Setelah memastikan Aleena baik baik saja Julian meninggalkan rumah sakit dan pulang ke mansion.ia disambut sang nenek yang sudah menunggunya
"Kenapa baru pulang "Tanya mauren
"Maaf nenek,tadi aku ada sedikit urusan kenapa belum tidur hmmm"Nenek menunggumu apa kau sudah makan ?Tanya mauren sambil menyodorkan teh. Julian menggeleng "aku akan makan nanti "ucapnya sambil meminum teh yang diberikan sang nenek.
"Apakah istri dan cucuku sedang berkencan tanpa diriku"sindir sean yang merasa diacuhkan.mauren hanya tertawa melihat kecemburuan sang suami pada cucunya sendiri.
"Kurasa kau harus segera mencarikan pasangan untuk cucumu yang nakal ini sayang ",goda Mauren.julian yang di goda hanya mendengus mendengar godaan sang nenek.
"Apa kau mau kakek carikan jodoh untukmu "ide sean yang sukses membuat julian tersedak.apakah menurut kakeknya dia kurang tampan sampai harus dijodohkan"Asal kakek tahu kalau aku mau aku bisa mendapatkan wanita manapun yang ku mau "kesal julian.Mauren menggenggam tangan julian "julian kakek dan nenek hanya ingin melihatmu bahagia dengan wanita yang kau cintai dan mencintaimu".
"Julian"panggil mauren
"Kau bukan ayahmu dan nenek yakin kau tidak akan pernah mungkin menjadi seperti ayahmu julian "ucap Mauren meyakinkan
Sean menepuk pundak Julian "yang dikatakan Nenekmu benar kami percaya kau tidak akan menjadi seperti ayahmu "
"Kau hanya harus berdamai dengan masalalu julian dan tataplah masa depanmu "Mauren memeluk Julian
"Ayo makan kakek sudah lapar"ajak sean sambil merangkul sang istri yang justru membuat Julian tersenyum ia berharap bisa menemukan seseorang yang akan menemaninya sampai hari tua seperti kakek dan neneknya.Eunggghhhhhh suara lenguhan kesakitan membuat clara terjaga ia melihat Aleena membuka matanya
"Kau sudah sadar Al,syukurlah aku sangat ketakutan "ucap Clara khawatir tanpa sadar clara memeluk Aleena terlalu erat sampai membuat Aleena sesak dan terbatuk
"A-aku bisa mati karenamu bodoh "ucap Aleena yang terdengar seperti bisikan karena masih lemah
"Maaf "aku terlalu senang kau sadar kau pingsan hampir 8 jam dan itu membuatku takut .
"Jangan menangis aku kan belum mati cla ,maaf membuatmu khawatir "
"Aleena"kesal clara tidak suka dengan candaan Aleena dan mencubit tangan aleena sampai ia meringis karena sakit.
Clara,aku mau pulang "Rajuk Aleena
Ia benar-benar tidak suka dengan bau rumah sakit.clara hanya menggelengkan kepala melihat tingkah manja sahabatnya .
"Kita akan pulang kalau dokter sudah mengizinkan" ucap Clara
"Tapi bagaimana kau bisa membawaku kemari "Tanya Aleena penasaran .clarapun menceritakan semuanya ia sungguh tidak tahu bagaimana jika Julian tidak datang tepat waktu.
"Aku harus berterima kasih pada Tuan Russel "ucap Aleena setelah mendengar cerita Clara.
"Kau bisa mengucapkan terima kasih nanti saat kau sudah keluar dari rumah sakit dan kembali bekerja
"Clara,aku pikir dia orang yang sombong dan angkuh tapi ternyata dia bisa peduli pada orang lain Dibalik sikap dinginnya aku bisa merasakan hatinya yang hangat."celoteh Aleena yang diangguki oleh clara
"Sekarang istirahatlah aku akan menemui dokter untuk menanyakan kapan kau boleh pulang"
Aleena menuruti apa yang dikatakan Clara ,rasa kantuk menyerangnya mungkin efek dari obat yang baru saja ia minum.
"Gadis malang "ucap clara menatap Aleena nanar setelah memastikan ia sudah tertidur clarapun keluar dari kamar rawat Aleena dan menemui dokter.
"Silahkan masuk nona Clara"ucap Dokter pada clara
"Nona Aleena hanya mengalami syok memar di tubuhnya tidak terlalu serius jadi anda bisa membawanya pulang tapi dia harus tetap istirahat untuk beberapa hari"jelas dokter dan memberikan resep yang harus ditebus kepada clara.Julian menatap gedung rumah sakit ia tidak tahu kenapa ia mengendarai mobilnya kemari.Tanpa sengaja ia melihat Clara yang sedang membantu Aleena untuk berjalan Julian pun keluar dari mobil dan berjalan ke arah Keduanya
"Aleena"
Keduanya sontak menoleh ke asal suara dan terkejut melihat keberadaan Julian disini
"Apa yang anda lakukan disini Tuan Russel "Tanya Clara
Julian mengabaikan clara matanya tertuju pada Aleena "kau mau kemana ,apa kau sudah sembuh sampai berjalan keluar "ucapnya datarAleena mengangguk "dokter sudah mengizinkan saya pulang dan saya juga tidak betah di rumah sakit lagipula saya tidak apa apa hanya memar "jelas Aleena panjang lebar
"Kau bilang tidak apa-apa,"tanya julian sambil berjalan mendekat,Aleena was-was saat tangan julian hendak menyentuh pelipisnya yang diplester .
"Ouchhhhh..."teriak Aleena saat dengan sengaja Julian menyentil dahinya.Clara pun sama kagetnya melihat sikap julian pada Aleena.
"Anda sudah gila"teriak Aleena kesal
Julian hanya menatap datar Aleena
"Aku antar kalian pulang "putusnya sepihak membuat Clara dan Aleena terdiam mencerna ucapannya barusan .
"Ayo cepat atau kau ingin aku menggendong mu "ancam julian
Aleena menggeleng ia menatap Clara seolah minta pertolongan namun Clara pun tak bisa membantah kata-kata seorang Julian Russel.Sepanjang perjalanan Julian terus mengawasi Aleena yang tampak mengatuk ,dilihat dari sisi manapun Aleena memang cantik dan siapapun pasti tertarik pada gadis seperti Aleena.Namun ia tidak mengerti dengan dirinya sendiri ia tidak tahu kenapa ia sangat ingin melindungi Aleena .
Mobil Julian pun berhenti ia melihat Aleena yang sudah terlelap sehingga ia tidak tega untuk membangunkan Aleena.Julian pun turun dari mobil dan berjalan ke pintu penumpang ia dengan sigap menggendong Aleena dan meminta Clara untuk menunjukan apartemen mereka .
Clara pun menekan pintu lift dan menekan lantai yang ia tuju.Clara memperhatikan bagaimana sikap Julian pada Aleena.pintu lift pun berdenting Clara pun keluar disusul Julian yang membawa Aleena di gendongannya.
Setelah memasukan password apartemen mereka Clara membukakan pintu kamar Aleena karena tahu Julian kesusahan dengan hati-hati julian menidurkan Aleena dikasurnya dan menyelimutinya hal itu tidak luput dari pandangan Clara
"Kau benar Aleena julian memang orang yang dingin di luar tapi sebenarnya ia sangat hangat"batin Clara
KAMU SEDANG MEMBACA
ALL MY STAR(ON GOING)
Любовные романыAleena jasmine harus merasakan pahitnya kenyataan hidup bukan hanya kehilangan orang tua,ia pun dikhianati kekasih dan dijadikan alat untuk membayar hutang oleh sang paman.Namun pertemuannya dengan Julian Russel seorang pria dengan sejuta pesona ya...