Chapter 05

45.8K 2.7K 23
                                    

Sheryl diam gelisah menatap gerbang kampus yang baru saja ia injak halamannya. Sheryl takut akan bertemu dengan Morgan, dirinya takut kalau Morgan menatapnya dengan penuh kebencian kerena membuatnya kecewa. Wajar saja Morgan membencinya karena dia menyakitinya, tapi hal itu yang tidak diinginkan Sheryl. Dirinya dipaksa dan diancam untuk melakukan itu semua sama Raga.

"Ingat perkataanku sweety, jangan berani berdekatan dengan pria lain atau kamu mau melihat mayat pria sialanmu itu" ucap Raga dengan tenang namun mengancam.

Sheryl menatap Raga senduh "aku sudah menurutimu untuk menjadi milikmu, tapi kenapa kamu tatap saja melarangku untuk berdekatan dengan siapapun. Aku melakukan itu semua karena terpaksa"

Raga Menyeringai "Mau atau tidak, kamu akan tetap menjadi milikku, Sheryl. Jadi aku berkuasa atas dirimu"

"Aku membencimu" ucap Sheryl menunduk.

"Dan akan kupastikan aku akan membuatmu mencintaiku" ucap Raga dengan detik itu juga menarik pinggang Sheryl kedalam pelukannya dan langsung memberikan lamutan yang tidak bisa Sheryl hindari.

Sheryl hanya mampu pasarah terhadap keadaannya yang terancam pada Raga, namun juga ada sedikit gelayer aneh saat Raga mengikat dirinya, seolah dirinya sedikit menerima Raga sebagai keyataannya.

Raga melepaskan ciumannya, lalu mengusap lembut bibir Sheryl yang basah akibat ciumannya tadi dengan ibu jarinya. Beberapa orang yang melihat adegan itu dari awal hingga Akhri membuat mereka memekik iri dari kejauhan, namun bagi Sheryl justru sangat menakutkan bagi dirinya mengingat dirinya sudah terikat kuat dengan pria Devil ini.

"Masuklah, aku akan kekantor. Tepat kau akan selesai kelas, aku akan langsung menjemputmu" ucap Raga pelan dihadapan wajah Sheryl nyaris berbisik, namun masih bisa didengar oleh Sheryl.

Sheryl hanya mengangguk patuh membuat Raga tersenyum sayang kepada wanitanya. Raga sangat senang bila Sheryl selalu menurut padanya dan tunduk dibawahnya, karena hanya itu yang Raga inginkan.

"Aku pergi dulu, sweety" ucap Raga lalu membedikan kecupan singkat dibibir Sheryl, lalu Raga melepaskan pelukannya dari pinggang Sheryl dan memasuki mobil super mewahnya dan melajukannya, Sheryl masih diam ditempat sambil menatap mobil Raga yang menjauh.

"Jadi ini alasan kamu memutuskan hubungan kita?"

Tiba-tiba suara kekecewaan muncul begitu mobil Raga langsung berbelok dan hilang dari pandangan. Sheryl yang mendengar suara itu langsung menoleh dan matanya melihat Morgan yang menatapnya kecewa. Ini yang ditakuti Sheryl, Morgan menatapnya dengan Kecewa.

"Morgan" ucap Sheryl terasah keluh menatap Morgan.

Dari awal hingga akhir Morgan menyaksikan mereka dari kejauhan tanpa Sheryl ketahuti, tapi tidak dengan Raga yang sudah tau kalau ada Morgan disana dan Raga membuat suasana Morgan menjadi panas dan memelihatkan kalau Sheryl adalah milik Raga seorang.

"Kamu meninggalkanku hanya demi dia yang lebih kaya dariku? Aku kira kamu mencintaiku dengan tulus, tapi ternyata dugaanku salah. Kamu benar-benar membuatku kecewa. Sheryl" ucap Morgan dengan pandangan penuh kecewa terhadap Sheryl.

Mata Sheryl berair dan menggeleng-geleng kuat kalau apa yang diucapkan Morgan tidak benar.

"Tidak Morgan, kamu salah"

"APANYA YANG SALAH!" Teriak Morgan merasah frustasi.

"Aku sungguh mencintaimu, Morgan. Aku akan jelaskan semuanya padamu"

"Tidak ada yang perlu dijelaskan lagi, semua sudah jelas. kamu membuatku sangat Kecewa" ucap Morgan yang akan pergi namun ditahan oleh Sheryl

"Tidak Morgan, tolong dengarkan penjelasanku dulu lalu kamu boleh mengataiku apa yang terpenting kamu mendengar semua penjelasanku" ucap Sheryl dengan memohon. Morgan hanya diam beberapa saat dan berbicara membuat Sheryl senyum.

"Baiklah jelasakan"

"Kamu tau, waktu aku menjenguk temanku di rumah sakit? Disaat aku pulang dari sana, aku bertemu dengannya. Kamu tau kan dia adalah salah satu raang dari keluarga berpengaruh di seluruh dunia? Disaat itulah aku mendengar kalau salah satu dari keluarga mereka mengalami musibah untuk bisa mendapatkan donor darah golongan b- dan golongan darah itu sangat sulit didapat disaat itulah aku membantu mereka dengan mendonorkan darahku, tapi aku tidak bisa mengindar dari mereka karena dia, dia sudah mengklaimku hingga aku tidak bisa lepas darinya, aku sudah mencoba berkali-kali untuk lepas darinya namun tidak bisa. Sampai dia..." ucap Sheryl menjeda perkataannya Membuat Morgan Ingin tau.

"Kenapa?"

"Sampai dia merampas Mahkotaku yang aku jaga dan itu yang membuatku semakin terikat dengannya. Aku setiap hari merasakan ketakutan yang belum pernah aku rasakan, karena dia selalu mengancamku untuk membunuhmu dan semua temanku, itu membuatku takut dan harus menuruti semua perintahnya. Tapi aku yakin kamu sudah membenciku karena aku baru saja menceritakan kalau aku sudah tidak suci lagi, aku yakin kamu akan jijik terhadapku" ucap Sheryl menangis dan menunduk.

Morgan yang mendengarkan penjelasan Sheryl langsung saja mengeraskan rahangnya dan tanganya mengepal kuat.

"Kenapa kamu tidak menjelaskan dari pertama kali, Sheryl!! Dengan begitu aku bisa membantumu dan kamu akan selamanya menjadi milikku"

"Aku takut kamu semakin membenciku dan jijik terhadapaku"

"Aku tidak membencimu atau jijik padamu Sheryl, aku akan membantu kamu untuk bisa lepas darinya"

"Morgan! kamu tidak bisa mengeluarkan aku dari lingkaran hitam, itu mustahil karena mereka sangat berbahaya, kamu tidak akan bisa melawan mereka"

Mendengar itu membuat Morgan bungkam, benar yang dikatakan Sheryl, dirinya tidak akan mampu melawan seorang raja Iblis seperti keluarga Affert yang memiliki fakta bahwa apa yang sudah diklaim mereka tidak akan pernah bisa lepas dan itu termasuk gadis yang dia cintainya.

"Aku akan berusaha untuk bisa melepaskanmu darinya, jika itu Resiko yang tinggi"

Sheryl menggeleng-geleng kuat sambil Memengang tangan Morgan erat. "Tidak, jangan Morgan, dia bisa melakukan apa saja diluar pikiran kita. Dia bisa saja membunuh teman-temanku dan... bisa saja dia membunuh seluruh keluargamu hingga tidak tersisa" ucapan Sheryl mampu membuat Morgan terdiam lagi.

"Maafkan aku Morgan. Aku tidak bisa membahagiakanmu dan mengecewakanmu. Mungkin ini sudah menjadi takdir kita. Aku yakin kelak nanti kamu akan mendapatkan perempuan yang lebih baik dariku" ucap Sheryl tersenyum hambar.

Morgan diam menatap Sheryl masih menangis dan dengan singgap Morgan memeluk Sheryl erat dan menenggelamkan wajahnya dicekuk leher Sheryl. Sheryl menangis dan membalas pelukan Morgan.

"Maafkan aku, ini salahku. Harusnya aku memilih untuk tidak ikut kelas dan menemanimu waktu itu, pasti kita masih menjadi kekasih yang bahagia. Maafkan aku, aku sangat mencintaimu" ucap Morgan dengan suar seraknya.

"Tidak Morgan, semua ini bukan salahmu. Ini sudah menjadi takdir kalau kita tidak bisa bersama lagi. Aku yakin kamu akan bisa melupakan cintamu padaku dan mencintai gadis yang lebih baik dariku. Cobalah untuk menghapus cintamu padaku mulai dari sekarang, cepat Atau lambat kau bisa melupakan cintamu padaku. Aku juga akan menerima dia sedikit demi sedikit. Setidaknya kita saat ini sama-sama tersakiti, tapi itu tidak akan lama" ucap Sheryl pelan dan mengusap punggung Morgan lembut.

"Bagaimana kalau aku tidak bisa melupakanmu? Ataupun dirimu?" Ucap Morgan sambil melepaskan pelukannya.

"Jangan berucap seperti itu, kita belum mencobanya. Kita masih bisa menjadi sahabat"

"Jika saja aku memiliki kuasa yang sama dengan kekuarga Afferd, aku sudah pasti mengambilmu kembali"

"Jangan berucap begitu. Kamu tidak memiliki sikap kejam seperti mereka. Mungkin ini takdirku untuk bersama mereka dan takdirmu mendapatkan gadis yang lebih baik dariku"






To be contiunued...

See you. Next Chapter?

Possessive The Devil [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang