eight

876 145 51
                                    

{•°}

"Aku hanya tidak bisa melihat orang yang terlalu tampan. Itu membuat mataku sakit."

Changbin dihujani tatapan penuh penghakiman dari setidaknya, sebagian dari rekan grupnya. Mereka memutar bola mata setelah mendengar penjelasan pemuda Seo itu atas alasan kenapa beberapa saat lalu ia terlihat begitu ketakutan.

"Ah, jadi itu alasan kamu tidak bisa melihatku? Masuk akal." Hyunjin bersidekap sembari menopang tubuhnya pada dinding di belakangnya. Ia sedang kelelahan karena sempat khawatir akan keadaan Changbin tadi.

"Kepalamu belum pernah mencium sepatuku, kan? Mau coba?" Minho menimpali, sembari memasang kuda-kuda siap melayangkan tendangan pada pemuda Hwang itu.

Changbin hanya terkekeh melihat itu, dan dirinya sejenak kembali pada kejadian di toilet tadi. Ia tidak menceritakan apapun pasal hal tersebut, termasuk tentang bagaimana Eunwoo memperlakukannya.

Sejujurnya, tidak ada alasan untuk membenci orang itu, ataupun membencinya. Dan masih kukuh dengan argumen bahwa dirinya hanya tidak suka dengan bagaimana kesan pertama yang pria Lee itu berikan padanya. Sangat sederhana.

Ia membuang napas pelan dan ternyata tidak luput dari perhatian Chan. Ayolah, pria itu hampir sama sekali tidak pernah mengalihkan pandangan dari yang lebih muda. Sikapnya begitu jelas dan sangat terus terang.

"Ada yang salah, Bin?" tanyanya pelan.

Changbin menoleh kaget akan pertanyaan yang cukup tiba-tiba tersebut. "Eh? Tidak, aku baik-baik saja. Kenapa tanya begitu?"

"Kamu menjadi lebih diam setelah bertemu dengan Eunwoo. Aku pikir ada sesuatu yang terjadi antara kalian, apa aku salah?" Chan tahu bahwa ada sesuatu yang sedang Changbin sembunyikan. Terbukti dari bagaimana kini yang lebih muda mencoba menghindari tatap matanya.

"Anu---mungkin kamu salah tangkap. Tidak ada yang terjadi antara kami berdua dan aku bahkan tidak terlalu mengenalnya. Jadi, tidak perlu khawatir. Aku hanya lelah."

Chan tersenyum tipis, ia menyembunyikan keresahan akan bagaimana Changbin tidak jujur padanya. Atau mungkin dirinya memang terlalu berlebihan.

"Sebentar lagi acaranya selesai, kamu bisa mandi lebih dulu hari ini dan segera istirahat."

"Terima kasih."

Seo Changbin memainkan ujung pakaiannya sembari menggumam tak jelas demi membuang rasa canggung yang ia buat tersebut. Mencoba untuk mengabaikan perhatian yang Chan berikan. Setidaknya untuk saat ini, dia akan memastikan bahwa tidak akan ada yang terjadi antara dirinya dan Eunwoo di masa depan.







"Kamu kalah start lagi."

"Bisa tolong tutup mulutmu."

"Aku hanya mengingatkan."

{•°}

Malam telah berada di pertengahan, dan laki-laki yang tengah disibukkan dengan kegiatan individunya itu menghela napas berat dan panjang, sembari merubuhkan diri pada jok mobil yang sama sekali tidak nyaman. Ia harus bermalam di lokasi syuting lagi.

Pria itu berusaha untuk larut dalam tidurnya, sebab hari esok akan lebih berat dari sebelumnya. Namun dari pada terlelap, Eunwoo malah sama sekali tidak mampu memejamkan mata. Kepalanya tengah meraung memaksa agar mengingat kembali kejadian yang terjadi satu hari melelahkan itu. Termasuk bagian ketika dirinya bersama pemuda Leo --ini baru Eunwoo ketahui setelah mencari tahu profil Changbin-- tadi.

NOTHING LIKE US | CHA EUNWOO & SEO CHANGBIN (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang