SEPULUH

21.4K 2.3K 199
                                    

"Aku tak pandai ungkapkan isi hati,
tapi satu yang kutahu pasti.

Aku ingin berdua denganmu,
merajut mimpi menyatukan hati.

Kamu dan aku,
dalam akad pernikahan yang suci."

***



KEYZIA

"Zia. Kamu tetap seperti ini ya. Jangan berubah jadi orang lain. Karena saya menyukai kamu yang sekarang, apa adanya."

Aku mengikuti Bang Hayyan masuk ke dalam rumah. Sambil memegang kedua pipiku yang masih terasa panas.

Bibi membukakan pintu dan kami berkenalan. Usia bibi sekitar lima puluhan. Bibi dan suaminya tinggal di bangunan khusus yang dibuat oleh Bang Hayyan, di halaman belakang rumah.

Jadi seperti rumah di dalam rumah. bibi punya kamar, kamar mandi dalam dan ruang menonton tivi. Supaya bibi merasa nyaman. Anak-anak Bibi ada di kampung dan kalau sewaktu-waktu kangen, Abang mengijinkan bibik dan suaminya pulang.

Aku masih menepuk kedua pipi, meyakinkan kalau barusan aku sedang tidak bermimpi. Kalau Indri dan Hanifa tahu kejadian hari ini, pasti mereka berdua akan menggoda aku habis-habisan. Beruntung tadi stok oksigenku masih banyak. Jadi aku nggak sampai semaput di depan Bang Hayyan.

"Ini baiti jannati saya, Zi. Saya suka rumah dengan konsep modern minimalis. Cukup satu lantai tapi halaman belakang masih luas. Jadi kalau mau nambah kamar masih bisa."

Bang Hayyan mengajakku house tour. Masya Allah, bagus juga rumahnya Abang. Berulang kali aku berdecak kagum.

Ini ruang tamu sekaligus berfungsi sebagai ruang keluarga. Cantik banget warnanya. Pastel dan soft. Adem banget kalau buat ngobrol-ngobrol disini.

Abang juga memperlihatkan kamar tidurnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Abang juga memperlihatkan kamar tidurnya. "Ini kamar saya, Zi."

Aku melihat kamar Bang Hayyan, ternyata rapi juga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Aku melihat kamar Bang Hayyan, ternyata rapi juga. Nggak berantakan seperti kamarku. Ada pintu geser yang langsung terhubung dengan halaman. Pemandangan tanaman hijau dan pohon-pohon rindang terasa menyejukkan dari balik kamar.

LOVE MANNER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang