"Cari tau siapa yang menjebakku" ucap Raga pada Jeremy, namun matanya masih menatap istrinya yang tertidur pulas dibrangkar rumah sakit setelah dibius oleh dokter Muna.
"Baik Mr. Saya akan menemukan pelakunya secepat mungkin" ucap Jeremy kemudian membungkuk hormat untuk keluar dari kamar VIP Sheryl.
Raga yang terduduk dikursi roda menatap Sheryl yang tertidur pulas akibat dokter Muna yang menyuntikkan bius tidur saat Sheryl mengamuk tadi dengan melemparkan benda-benda yang ada disekitarnya pada Raga. Raga mengusap kepala Sheryl dengan lembut lalu memberikan kecupan dipelipis Sheryl.
Baru saja Jeremy menunjukkan cctv yang ada dipantry kantor, ternyata ada seorang wanita yang menyamar sebagai Office Girl dengan menutupi wajahnya dengan masker hitam. yang dilihat Raga, wanita itu memasukkan sesuatu kedalam kopi yang diminumnya tadi, obat perangsang. Raga mengeraskan rahangnya saat melihat cctv itu, ternyata ada orang yang berusaha menghancurkan hubungannya bersama istrinya.
Gara-gara wanita itu memasukkan obat perangsang pada kopinya, Raga harus menanggung nafsu yang berat mengingat dosis obat itu tinggi, gara-gara wanita itu juga dirinya harus menyetubuhi sekertaris jalang yang mengoda dirinya disaat obat itu bekerja, gara-gara wanita itu juga istrinya kecewa padanya karena melihat dirinya dan sekertaris jalangnya bercinta, gara-gara wanita itu juga dirinya harus terpaksa melukai Sheryl agar tidak pergi. Semua gara-gara wanita itu, jika dirinya sudah menemukannya Raga berjanji akan membunuhnya tepat didepan mata istrinya agar istrinya percaya kalau dirinya tidak pernah menghianatinya.
"Kamu sabar, sweety. Aku akan membawakan pelakunya padamu" ucap Raga lalu kembali memberi kecupan dipelipis istrinya.
Jika saja kedua kakinya tidak tertembak oleh Sheryl, mungkin dia akan beranjak untuk berbaring disamping istrinya dan memeluk istrinya dengan erat. Tatapan Raga jatuh pada kaki mungil Sheryl yang terbalut perban, tangan Raga bergerak untuk mengusap perban yang melilit diluka Sheryl dengan perlahan lalu Raga menatap Sheryl dengan tatapan menyesal telah menyakiti istri tercintanya. Luka dikaki istrinya adalah perbuatnya, namun Raga melakukan itu karena tidak ingin kehilangan Sheryl.
"Maaf sweety. Aku tidak bermaksud melukaimu, hanya saja aku takut kamu pergi dariku" ucapnya dengan suram.
Lama menatap istrinya, Raga memutuskan untuk keluar mengurus perihal jebakan yang dilakukan padanya. Entah Raga tidak tau apa motifasi wanita itu menjebaknya, bahkan dia tidak pernah behubungan dengan wanita manapun atau memiliki musuh seorang wanita. Yang Raga lihat dari wanita itu adalah niat wanita itu untuk menghancurkan kebahagiaannya bersama istrinya.
Raga keluar dari ruangan VIP istrinya dan ada dua bodyguard yang sedang berjaga didepan pintu ruangan Sheryl.
"Jaga Sheryl dengan ketat, jangan biarkan siapapun memasuki ruangannya kecuali dokter Muna" ucap Raga tegas pada kedua bawahannya.
"Baik Mr" ucap mereka bersamaan.
Setelah Raga dari rumah sakit, dia langsung kantornya dan langsung menuju tempat ruangan khusus tanpa boleh dimasuki sembarang orang kecuali kepercayaan Raga seperti Jeremu dimana ruangan itu terdapat banyak monitor yang digunakan untuk melacak, hacker, mengintai, bahkan membobol keamanan dari perusahaan lainnya.
"Sudah menemukannya?" Tanya Raga pada Jeremy yang sibuk dengan komputernya.
Jeremy menatap Raga, memberikan subah kertas yang tertulis data-data, "Belum Mr. Kami baru melacaknya dan terakhir dia berada dihotel Bristone, saya juga sudah mengecek ktpnya ternyata ktpnya tidak terdaftar dinegara, dia memakai ktp palsu untuk menghilangkan jejaknya. Di cctv hotel tadi dia juga menutupi wajahnya dan baru saja wanita itu pergi dari hotel"
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive The Devil [COMPLETED]
Ficção AdolescenteSheryl Grenta Mollin, kerap disapa Sheryl dikampusnya. Sheryl menyesal sendiri karena karena menolong Keluarga Afferd yang membutuhkan donor darah dan Akibat dari tindakan bodohnya tapi baik itu, dirinya terjerat Bersama Pria Yang berperan sebagai P...