"Rachel?"
"Hadir, Pak!"
"Rana?"
"Hadir, Pak!"
"Rasaka?"
"..."
"Rasaka, ada?" Pak Onew menghentikkan aktivitasnya mencoret kertas absen dengan pulpen hitamnya. Matanya memperhatikkan seluruh penjuru kelas dengan teliti sambil menurunkan sedikit kacamatanya.
Semua orang terdiam dan saling pandang, lalu memandang ke meja belakang yang letaknya paling pojok dimana seorang Saka biasanya duduk. Tapi, saat ini kosong. Tidak ada dia di sana.
Renggo dan Bimo saling pandang dengan tanda tanya besar di kepala. Begitu juga dengan Kevin dan Jiwo yang sejak tadi tampaknya sudah menyadari hal itu.
"Kevin, kamu tau dimana dia?" tanya Pak Onew beralih kepada anak laki-laki yang duduk dengan tenang di bangkunya. Kevin hanya menggeleng tanpa bersuara menanggapinya.
"Jiwo, kamu teman dekatnya kan? Tau kenapa dia tidak masuk?"
Jiwo terlihat linglung dan bingung lalu menggeleng pasti. "Nggak, Pak. Saya juga gak tau, dia gak ada kabar dari kemarin. Saya chat gak dibalas, saya telpon gak diangkat, saya datengin rumahnya hampir digigit anjing."
Semua orang menganga mendengar cerita pendek buatan Jiwo. "Ya sudah, nanti saya urus."
"Saka kan emang jarang masuk sekolah, Pak. Seminggu paling tiga kali, itu juga biasanya gak full sampai pulang. Lebih banyak bolosnya," celetuk salah satu anak di kelas dengan santai, membuat Jiwo dan Renggo melotot galak kepadanya.
"Ya juga sih," sahut Pak Onew lagi.
Bimo tampak mencolek punggung Kevin yang duduk di depannya, membuat cowok itu menoleh sedikit ke belakang."Apaan?" tanyanya malas. Ia sudah membuka buku pelajaran, berusaha untuk fokus karena Pak Onew sudah memulai pembelajaran hari ini.
"Itu cecunguk kemana sih? Bolos gak ngajak-ngajak, sialan." Gerutu Bimo lagi.
"Mana gue tau, lo pikir gue bapaknya?" sahut Kevin sarkastik. "Berisik aja lo, belajar!"
"Tau ah!" balas Bimo malas lalu beralih ke sebelahnya. "Reng, dia ada ngabarin lo?" tanyanya pada Renggo yang asik chatingan dengan gebetannya.
"Reng, jawab!" desak Bimo dengan volume kecil sambil menyenggol-nyenggol kaki Renggo.
"Reng!"
"Ck, apa sih?! Ganggu tolol! Gue lagi chatan nih, diem!" bisiknya masih fokus ke ponsel sambil senyum-senyum sendiri.
"Psstt!! Lo berdua, jangan berisik gue mau tidur!" timpal Jiwo di bangku depan, berbisik sekeras mungkin agar kedua sobatnya di belakang tidak ribut.
"Chat Saka chat Saka! Buruan! Tanyain dimana biar kita nyusul gitu, enak aja bolos gak ngajak-ngajak!" tukas Bimo lagi.
"Lo kira gue gak nyoba? Udah dari tadi, goblok! Udah gue spam gak diread juga, sialan tuh kunyuk!" gerutu Jiwo kesal.
Kevin yang sejak tadi diam pun seperti tersadar akan sesuatu. Ia menoleh dan menatap ketiga sobatnya secara bergantian membuat ketiganya tambah bingung.
"Kenapa lu?" tanya Bimo mengerutkan dahi.
"Gue baru ingat,"
"Ingat apaan?" timpal Renggo menghentikkan chatnya.
Kevin melanjutkan, "itu anak ulang tahun hari ini."
~~~
---Zera's POV---
![](https://img.wattpad.com/cover/242080750-288-k446051.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ZERASAKA
Novela Juvenil[SEQUEL ANTARES] [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Ketika emosi mengalahkan logika, terbukti banyak gengsinya. Hadirnya Brian dan Saka membuat Zera harus terjebak dalam pesona misterius mereka. Semuanya bertambah rumit saat Zera tahu yang sebenarnya. Tidak...