Sepuluh

20 9 0
                                    

"Lula!" Panggil seorang cewe yang akhir-akhir ini dekat dengan Lula bersamaan dengan itu Afnan juga keluar dari mobil.

"Ayo," ajaknya sambil menarik salah satu lengan Lula.

"Kemana?" balas Lula datar.

"Ya ke kelas lah La. Eh, tapi temenin gue ke perpus dulu, yuk!"

Hah? Lula tak salah dengar? Zanna mengajaknya ke tempat yang paling jarang ia kunjungi. Bisa dihitung dengan jari berapa kali Lula singgah di tempat yang bernama perpustakaan itu dalam dua tahun ini.

"Nggak mau, lo bisa ajak orang lain. Tuh Afnan kan ada," tolak Lula sambil menunjuk Afnan walau setengah tak ikhlas.

"Tapi gue maunya sama lo, ayo!" Zanna menarik kembali lengan Lula mengabaikan Afnan yang masih berdiri di sana.

***

Di sisi lain, tepatnya di toilet wanita, dua orang manusia sedang berkaca sambil merias wajahnya dengan berbagai alat make up yang mereka bawa dari rumah.

"Kei, pokoknya gue sebel banget sama si Lula!" jerit Alundra merasa tak terima dengan perlakuan Lula kemarin, " Gue pengin kasih pelajaran buat tu anak," lanjutnya masih tetap melihat ke kaca yang menampilkan wajahnya menahan amarah.

Merasa tak ada respon, Alundra menoleh ke samping. "Kei!" Panggil Alundra setengah berteriak.

"Apaan sih?" jawab Keisha santai.

"Lo ga denger dari tadi gue ngomong!?"

"Denger, gue..."

"Trus kenapa lo diem aja!? Kasih solusi kek! Gue ngomong panjang lebar tadi juga nguras tenaga kali."

"Ini gue lagi mikir, Alundra!" Keisha merapikan semua alat make up nya dan berbalik menatap Alundra yang masih kesal, " gue punya satu rencana yang bakalan bikin Lula kapok," ucap Keisha tersenyum miring.

Alundra penasaran rencana apa yang ada di otak sahabatnya. Setaunya Keisha memang lebih pintar dari dirinya dan Lula. Dia sangat berharap ide Keisha ini berhasil membuat si angkuh Lula sedikit jera.

"Apa rencananya?"

Lagi-lagi senyum miring tercetak di wajah Keisha, "jadi gini," Keisha memberi jeda, " Kita ganti syarat kita kemarin,"

"Hah? Ganti gimana? Lo kan tau gue pengin banget tas itu!" Potong Alundra tak terima yang masih dengan wajah kesalnya.

"Gue belum selesai ngomong! Jadi kita ajak Lula liburan ke kawasan Hutan Tebet, setau gue tempat di sana lumayan sepi dan hutannya luas banget trus kita tinggalin tuh anak, gimana?" Keisha menaik turunkan alisnya tersenyum bangga dengan idenya.

"Tapi emang Lula mau?"

"Tenang, masalah itu gue udah atur, dijamin Lula bakalan ikut." Alundra

yang mendengarnya terlihat senang. Wajahnya sudah berseri-seri dan tak sabar melihat Lula menderita.

Keduanya keluar dari toilet. Untung saja tidak ada satu pun siswa yang masuk ke toilet dan mungkin kali ini rencana Keisha dan Alundra akan berjalan dengan lancar.

***

"Selamat siang, Bu Intan," sapa Zanna setelah masuk ke dalam perpustakaan bersama Lula.

"Siang Zanna," jawab Bu Intan, "siang Lula," lanjutnya setelah melihat keberadaan Lula di samping Zanna.

Mereka berdua duduk di salah satu kursi yang memang sudah disediakan. Zanna dengan dua buku di tangannya dan Lula dengan tangan kosong serta raut bosan tercetak jelas di wajahnya.

Heart's Eclipse [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang