"Sheryl hamil anakku, Aku Akan menikahinya minggu depan" ucap Raga membuat suasana menjadi hening semuanya menatap Raga kecuali Sheryl yang masih setia menunduk.
Tasya yang tatapannya lembut berubah menjadi tajam, Riri yang membulatkan matanya dan membuka mulutnya lebar, sedangkan Axel dan Artha tampak datar tak perduli.
Sheryl berdetak kencang memilin ujung jaket Raga dengan jemarinya yang berkeringat dingin. Sheryl yakin Mama Tasya akan sangat marah terhadap berita ini. Mungkinkah nanti dirinya dituduh wanita penggoda? Wanita jalang? Wanita tidak tau diri?. Hal itu yang dipikiran Sheryl saat ini bila Tasya akan sangat marah.
Tasya berdiri dengan cepat membuat semua menatap Tasya yang tatapan Tasya sudah tajam bagaikan pedang menghunus jantung Sheryl, Sheryl menelan ludahnya kasar melihat Tasya menampilkan Ekspresi terlihat sangat marah.
Tamatlah riwatnya.
Tasya berjalan kearah Raga lalu menarik ujung leher jaket yang dipakai Raga hingga Raga berdiri lebih tinggi darinya lalu Tasya melepaskan lagi, Tasya masih belum mengeluarkan suaranya. Raga hanya diam menatap Mamanya datar menunggu Tasya mengatakan sesuatu.
Plak
Tanpa diduga, Tasya menaparnya kuat hingga wajah Raga tertoleh kesamping dengan pipi merahnya membuat Sheryl dan Riri terkejut, Axel dan Artha masih saja diam menatap drama itu datar.
Melihat Raga yang ditampar membuat Sheryl lekas berdiri dan mendekati Raga, memeluk lengan Raga.
"Ma--" Sheryl ingin berbicara namun sudah ditahan oleh Raga dengan menggenggam tangannya dan menatapnya seperti menyuruhnya diam.
Sheryl pun diam menuruti perintah Raga dan semakin mengeratkan cengkramannya pada lengan kekar Raga.
"Mama tidak pernah mengajarkanmu menjadi pria brengsek! Dan apa ini sekarang? Kamu menghamili Sheryl diluar nikah?!" Bentak Tasya dengan wajah yang terlihat sangat marah. Bukan terlihat, tapi memang benar-benar marah.
"Ma, Raga--"
"Diam kamu!! Mama belum selesai bicara!" Bentak Tasya menunjuk Raga yang ingin berbicara.
Raga pun diam sesuai perintah Tasya.
"Kamu sadar nggak, apa yang kamu lakukan?! Meski mama mengandungmu diluar nikah, tapi mama tidak mengajarkanmu menjadi pria brengsek seperti papamu dulu. Dan sekarang kamu malah seperti papamu yang dulu, mama benar-benar kecewa padamu" ucap Tasya penuh kekecewaan yang mampu membuat semuanya terdiam. Sedangkan Axel yang disebut pria brengsek oleh Istrinya sendiri hanya berdecak.
Sheryl yang mendengar itu seketika merasah bersalah.
"Tapi Raga harus melakukan ini ma. Raga hanya ingin cepat mengikat Sheryl" ucap Raga membuat tatapan Tasya semakin tajam.
"Sudahlah Sya. Buat apa kamu marah? Ini sudah terjadi, jadi percuma kamu marah. Kebrengsekan Raga jiplakan dariku" ucap Axel membuat Tasya mentapnya nyalang.
"Apa? Aku benar" ucap Axel yang melihat Tasya menatapnya seakan ingin mengulitinya hidup-hidup.
Tak lama Tasya menghembuskan nafasnya kasar dan mengusap pelipisnya yang kepalanya terasa pening. Lalu Tasya berali pada Sheryl yang menunduk. Tasya menyentuh pipi Sheryl lembut hingga membuat Sheryl terkejut dan menatap Tasya yang masih terlihat sangat cantik.
"Kamu gak usah takut. Mama tidak akan marah padamu. Apa kamu sering disakiti Raga?" Ucap Tasya membuat Sheryl merasakan lega dan menggeleng-geleng Ragu dan melepaskan cengramannya pada lengan Raga.
"Tidak Ma, Raga tidak pernah menyakiti Sheryl" ucap Sheryl.
Tasya tersenyum lalu mengusap kepala Sheryl lembut, "Kamu harus menjaga kandunganmu, jangan sampai kenapa-napa, Mama menunggu kehadiran cucu mama"
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive The Devil [COMPLETED]
أدب المراهقينSheryl Grenta Mollin, kerap disapa Sheryl dikampusnya. Sheryl menyesal sendiri karena karena menolong Keluarga Afferd yang membutuhkan donor darah dan Akibat dari tindakan bodohnya tapi baik itu, dirinya terjerat Bersama Pria Yang berperan sebagai P...