Disini. Sheryl duduk diam dengan sudut bibir dan pipi yang membiru akibat pukulan teman-teman Marchelle di kursi kepolisian tengah menunggu seseorang bersama pria paruh baya yang berprofesi menjadi polisi.
Yah setelah kejadian dibelakang kampus, Sheryl menghajar habis-habisan Marchelle dan ketiga teman Marchelle dengan batang besi hingga mereka semua tepar dengan darah memenuhi kepala mereka, dan kejadian itu diketahui oleh dosen dan melaporkannya kepihak polisi agar lebih ditindak tangani. Marchelle dan teman-temannya sudah dilarikan kerumah sakit, sedangkan kedua sahabat Sheryl juga dilarikan kerumah sakit akibat Marcelle menghantamkan batu kepada mereka berdua untuk mengancam Sheryl.
Aksi perbuatan Sheryl sudah menyebar dengan cepat melalui gambar dan Video dari Mahasiswa/siswi lainnya karena sempat merekam aksi Sheryl yang menghajar Marchelle dan teman-temannya, meraka pun tidak mengkritik Sheryl secara negatif melainkan positif karena menurut mereka semua Marchelle dan teman-temannya pantas mendapatkan itu semua karena sudah sangat sering mengganggu ketenangan dan kebrengsekan Marchelle.
Sheryl menunduk memikirkan pasti orang tuanya akan sangat kecewa padanya setelah kejadian ini. Sheryl menatap kedua telapak tangannya yang terdapat bercak darah mereka yang sudah mengering. Sheryl berpikir juga kenapa dirinya menjadi kejam seperti ini? Dirinya tidak tau.
"Sweety! Apa kamu baik-baik saja?" Tanya Raga yang sudah datang dengan wajah tegangnya menghawatirkan Sheryl.
Sheryl berdiri langsung memeluk Raga dan menangis dipelukan Raga, seketika Raga mengeraskan rahangnya kuat saat melihat wajah Sheryl yang memar. Raga yang ada dikantornya ditelepon pihak polisi untuk datang kekantor polisi sebagai wali Sheryl, Raga yang mendapat kabar itu langsung saja bergerak.
Sheryl tidak mau membuat keluarganya kecewa karena perbuatannya maka dari itu Sheryl memberi tahu Raga terlebih dahulu.
"Apa aku jahat? Aku hanya melindungi sahabatku hiks.. aku tidak berniat membunuh mereka, aku hanya marah pada mereka karena melukai Skyla dan Brillia" Ucap Sheryl senduh dan menangis dipelukan Raga.
Raga memeluknya erat dan mengusap surai dan punggung Sheryl lembut untuk menenangkan Sheryl. Rahang Raga semakin mengeras tidak suka miliknya dibuat menangis oleh siapapun kecuali dirinya. Raga akan bersumpah untuk membunuh Marchelle dan teman-temannya tangnnya sendiri karena berani membuat wanitanya terluka dan menangis.
"Tidak sweety, kamu tidak jahat. Kamu hanya melindungi sahabatmu, yang kamu lakukan itu benar" ucap Raga untuk tidak membuat Sheryl semakin merasakan bersalah.
"Tapi aku sudah menyakiti mereka, aku hampir saja membunuh mereka" ucap Sheryl bergetar dan kali ini pelukannya semakin kuat.
"Tidak, kamu hanya memberi mereka pelajaran. Kamu tidak membunuh mereka, tapi aku yang akan membunuh mereka" ucap Raga dan melanjutkannya didalam hatinya.
***
Raga mengeraskan rahangnya dan mengepalkan tangannya kuat saat polisi itu selesai menunjukkan rekaman video cctv dibelakang kampus tepat dimana aksi Sheryl bersama Marchelle dari awal hingga Akhir. Sedangkan Sheryl hanya diam dikirsinya menunduk sambil meremas tangan besar Raga yang duduk disampingnya
Raga sempat menggeram marah ketika melihat video itu kalau teman-temannya memukuli wanitanya, kemarahan Raga langsung memuncak.
"Tuan Raga!" Suara seorang pria membuat semuanya menatap pria yang memanggil nama Raga.
"Corlos, segera urus ini. Aku akan membawa wanitaku pulang" pintah Raga pada tangan kanan Axel.
Raga memang menyuruh Carlos untuk datang kekantor polisi sebelum dirinya sampai pada kantor polisi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive The Devil [COMPLETED]
Fiksi RemajaSheryl Grenta Mollin, kerap disapa Sheryl dikampusnya. Sheryl menyesal sendiri karena karena menolong Keluarga Afferd yang membutuhkan donor darah dan Akibat dari tindakan bodohnya tapi baik itu, dirinya terjerat Bersama Pria Yang berperan sebagai P...