Setelah delapan tahun dihabiskan hanya untuk mengejar Nishimura Kaito, Natsu baru menyadari bahwa tindakannya tak lebih dari seorang gadis yang anarkis. Pertama, dia pikir dia akan mendapatkan cowok itu meski harus mengejar hingga ke Kyoto. Kedua, dia beranggapan bahwa tak ada yang lebih baik darinya untuk seorang cowok seperti Nishimura. Ketiga, dia selalu berpikir bahwa semuanya akan baik-baik saja. Nyatanya, di tahun kesembilan, dia mulai merasakan keganjilan. Tahun di mana akhir dari sekolah menengah atasnya, ia merasakan keraguan akan perasaannya. Belum lagi masalah-masalah yang harus dituntaskannya satu per satu akibat ambisinya ini. Surat di loker, ibunya, sahabatnya, dan juga Nishimura. Di titik inilah Natsu mulai sulit membedakan antara gila, obsesi, kebodohan, dan cinta. Namun Kyoto benar-benar berbeda. Di kota serba tradisional ini, Natsu justru diberikan berbagai kejutan dengan canggihnya. Kejutan tentang masalahnya, tentang perasaannya, dan tentang kebimbangannya. Sedikit demi sedikit dia mulai belajar tentang bersama bukan berarti selamanya, jatuh tak selamanya terpuruk, melepaskan kadang lebih baik dari menggenggam, dan apa yang kita dapat belum tentu apa yang kita inginkan. 25/7/2020. // 1st in #yori 2/6/2021. //76th in #pastelwattpadseries