Malam ini dua keluarga besar yang bersatu sedang menjalakan makan malam bersama dikediaman Afferd, acara makan malam ini diadakan dihalaman belakang mansion Axel dengan dua panggangan dan beberapa bahan makanan untuk dipanggang, terutama daging sapi yang segar didalam boks besar. Mereka sangat senang dengan semuanya terkumpul bersama menikmati kebersamaan mereka dengan damai tanpa adanya gangguan sedikitpun.
Axel dan Ardick sedang membakar daging dipemanggangan dibantu oleh Dave, Raga dan Artha juga sama halnya dengan dia pria paruh baya itu tapi Raga dan Artha memanggang brokoli, Tasya dan Renai sedang melakukan persiapan berbagai perlengkapan mulai dari piring hingga minuman, sedangkan Riri dan Sheryl tampak duduk saja sambil tertawa membahas apa yang membuat mereka tertawa.
Setelah apa yang dipanggang para pria itu matang, mereka langsung memberikan daging panggang dan Sayuran yang tadi dibakar dengan bumbu rempah itu kepiring satu persatu dan disediakan dikarpet yang digelar diatas tanah yang ditumbuhi rerumputan kecil. Semua jenis minuman mulai dari sop buah, jus alpukat dan apel, ice cappucino, coca colla, pepsi dan cemilam diletakkan diatas meja dekat dengan kolam.
"Sayang! Jangan tertawa terus, sini makan daging panggang! Sudah matang" ucap Tasya menghampiri Sheryl dan Riri yang masih asik dengan kesenangan mereka.
"Iya ma" ucap Sheryl.
Lalu mereka berkumpul dan mulai memakan daging panggang itu dan mereka berbincang-bincang dengan hal yang mereka sukai. Berkumpul sekeluarga seperti ini membuat Sheryl sangat bahagia bisa mendapatkan moment ini, terasa lengkap untuk kehidupan Sheryl.
"Kamu mau minum apa?" Tanya Raga lembut pada istrinya yang duduk disampingnya.
"Sop buah aja" ucap Sheryl yang diangguki oleh Raga.
Raga bangkit dan mengambilkan minuman yang dimau istrinya itu. Lalu Raga memberikan mangkuk yang berisi sop buah kepada istrinya dan diterima istrinya dengan senang.
"Kalian gak ada acara bulan madu? Mama lihat kalian setelah menikah gak pergi kemana-mana?" Tanya Renai kepada Raga dan Sheryl. Tasya mengangguk ingin tau juga dengan mereka.
"Aku sudah mengajaknya, Ma. Tapi Sheryl bilang kalau dia tidak mau dan ingin berduaan denganku saja dirumah" ucap Raga membuat Sheryl mendengus. Tasya dan Renai terkekeh mendengar itu.
"Hei!! tidak seperti apa yang aku katakan! Aku mengatakan kalau 'buang-buang uang saja hanya untuk berbulan madu, lebih baik dirumah saja lebih baik' aku berkata begitu!" Ucap Sheryl tidak terima.
"Kamu tidak bilang begitu, sweety"
"Memangnya kenapa tidak mau? Uang suami kamu tidak akan pernah habis. Sekarang lihat adik iparmu, mereka langsung berbulan madu dengan mewah saat selesai pernikahannya" ucap Tasya.
"Bukan begitu, Ma. Sheryl hanya tidak ingin kemana-kemana saja" ucapnya memelas.
"Bilang saja kamu takut naik pesawat, sweety" goda Raga membuat Sheryl merona malu.
"Aku tidak bilang begitu! Jadi berhenti menggodaku!" Bantah Sheryl lagi membuat mereka terkekeh.
Sheryl sangat kesal pada Raga yang selalu menggodanya hingga malu. Kenapa suaminya itu suka sekali menggoda dirinya. Andai dia tau apa yang bisa membuat Raga malu, pasti dia juga akan menggoda Raga, tapi sayangnya Raga itu blak-blakan dan tidak mempunyai urat malu seperti kata-kata vulgarnya dan perlakuannya. Seperti ini.
"Jika suamimu membuatku kesal, tidak usah diberi jatah kehangatan ranjang" ucap Tasya mengedipkan sebelah Matanya pada Sheryl, Axel yang mendengar istrinya berkata seperti itu hanya mendengus, merasah tersinggung dengan perkataan istrinya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive The Devil [COMPLETED]
Fiksi RemajaSheryl Grenta Mollin, kerap disapa Sheryl dikampusnya. Sheryl menyesal sendiri karena karena menolong Keluarga Afferd yang membutuhkan donor darah dan Akibat dari tindakan bodohnya tapi baik itu, dirinya terjerat Bersama Pria Yang berperan sebagai P...