Bahkan kehidupan yang bahagia tak akan pernah ada tanpa sedikit kegelapan. Kata bahagia akan kehilangan maknanya jika tidak diseimbangkan dengan kesedihan. Akan lebih bijak jika kita menerima segalanya dengan kesabaran dan ketegaran, karena mungkin sebenarnya kita tidak pernah kehilangan apapun dalam hidup ini. Mungkin hanya ditukar dengan sesuatu yang jauh lebih baik. *** "Jadi.. apa maumu?" Vyora mengangkat wajahnya kemudian berjalan mendekat ke hadapan Hengga. Tidak peduli bagaimana guntur seakan sedang menyambar di atas kepala, tak terlalu memperhatikan bagaimana tatanan rambutnya yang semula rapi menjadi berantakan terkena angin. Atensi Vyora hanya terpaku pada satu orang dan dia adalah Hengga si pemecah euforia. "Apa tawaran balas dendamu masih berlaku untukku?" Seutas senyum terukir di bibir laki-laki tersebut, "Aku selalu menunggumu mengucapkan kalimat itu" "Lalu jawabannya?" "Tentu saja" onyx dingin Hengga berubah semakin tajam, "Akan aku pastikan anak buah mereka menerima kepala pemimpinnya. Pegang janjiku padamu Vyora" Cerita ini berfokus pada Hengga yang diperintahkan sang ayah untuk menjaga Vyora. Putri dari mafia berbahaya yang sangat diincar untuk dijadikan alat balas dendam. Bisakah Hengga melakukan perintah ayahnya? Menjaga Vyora, walaupun mungkin akan berakhir tumbuh perasaan yang tidak seharusnya.
46 parts