{•°}"Sekarang, kalian cepat pergi."
Baik Jaehyun maupun Yugyeom saling bertukar pandang setelah Eunwoo secara terang-terangan mengusir mereka yang bahkan baru saja selesai menelan air untuk membasahi tenggorokan. Sedangkan pria Lee itu sama sekali tidak terlihat terganggu atas picingan iritasi yang kedua sahabatnya berikan.
"Apa-apaan, kamu mengusir kami?"
Eunwoo menarik sudut bibirnya sedikit ke atas, lantas menyilangkan kedua tangannya di depan dada.
"Aku hanya berusaha menjadi teman yang perhatian. Aku tau pekerjaan kalian masih banyak, kamu bilang manajermu sedang menunggu, kan, sekarang." Dagunya menuding ke arah Jaehyun yang memang telah siap-siap memakai kembali penutup wajahnya serta mantel hangat sebab cuaca di luar benar-benar minus.
"Wah, baik sekali." Yugyeom berbicara sarkas. Eunwoo mengendikkan bahu. Pria Kim itu pun juga segera berberes-beres untuk pergi dari restoran tersebut.
"Cepatlah pergi."
"Orang sialan satu ini."
"Pintu keluarnya di sebelah sana para tuan-tuan."
Kedua pria itu menggeleng kepala, secara kompak bangkit dari tempat mereka karena Eunwoo menendang pelan ke arah keduanya.
Dengan kekehan serak yang semakin membuat kesal Yugyeom dan Jaehyun."Apapun yang akan kamu lakukan setelah ini, semoga tidak akan berjalan dengan baik."
Eunwoo mengendikkan bahu, "Biasanya doa jelek akan kembali pada diri sendiri."
"Eii."
Malam semakin larut, para pegawai restoran pun tampak mulai bebersih dan bersiap-siap untuk tutup meskipun masih tertinggal beberapa pelanggan. Termasuk Changbin. Pemuda itu masih makan dengan tenang di tempatnya, dan cukup untuk membuat perhatian Eunwoo teralihkan sebab Changbin makan seperti vacuum cleaner. Memasukkan makanan secara terus menerus bahkan ketika yang sebelumnya belum terkunyah atau tertelan secara tuntas. Dikarenakan hal tersebut, wajahnya mengembung lucu. Eunwoo nyaris lupa bahwa image Changbin di atas panggung adalah rapper badas dengan suara berat yang membuat para pendengar merinding.
Jaehyun dan Yugyeom telah pergi sejak beberapa menit yang lalu. Dan dirinya masih betah mencari waktu yang tepat untuk menghampiri juniornya yang sedari tadi ia perhatikan tersebut.
Hingga saat Eunwoo mendapati Changbin menyelesaikan suapan terakhirnya, dengan senyum yang terpatri, dia pun memutuskan untuk bangkit dan segera menghampiri pemuda Seo itu. Tanpa beban duduk di hadapannya sembari memangku wajah. Yang tentu saja kehadirannya membuat Changbin cukup terkejut.
"Hai lagi," sapanya cukup ramah.
Changbin yang di awal tidak bisa secara langsung mengenali wajah Eunwoo yang tertutupi masker itu seketika benar-benar membelalakkan matanya kala pria yang duduk di hadapannya itu menurunkan masker hitam yang ia kenakan. Tentu saja tidak punya bayangan akan bertemu orang yang sama dalam satu hari yang sama pula. Bukankah sebelumnya ia telah berdoa agar tidak dipertemukan dengan orang menyebalkan satu ini?
"Kamu mau apa?"
"Tidak sopan, aku seniormu."
Changbin memutar bola matanya tak minat. Kali ini menaruh perhatian dengan lebih jinak pada Eunwoo meski hal itu tidak menghilangkan kesan penuh penghakiman pada sosok yang saat ini jadi lawan bicaranya. Meski Seo tidak yakin benar-benar ingin punya topik pembicaraan dengan orang satu ini.
"Ada yang bisa aku bantu, Cha Eunwoo?"
"Bersikap manis ternyata tidak cocok untuk kamu."
Kedua tangan Changbin benar-benar gatal untuk setidaknya melayangkan sebuah tinjuan pada wajah rupawan tersebut. Namun sisa rasa sungkan karena Eunwoo adalah seniornya dalam dunia musik, dan juga berusia lebih tua darinya, membuat dirinya masih menahan diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
NOTHING LIKE US | CHA EUNWOO & SEO CHANGBIN (✓)
Fanfiction"Semua orang berhak jatuh cinta..." "...kecuali seorang idol." WARNING ⚠ ▶ BOYS LOVE, BOY X BOY, GAY LOVE ▶ CANON (BASED ON IDOL LIFE), FANWORK ▶ CRACK SHIP / CRACK PAIR ▶ WRITTEN IN BAHASA THIS WORK FOR CHANGBIN UKE/SOFT/BOTT/SUB OR etc. - STRAY...