Lula berjalan dengan angkuh, wajahnya merah padam karena menahan kesal. Ia berjalan menyusuri koridor menuju ke toilet Wanita, ia ingin melabrak Keshia dan Alundra yang sudah memvideokannya.
Brakkk
"Gue udah duga," Alundra bergumam, karena melihat Lula yang memasuki toilet wanita dengan kesal.
"Ngapain lo ngajakin kita kesini?' Keshia bertanya dengan nada datarnya.
"Lo berdua kemarin video gue sama Afnan kemarin kan? " Lula bertanya dengan nada angkuh dan jangan lupakan kekesalannya yang juga terlihat dari raut wajahnya.
"Kalau iya, kenapa?" Keshia bertanya dengan nada menantang, ia tahu Lula sedang kesal dan pasti Lula tak akan berfikir panjang.
"Gue minta kalian Hapus video itu." Lula memerintah dan percaya bahwa vidio itu akan dihapus oleh kedua sahabat fake nya ini.
"Lo, punya hak apa buat merintah kita?" Alundra memasang wajah menantang, seakan tau apa yang akan diucapkan oleh Lula.
"Mau kalian apaan sih?'
"Gue akan hapus Foto itu dari Hp gue, tapi ada syaratnya." Lula memandang kearah Keshia yang ingin mengucapkan syarat itu.
"Gue mau lo maafin kita, dan Gue mau lo kasih tas yang kemarin lo beli di Mall. "
Lula memandang tak percaya kearah Keshia dan Alundra.
"Tas yang kemarin punya Nyokap, bukan punya gue. Lo tau kan, tas itu hanya ada 1. "
"Gue lupa, dari dulu kalian mau apa selalu sama gue, jadi mana tau." Lanjut Lula
Sikap angkuh dan sombong Lula kini muncul mengingat Sifat sahabat fake yang dari dulu selalu meminta kepadanya.
"Jangan mentang-mentang lo berduit, Lo sombong ya! "
Alundra tersulut emosi, sama dengan Keshia yang mengepalkan tangannya disebelah jahitan samping rok abu abu yang ia pakai.
"Jangan mentang-mentang Kalian orang gak punya, bisa seenaknya sendiri manfaatin temen."
Alundra membuang wajahnya kesamping sedangkan, Keshia menatap Lula sengit. Kalah telak ucapan mereka.
"Berani juga. Lo mau vidio ini gue sebarin." Lula tak takut sebenarnya vidio itu disebarkan, hanya saja ia malu. Ia seperti tidak laku saja, karena hanya Afnan yang berani menembaknya. Seorang Supir, bayangkan.
"Kita kasih lo waktu 3 hari buat berfikir, gue tau lo malu kalau vidio ini kesebar kan."
Alundra dan Keshia berjalan keluar dari Toilet Wanita, meninggalkan Lula yang berdiri sendiri. Ia bingung, sungguh.
***
Afnan berjalan menyusuri koridor jalan di mana ia menuju ke Parkiran Sekolah, di belakangnya di ikuti Zanna yang berjalan sembari memainkan handphone nya tanpa melihat jalan. Berbeda dengan seorang Remaja perempuan yang berjalan sembari melamun, ia bingung dengan semua yang terjadi. Tentang vidio itu, tentang ia yang sudah tak memiliki Sahabat, tentang ia yang diberi waktu syarat itu, da nada satu lagi yang sangat mengganggu fikirannya. Tentang pernyataan cinta Afnan kepadanya kemarin.
Awwwhh
Lula mendongak mengarahkan kepalanya kepada dua manusia berbeda jenis kelamin yang sedang saling menatap, Zanna yang memegang tangan Afnan dan Afnan yang memegang pundak Zanna agar seimbang. Hati lula panas, sungguh.
"Makanya kalau jalan, jangan lihatin Hp Mulu, tuh liat tali sepatumu belum ke ikat." Afnan menegur Zanna dengan nada bercanda, tapi tak menghiraukan Pipi Zanna yang memerah dan juga Lula yang dibakar api cemburu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heart's Eclipse [TAMAT]
Teen FictionSetiap orang punya sisi gelap dan sisi terang dalam dirinya, maukah kau menerangi sisi gelapku? *** Aku di atas segalanya, itulah prinsip seorang Alula Zhima Naharila. Ia yang memiliki banyak harta, sombong, dan egois seakan tertampar kenyataan saat...