Chapter 28

20K 1.1K 18
                                    

Saai ini kandungan Sheryl sudah memasuki bulan kelima membuat perut Sheryl semakin membuncit dan harus memakai dres setiap harinya karena celana nya tidak muat dibagian pinggangnya. Dikehamilan Sheryl yang memasuki bulan kelima, manja Sheryl lumayan meningkat dan salah satunya adalah meminta Raga untuk mengunjungi anaknya didalam perutnya.

Raga juga semakim over terhadap Sheryl saat kandungan Sheryl sudah semakin membesar. Melarang Sheryl ini itu agar kandungannya tidak kenapa-napa. Enatah, Raga selalu takut Sheryl kenapa-napa saat perut Sheryl sudah semakin membesar, maupun itu dari anakanya.

Raga setiap hari selalu mengelus-elus perut Shsryl yang kian membesar. Dia tidak menyangka akan menjadi sosok orang tua yang tidak terpikirkan. Dan melihat tubuh Sheryl lumayan berisi membuat Sheryl semakim seksi dimata Raga dan Raga rasa payudara Sheryl juga semakin membesar karena kehamilannya.

Kadungan Sheryl juga sudah diUSG ternyata bayi yang didalam rahimnya adalah bayi perempuan. Hal itu membuat semuanya senang. Sheryl bersyukur pada suami, meruta dan orang tuanya tidak menuntut Sheryl untuk melahirkan bayi laki-laki. Perempuan atau laki-laki itu sama saja bagi mereka yang terpenting mereka bisa mendapatkan cucu dari anak mereka.

Dan sekarang mereka ada rumah sakit karena Riri sudah melahirkan anak jantannya kemarin saat dia menjalani USG, hal itu membuat semua senang bukan main. Terutama Tasya yang mewanti-wanti cucu pertamanya. Sheryl juga berharap agar waktu dipercepat supaya dia juga bisa melihat wajah Anaknya yang pasti akan sangat cantik itu.

"Anak Riri mirip sama papanya ya, ma" ucap Sheryl yang saat ini berada didalam ruangan Riri dan hanya ada Dia dan Tasya yang disana. Riri sedang tidur karena bius yang dimasukkan kedalam tubuhnya, sedangkan yang lain berada diluar.

"Iya, mirip banget. Seneng deh mama" ucap Tasya terlihat sangat senang menyambut cucu pertamanya.

"Kalau anak Sheryl lahiran, dia mirip siapa ya?" Tanya Sheryl menebak-nebak nanti jika dia lahir akan mirip seperti siapa dia atau Raga.

Tasya menatap Sheryl dengan senyumannya. "Kita lihat saja nanti, dia pasti cantik sepertimu. Mama juga gak sabar pengen cucu perempuan mama yang kedua lahir" ucap Tasya mengusap perut Sheryl.

Sheryl terkikik, "Pasti mirip Raga, kan dia yang buat"

"Kamu ini, bisa aja"

Kedua tertawa pelan karena takut membangunkan sang jabang bayi yang ada digendongan Tasya.

"Kalau Sheryl udah lahiran. Kan kalau besar anaknya Riri bisa jagain cucu mama ini" ucap Sheryl terkikik sendiri.

"Benar Arthur kecil ini besarnya akan menjaga keponakannya" ucap Tasya yang juga setuju.

"Wah pasti besarnya Arthur akan sangat tampan seperti Artha" ucap Sheryl menerka-nerka.

Tasya mengangguk, "Pasti, Raga sama Artha saja mirip dengan Axel yang juga tampan"

Ceklek!

Tasya dan Sheryl menatap pintunya yang Terbuka dan itu adalah Raga yang masuk dan langsung berdiri disamping Sheryl langsung melingkarkan tangan kekarnya dipinggang Sheryl.

"Ayo pulang, sudah malam" ajak Raga membuat Sheryl cemberut.

"Nanti ya, aku masih mau disini" ucap Sheryl dengan mata berbinar untuk membuat Raga luluh.

Raga yang melihat tatapan itu membuat hatinya goyah, tapi ia tepis karena juga demi kesehatan Sheryl yang harus istirahat mengingat ini sudah larut pukul 10.

"Tidak, kita pulang" ucap Raga dengan ketegasan membuat Sheryl terpaksa mengangguk.

Tasya yang melihat interaksi itu terkekeh sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

Possessive The Devil [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang