Chapter 17

27.8K 1.5K 53
                                    

Sheryl membaringkan tubuhnya diranjang dengan terlentang sambil mengembuskan nafasnya yang kesekian kalinya, merasakan bosan berada didalam kamar ini terus, Raga sedang sibuk dengan kertas-kertas membosankan yang tidak Sheryl tau dimeja kerjanya, nasib mempunyai suami yang super sibuk.

Saat ini Sheryl masih ada dikantor Raga, lebih tepatnya kamar yang ada dikantor Raga, tidak mau pulang walau dirinya merasakan bosan yang menumpuk pada dirinya, percuma dirumah kalau hanya ada dia sendirian dengan para maid. Tanpa Raga membuat Sheryl tak suka bila berjauhan dengan suami sexy nya, lebih baik dia menemani Raga dikantornya.

Mengingat kejadian 4 jam lalu membuat Sheryl tersenyum sendiri seperti orang gila sambil mengguling-gulingkan tubuhnya dikasur empuk itu. Bagaimana tidak senyum sendiri, mengingat akhirnya dirinya lah yang mempin permainan panas tadi dengan nikmat. Dan ya, sekarang sudah pukul 5 sore tapi Raga belum selesai juga dari pekerjaannya, padahal dia ingin melakukannya lagi, kali ini bukan dari bayinya tapi dirinya sendiri.

Kemudian Sheryl bangun dan turun dari ranjang, lalu Sheryl membuka pintu kamar dan mengeluarkan kepalanya saja untuk mengintip Raga, ternyata masih sibuk dengan kertas-kertas membosankan dan komputer yang tidak Sheryl ketahui itu apa. Sheryl mendesah suntuk lalu keluar dari kamar Raga membuat Raga mengalihkan matanya menatap Sheryl.

"Kamu sudah bangun?" Tanya Raga yang kembali fokus dengan monitor dimejanya.

Sheryl cemberut mendengar itu, lalu menghampiri Raga.

"Bahkan tidurpun tidak! Bagaimana kamu berpikir aku tidur!" Kesal Sheryl membuat Raga menatapnya lagi, namun dengan alis terangkat sebelah membuat Sheryl semakin kesal.

"Kamu tidak lelah? Kamu tadi yang mempimpin sampai puncak tiga kali, apa tidak lelah?" Tanya Raga membuat Sheryl kembali tersenyum mengingat adegan panas itu.

Sheryl bergerak untuk duduk dipangkuan raga dengan kakinya yang menjepit pinggang Raga, lalu memeluk leher Raga dan menenggelamkan wajahnya dicekuk leher Raga.

Raga yang melihat itu hanya terkekeh kecil lalu mengusap kepala Sheryl.

"Sweety, aku sedang kerja" ucap Raga lembut tapi masih mengusap kepala Sheryl lembut.

"Kerja saja, aku akan diam disini. Lagi pula aku akan cepat tidur jika dekat denganmu. Bekerjalah, aku tidak akan mengganggumu" ucap Sheryl masih membenamkan wajahnya dileher Raga.

Raga tersenyum memberikan kecupan dikepala Sheryl, lalu kembali melanjutkan perkerjaannya yang tertuda sebentar itu, membiarkan Sheryl dipangkuannya. Lagi pula, memang benar Sheryl akan cepat tidur kalau dekat dengannya atau dalam pelukannya.

Beberapa menit kemudian, Raga merasakan deru nafas Sheryl yang hanya berhembus dilehernya dengan teratur dan dengkuran halus, Ternyata Sheryl sudah tertidur dengan lelap dipangkuannya dengan tangan yang sudah menggantung disamping badannya. Raga tersenyum lalu memeluk Sheryl sambil mengusap kepalanya dan memberikan kecupan dikepala Sheryl lagi.

"Cepat sekali kamu tidur, sweety. Padahal baru dua puluh menit" bisik Raga lagi-lagi memberikan kecupan.

Tok! Tok! Tok!

Suara ketukan pintu ruangannya berbunyi lalu terbuka menampilkan wanita tadi yang menjadi sekertaris Raga dan sebuah map coklat ditangannya, tampak ada sedikit keterkejutan melihat istri bosnya yang memberikan ancaman beberapa jam lalu sekarang tidur dipangkuan suaminya.

Dan sepertinya Raga tidak peduli dengan keadaan seperti ini.

Wanita itu menghela nafasnya lega melihat istri bosnya ternyata sudah tidur dipangkuan bosnya, membuatnya lega tidak mendapat tatapan tajam dari istri bosnya, ternyata istri bosnya tidak seperti wanita yang dipikirannya, dia sama dengan bosnya yang kejam. Dan ya, sepenuhnya tidak diketahui sekertaris itu kalau Sheryl hanyalah wanita lugu yang terlihat seperti iblis saat mengandung.

Possessive The Devil [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang