kau tahu semalam aku sedang bersama Aleena jadi aku tak bisa menerima panggilan mu "
"Aku tidak mau dia curiga jadi sampai waktunya tiba biarkan aku yang menghubungimu lebih dulu"
"Baiklah sekarang aku harus bersiap karena Aleena pasti akan kemari untuk membangunkan ku "
"Jaga dirimu "
Aleena hanya bisa mematung mendengar ucapan Julian dengan seseorang lewat telpon tersebut ia tak mengerti kenapa Julian harus berbohong padanya semalam.
Tak mau membuat Julian curiga Aleena pun segera keluar dengan diam-diam dari kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALL MY STAR(ON GOING)
RomanceAleena jasmine harus merasakan pahitnya kenyataan hidup bukan hanya kehilangan orang tua,ia pun dikhianati kekasih dan dijadikan alat untuk membayar hutang oleh sang paman.Namun pertemuannya dengan Julian Russel seorang pria dengan sejuta pesona ya...