[DITERBITKAN OLEH HD PUBLISHER - 2017] Aku bertemu dengannya tepat di saat daun-daun mulai berguguran. Dia yang memiliki tatapan sedingin es. Dia yang bersikap acuh tak acuh. Lalu kami mulai bertengkar, kemudian berbaikan. Kami berbicara, bertukar cerita. Hanya sedikit, tapi itu besar artinya untukku. Kami tertawa hingga suatu ketika aku sadar jika malam telah usai. Sang mentari terbit bersama sebuah realita. Bila kebersamaan kami itu adalah semu. -Iynx Parish-