Chapter 12

36.7K 2.3K 101
                                    

Part spesial, Author bakal panjangin sampai jempol aku encok.

_______________________

"Yaak! Kau tidak perlu merasa bersalah begitu. Kekasih gelapmu juga sudah mengatakannya, bukan?.. niatmu itu bukan jahat, tapi sangat baik sudah menolong kita dari pria brengsek seperti Marchelle" ucap Brillia dengan lebam yang ada didahinya.

"Yakk, siapa yang kamu maksud kekasih gelap?!" Tanya Sheryl yang tidak terima melotot pada Brillia.

Brillia meringis tanpa dosa. "Bukankah Raga kelasih gelapmu?"

"Yaaakk, aku menyesal menolongmu!!" Ucap Sheryl kesal dengan Brillia membuat Brillia memonyongkan bibirnya kesal, namun tak lama kembali nyengir seperti orang bodoh.

"Lihatlah perubahan sikapmu, ish sangat kasar. Mungkin sudah ketularann kekasih gelapmu" cibir Brillia.

"Terima kasih kalian sudah menolongku, kalau gak ada kalian mungkin aku sudah habis ditangan Marchelle dan aku juga minta maaf sudah membuatmu terlibat dalam kepolisian" ucap Skyla menatap kedua sahabatnya dengan ketulusan dan luka yang tertutupi perban dipelipisnya

"Tidak perlu seperti itu, sudah kewajiban sahabat menolong sahabatnya yang dalam bahaya" ucap Sheryl dengan tulus dan tersenyum.

"Hm, kita akan melindungi satu sama lain, tapi Sheryl yang akan melindungi kita, kan Sheryl seperti orang kerasukan saat ngamuk, ya kan La?" Ucap Brillia tanpa dosa dan dihadiahi pukulan tas oleh Sheryl pada lengannya.

"Kamu ingin aku mati ya?!" Ucap Sheryl dengan pelototan matanya.

"Apa? Memang benar apa yang aku katakan!" Ucap Brillia membela dirinya.

Skyla yang melihat interaksi itu hanya terkekeh melihat kelucuan mereka saat bertengkar dengan candaan seperti itu.

"Kata dokter tadi, kalian sudah boleh pulang besok" ucap Sheryl selanjutnya.

Mereka hanya mengangguk mengerti lalu mereka saling memeluk satu sama lain sebagai tanda kalau mereka saling menyayangi.

***

Setelah Sheryl mengunjungi sahabatnya dan sekarang Sheryl datang kekantor Raga berniat untuk memberikan bekal sebagai makan siang Raga, melihat Raga berucap kalau pekerjaanya sangat banyak.

Kuliah? Dihari kamis Sheryl memiliki jadwal kosong, dengan artian libur, maka dari itu Sheryl memutuskan kekantor Raga dengan dress merah selutut dan sepatu berhak 5cm berwarna merah senada dengan dress yang dikenakannya.

Saat ini Sheryl sudah ada didepan meja resepsionist kantor milik Raga, banyak karyawan yang menatap Sheryl kagum akan kencatikannya dan ada pula yang menatap Sheryl tak suka, salah satunya adalah wanita yang berprofesi sebagai resepsionist didepannya ini, namun Sheryl mengabaikannya, toh dirinya tidak melakukan apapun pada mereka yang menatapnya tak suka.

"Apa saya bisa bertemu dengan Raga? Dia bilang dijam ini sudah waktunya istirahat" ucap Sheryl dengan sopan dan lembut pada resepsoinist dan tak lupa senyum manis Sheryl.

Resepsionist itu menatap Sheryl dengan pandangan tak suka, "Apa anda sudah ada janji dengan Mr. Afferd?" Tanya resepsionist itu dengan ketus.

Sheryl menyerinyit dengan sikap ketus resepsionist didepannya, lalu Sheryl tersenyum untuk menutupi rasa kesalnya.

"Tidak" ucap Sheryl.

"Maaf, jika tidak memiliki janji, maka anda tidak bisa bertemu dengan Mr. Afferd. Anda harus membuat janji untuk bertemu dengan beliau" ucap resepsionist itu dengan ketus.

Possessive The Devil [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang